Kesemuanya ini, digunakan sebagai semboyan perekat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Demikian pula nilai filosofis yang terpahat pada relief Candi Kidal yang menggambarkan Garudeya yang memberikan spirit dan menginspirasi nilai kepahlawanan nilai nilai luhur sesuai dengan lambang negara yakni Burung Garuda.
“Kita harus melanjutkan usaha dan perjuangan untuk menerapkan nilai kebhinnekaan dalam berbagai bidang, melalui berbagai media, baik itu seni budaya, ekonomi, sosial, dan sebagainya,” sebut mantan Menteri Sosial itu.
Untuk itu, Khofifah berharap kegiatan ini bisa menumbuh kembangkan seni budaya, pariwisata, dan sejarah serta mengungkit pertumbuhan ekonomi di Jatim. Apalagi, dengan adanya website www.festivalmajapahit.com akan bisa menjadi ajang bagi UMKM khususnya di wilayah Mojokerto untuk mempromosikan produknya di tengah pandemi.
“Platform ini tolong dilanjutkan setelah event selesai, tidak terbatas pada saat ini saja. Platform ini harus menjadi proses yang berkelanjutan utamanya untuk mendukung Gernas BBI. Ini sangat bermanfaat terutama bagi Dinas Pariwisata Pemprov, Pemko dan Pemkab, untuk menemukenali sejarah dan kekayaan budaya di dalamnya,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
“Kegiatan ini juga sebagai ajang bagi para para pegiat UMKM, utamanya untuk promosi di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, ” imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan Bangga Buatan Indonesia tak terbatas pada produk fisik dan kuliner, melainkan juga kekayaan budaya dan sejarah. Seiring perkembangan zaman, restorasi dan pengembangan pariwisata sejarah-budaya berpotensi mendongkrak keberadaan KUKM di Jatim. Terlebih jika disertai oleh pemanfaatan platform digital.
Di akhir, Gubernur Khofifah pun mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mengunjungi www.festivalmajapahit.com agar bisa mengenal lebih dalam tentang sejarah Majapahit. Sekaligus untuk mengenal dan mempromosikan produk-produk UMKM di wilayah Mojokerto melalui platform website ini.
“Mari kita bangga dengan produk buatan bangsa, sesuai dengan nilai yang terkandung dalam GBBI dam GBWI yang dicanangkan pemerintah. Kita harap pandemi akan segera berakhir, sehingga masyarakat akan bisa segera beraktivitas dengan normal dan bisa segera kembali mengunjungi tempat wisata salah satunya wisata sejarah dan budaya di Mojokerto,” pungkasnya.