Bahlil Lahadalia Bongkar Alasan Prabowo Subianto Ingin Gibran Rakabuming Jadi Wakil Presiden

Bahlil Lahadalia Bongkar Alasan Prabowo Subianto Ingin Gibran Rakabuming Jadi Wakil Presiden

Gibran-Instagram-

Bahlil Lahadalia Bongkar Alasan Prabowo Subianto Ingin Gibran Rakabuming Jadi Wakil Presiden

Momen pencalonan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 masih menyisakan cerita menarik yang terus menjadi sorotan publik. Salah satunya adalah keterlibatan langsung Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, dalam memilih calon wakilnya. Hal ini pun dibongkar oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang menceritakan secara gamblang bagaimana upaya Prabowo ingin menjadikan Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya di kontestasi politik nasional.



Dalam sebuah unggahan di akun Instagram resmi milik Tim Pemenangan Prabowo-Sandi 2019 silam, @suryoprabowo2011, yang dipublikasikan pada 5 Juli 2025, Bahlil mengungkapkan bahwa ide awal pencalonan Gibran sebagai Wakil Presiden bukan berasal dari partai politik atau pihak eksternal, melainkan inisiatif langsung dari Prabowo Subianto sendiri.

Prabowo Langsung Sampaikan Permintaan ke Jokowi
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa Prabowo bahkan tidak ragu untuk menyampaikan permintaannya langsung kepada Presiden keenam RI, Joko Widodo (Jokowi), saat itu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Prabowo, kata Bahlil, sangat serius ingin mengajak putra sulung Jokowi tersebut untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden.

"Pak Prabowo itu minta kepada Pak Presiden (Jokowi) untuk Mas Gibran yang menjadi Wakilnya," ujar Bahlil dalam narasi video yang diunggah di platform media sosial tersebut.



Menurut Bahlil, Prabowo memiliki tekad kuat untuk maju sebagai calon presiden dan tak ingin lagi menjadi calon wakil presiden. Untuk itu, ia memandang Gibran sebagai figur ideal yang bisa melengkapi visi dan misi perjuangannya selama kampanye.

"Oleh karena itu, ide awal pencalonan Mas Gibran sebagai Cawapres itu benar-benar datang dari Pak Prabowo. Ini bukan desakan partai atau kelompok tertentu, tapi kemauan tulus beliau," tambah Bahlil.

Jokowi Awalnya Menolak Usulan Prabowo
Namun, ternyata usulan Prabowo tersebut sempat ditolak oleh Jokowi. Bahlil mengungkapkan bahwa Jokowi sempat menyarankan beberapa nama lain sebagai pendamping Prabowo, termasuk tokoh dari kalangan profesional maupun partai politik.

"Pak Presiden waktu itu nolak, kenapa Presiden milih Erik (Tohir) dulu? Karena mungkin bsia dipertanggungjawabkan secara institusi dan kapabilitas," papar Bahlil, merujuk pada Ketua Umum PSSI sekaligus pengusaha sukses Erick Thohir.

Penolakan Jokowi, menurut Bahlil, lebih disebabkan oleh pertimbangan objektivitas dan independensi sebagai kepala negara. Ia juga menegaskan bahwa dinamika politik internal koalisi saat itu cukup kompleks, sehingga membutuhkan proses panjang hingga akhirnya kesepakatan tercapai.

Dinamika Politik Menuju Koalisi Perubahan
Percakapan antara Prabowo dan Jokowi menjadi titik awal dari rangkaian pembicaraan politik yang intens antar partai-partai pendukung. Terlepas dari penolakan awal, Prabowo tetap konsisten dengan idenya. Akhirnya, setelah melalui berbagai lobi dan pertemuan elit politik, kompromi pun tercapai.

Gibran Rakabuming Raka yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, akhirnya mendapat tiket sebagai calon wakil presiden berkat dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meskipun hal ini menuai banyak reaksi dari berbagai pihak.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya