AM Hendropriyono: Dalang Pembunuhan ASN Diduga Kuat adalah Pembunuh Bayaran

pembunuhan-pixabay-
AM Hendropriyono: Dalang Pembunuhan ASN Diduga Kuat adalah Pembunuh Bayaran
Kasus pembunuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) belakangan ini menyita perhatian publik, terlebih setelah dua korban yang merupakan pegawai kementerian penting di Indonesia menjadi target serangan mematikan. Kedua korban tersebut berasal dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri.
Peristiwa ini tentu saja menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat maupun pihak otoritas keamanan. Sejumlah pertanyaan mulai dari motif hingga siapa dalang di balik pembunuhan tersebut pun mencuat ke permukaan.
Menanggapi situasi yang semakin mengkhawatirkan ini, tokoh intelijen senior sekaligus Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. AM Hendropriyono angkat bicara. Dengan pengalamannya yang luas di dunia intelijen, ia memberikan analisis mendalam terkait kasus ini.
Dalam kanal YouTube Kilat Media yang tayang pada 12 Juli 2025, AM Hendropriyono menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut oleh aparat kepolisian dan badan intelijen sangat diperlukan untuk mengungkap motif dan pelaku utama dalam kasus pembunuhan ASN tersebut.
Namun, menurutnya, dengan melihat pola dan modus operandi yang digunakan, ia bisa langsung menyimpulkan kemungkinan besar siapa pelaku sebenarnya di balik pembunuhan berdarah dingin ini.
Modus Operandi Menjadi Petunjuk Penting
"Jika ditanya pelakunya, saya bisa jawab secara pasti. Pelaku ini adalah pembunuh bayaran," ujar AM Hendropriyono dengan tegas.
Ia menjelaskan, kesimpulan ini didasarkan atas ciri-ciri khas dari cara kerja para eksekutor profesional. Salah satunya adalah upaya sistematis untuk menghilangkan jejak pasca-pembunuhan. Hal ini menjadi pembeda antara pembunuh amatir dan pembunuh profesional.
"Pembunuh biasa hanya fokus pada bagaimana membunuh. Tapi pembunuh bayaran, prioritas utamanya adalah bagaimana menghilangkan bukti. Cara membunuh itu nomor dua, yang paling penting adalah tidak meninggalkan jejak sama sekali," paparnya.
Ekonomi Sulit Memicu Munculnya Pembunuh Bayaran?
Tidak hanya itu, AM Hendropriyono juga menyinggung kondisi ekonomi nasional yang tengah sulit sebagai salah satu faktor pendukung maraknya jasa pembunuh bayaran. Ia menilai, dalam situasi seperti ini, profesi gelap tersebut menjadi daya tarik bagi sebagian orang yang mencari penghasilan besar dalam waktu singkat.
"Di tengah tekanan ekonomi yang tinggi, tak jarang orang tergiur dengan pekerjaan ilegal yang bernilai tinggi. Ini bahaya laten yang harus kita waspadai bersama," tambahnya.
Perlunya Investigasi Mendalam
Meskipun demikian, AM Hendropriyono menekankan pentingnya investigasi yang lebih mendalam dari pihak kepolisian dan intelijen. Bukan hanya untuk mengungkap pelaku lapangan, tetapi juga untuk menemukan aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut.
"Tidak cukup hanya menangkap eksekutor. Harus sampai ke otaknya. Siapa yang memesan? Untuk tujuan apa? Itu yang harus diungkap," tandasnya.
Komentar AM Hendropriyono ini tentu saja menjadi catatan penting bagi pihak berwenang dalam menangani kasus ini. Publik pun mulai mempertanyakan apakah ini indikasi adanya konspirasi atau pesanan dari pihak tertentu.