Milik Siapa Sentosa Utama Lestari–Japfa Group? Terlibat Dugaan Beras Premium Oplosan oleh Satgas Pangan Polri

tanda tanya-pixabay-
Milik Siapa Sentosa Utama Lestari–Japfa Group? Terlibat Dugaan Beras Premium Oplosan oleh Satgas Pangan Polri
Belakangan, inisial perusahaan SUL/JG menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam dugaan kasus manipulasi beras premium. Informasi ini mencuat usai Satgas Pangan Polri mengungkapkan adanya penyelidikan terhadap beberapa perusahaan yang diduga melakukan praktik ilegal tersebut.
Selain SUL/JG, tiga perusahaan lain dengan inisial WG, FSTJ, dan BPR juga disebut-sebut tengah diperiksa oleh pihak berwenang. Keterlibatan mereka menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat, khususnya terkait identitas sebenarnya dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, inisial SUL merujuk pada Sentosa Utama Lestari , sebuah perusahaan yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemain besar di industri pangan nasional. Sementara itu, JG atau Japfa Group merupakan perusahaan agribisnis raksasa yang sudah lama eksis di Indonesia.
Sentosa Utama Lestari Resmi Menjadi Bagian Japfa Group
Melalui situs resmi japfacomfeed.com , diketahui bahwa Sentosa Utama Lestari (SUL) telah menjadi bagian dari Japfa Group sejak tahun 2018. Proses integrasi ini terjadi melalui akuisisi saham yang dilakukan oleh dua anak usaha Japfa, yaitu PT Multi Makanan Permai (MMP) dan Ciomas .
Dalam transaksi yang terjadi pada 30 April 2018 , kedua entitas tersebut mengambil alih mayoritas saham Sentosa Utama Lestari. Tak hanya itu, akuisisi juga mencakup kepemilikan 80% saham PT Sentra Satwatama Indonesia , perusahaan distribusi yang fokus pada pengadaan pangan dan bahan baku.
Langkah strategis ini memperkuat posisi Japfa Group dalam rantai pasok pangan nasional, terutama untuk produk seperti beras , jagung, dan protein hewani. Dengan demikian, SUL menjadi bagian penting dalam ekosistem bisnis Japfa, khususnya dalam produksi dan distribusi beras serta komoditas pangan lainnya.
Hingga Kini Belum Ada Pernyataan Resmi
Meski terseret dalam kasus dugaan oplosan beras premium, belum ada pernyataan resmi dari pihak Sentosa Utama Lestari–Japfa Group yang menjelaskan keterlibatan mereka dalam investigasi yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polri.
Kabar ini tentu saja mengejutkan publik, mengingat Japfa Group dikenal sebagai perusahaan yang sangat dihormati di sektor agrikultur dan pangan. Namun, jika benar terbukti terlibat, maka hal ini bisa menjadi noda hitam bagi reputasi perusahaan yang telah dibangun puluhan tahun.
Profil Singkat Japfa Group: Raksasa Agribisnis Tanah Air
Sebelum masuk ke profil pemilik perusahaan, tak lengkap rasanya jika tidak membahas lebih jauh tentang Japfa Group itu sendiri. Perusahaan ini merupakan salah satu pelaku utama dalam industri agribisnis di Asia Tenggara, dengan operasional yang mencakup peternakan, pengolahan pangan, hingga distribusi produk konsumen akhir.
Beberapa merek ternama yang dimiliki Japfa adalah So Good , So Nice , Real Good , dan Greenfields . Produk-produk ini sudah sangat akrab di masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk daging olahan maupun susu segar.
Handojo Santosa: Pendiri dan Mantan Bos Japfa yang Legendaris
Di balik kesuksesan Japfa Group, sosok yang paling berjasa adalah Handojo Santosa , pendiri sekaligus mantan Direktur Utama perusahaan. Ia memimpin Japfa Comfeed Indonesia sejak tahun 1997 , hingga akhir hayatnya pada 25 September 2022 .
Handojo dikenal sebagai seorang visioner yang sukses membawa Japfa berkembang pesat dari skala lokal hingga menjadi perusahaan multinasional. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan filantropi dan pembinaan kepada generasi muda di bidang bisnis dan teknologi.
Ia adalah warga negara Siprus yang tinggal di Singapura , dan menurut data majalah Forbes tahun 2020, Handojo memiliki total kekayaan sekitar USD 735 juta atau sekitar Rp11 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.000). Di masa hidupnya, ia termasuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia .
KKR, Investor Global yang Turut Punya Saham di Japfa
Selain keluarga Handojo Santosa, salah satu investor besar yang turut memiliki saham di Japfa Group adalah perusahaan ekuitas swasta global KKR & Co. Inc. . KKR tercatat memiliki 10% saham di Japfa Comfeed, sebuah indikasi bahwa perusahaan ini juga diminati oleh investor internasional.
Kehadiran KKR diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Japfa melalui suntikan modal, strategi bisnis, dan manajemen risiko yang lebih profesional.
Konteks Industri Pangan Nasional dan Isu Keamanan Konsumsi
Kasus dugaan oplosan beras premium yang melibatkan beberapa produsen besar seperti SUL/JG menjadi perhatian serius dari pemerintah. Hal ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga, kualitas, dan keamanan pangan di tengah masyarakat.
Satgas Pangan Polri terus menyelidiki apakah ada praktik penipuan, seperti pencampuran beras medium dengan beras premium, yang kemudian dijual dengan label premium untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Kasus ini juga menjadi momentum bagi regulator untuk semakin ketat dalam melakukan pengawasan terhadap proses produksi dan distribusi beras di tanah air, agar hak konsumen atas produk berkualitas tetap terpenuhi.