Heboh Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Pasuruan, 15 Orang Terlibat, Salah Satu Diduga Ayah Kandung Sendiri

ilustrasi-pixabay-
Heboh Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Pasuruan, 15 Orang Terlibat, Salah Satu Diduga Ayah Kandung Sendiri
Pasuruan kembali dihebohkan dengan sebuah kasus pencabulan dan rudapaksa yang menimpa seorang siswi SMP. Lebih mengejutkan lagi, dari 15 pelaku yang terlibat, salah satunya diduga kuat adalah ayah kandung korban sendiri. Kasus ini sontak membuat geger masyarakat sekitar dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Viral di Medsos, Video Penangkapan Pelaku Beredar
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen penangkapan salah satu pelaku oleh aparat kepolisian. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berjaket merah sedang diamankan oleh polisi di sebuah lokasi di Pasuruan. Aksi penangkapan ini pun langsung menarik perhatian warga sekitar yang sempat berusaha mendekati pelaku.
Banyak warga yang marah dan ingin memberikan hukuman langsung kepada pelaku. Namun, petugas kepolisian dengan sigap berhasil mencegah amukan massa dan membawa pelaku ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
15 Pelaku, Salah Satunya Ayah Kandung
Dikutip dari akun Twitter @B3doel___, kasus ini melibatkan 15 orang pria dewasa yang diduga terlibat dalam aksi rudapaksa terhadap siswi SMP tersebut. Yang lebih memilukan, salah satu dari 15 pelaku diduga kuat adalah ayah kandung korban sendiri. Hal ini tentu saja menambah luka batin yang mendalam bagi korban.
“Seorang anak SMP diperkosa secara bergiliran oleh 15 orang pria dewasa, salah satu pelaku diduga adalah ayah kandung korban sendiri,” tulis akun tersebut dalam cuitannya.
Tanggung Jawab Hukum dan Reaksi Masyarakat
Kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. Seluruh pelaku yang sudah teridentifikasi langsung diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga sedang menyelidiki dugaan keterlibatan ayah kandung korban sebagai salah satu pelaku.
Kasus ini juga memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak netizen yang mengecam tindakan biadab para pelaku, terutama karena korban masih di bawah umur dan merupakan pelajar SMP. Banyak pihak menuntut hukuman yang setimpal bagi para pelaku agar menjadi efek jera dan memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarga.
Korban Dalam Perlindungan
Sementara itu, korban saat ini berada dalam perlindungan pihak terkait, termasuk lembaga perlindungan anak dan Dinas Sosial. Proses pemulihan psikologis pun telah dimulai untuk membantu korban mengatasi trauma yang mendalam akibat peristiwa mengerikan ini.