Topan Wipha Mengguncang Hong Kong: Bandara Lumpuh, Sirene T10 Berkumandang, dan Detik-detik Mencekam yang Tidak Terlupakan

Topan Wipha Mengguncang Hong Kong: Bandara Lumpuh, Sirene T10 Berkumandang, dan Detik-detik Mencekam yang Tidak Terlupakan

bumi--

Topan Wipha Mengguncang Hong Kong: Bandara Lumpuh, Sirene T10 Berkumandang, dan Detik-detik Mencekam yang Tidak Terlupakan

Pada suatu pagi yang biasanya tenang, langit Hong Kong tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita. Badai besar bernama Topan Wipha datang dengan kekuatan luar biasa, mengguncang kota pelabuhan yang dikenal dengan gemerlapnya kehidupan malam dan kesibukan ekonomi global. Sirene peringatan terus berbunyi, memecah hening dan menjadi pengingat akan bahaya yang sedang melanda.



Sinyal T10 Dikeluarkan: Peringatan Tertinggi di Hong Kong
Hong Kong Observatory mengumumkan sinyal T10, level tertinggi dalam sistem peringatan topan di wilayah tersebut. Ini adalah pertama kalinya sinyal ini dikeluarkan sejak Topan Mangkhut pada 2018 lalu. Keputusan ini langsung memicu kepanikan di seluruh penjuru kota, karena T10 bukan hanya sekadar peringatan—ini adalah tanda bahaya yang mengharuskan seluruh masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.

Dengan kecepatan angin yang mencapai 145 km/jam, Wipha menghantam Hong Kong dengan amukan yang mengguncang gedung-gedung pencakar langit. Jendela-jendela bergetar, lampu mati di beberapa area, dan jalanan yang biasanya dipenuhi kendaraan kini sepi dan dipenuhi pohon tumbang serta papan reklame yang porak-poranda.

Bandara Internasional Hong Kong Lumpuh Total
Salah satu dampak terbesar dari topan ini adalah lumpuhnya Bandara Internasional Hong Kong. Ratusan penerbangan dibatalkan, termasuk penerbangan dari maskapai besar seperti Cathay Pacific, Singapore Airlines, dan Scoot. Ribuan penumpang terjebak tanpa kepastian kapan bisa kembali pulang.



"Kami sudah menunggu lebih dari 18 jam. Tidak ada informasi pasti, tidak ada jadwal ulang, hanya kebingungan dan kelelahan," keluh Zhang Wei, seorang turis asal Beijing yang terjebak di tengah kerumunan penumpang yang semakin panik.

Di luar bandara, kondisi tidak kalah mengerikan. Air laut mulai meluap ke area parkir dan landasan pacu. Banjir rob yang bercampur dengan hujan deras menyebabkan genangan di berbagai titik, membuat akses transportasi darat juga terganggu.

Kota Berubah Menjadi Kota Hantu
Pusat kota yang biasanya ramai dengan aktivitas bisnis dan belanja, kini berubah menjadi seperti kota hantu. Di Nathan Road, salah satu jalan utama Hong Kong, pohon-pohon tumbang menghalangi jalan. Papan reklame besar yang biasanya menjadi simbol kemajuan kota terlempar bagai mainan anak-anak.

Di distrik Kowloon, sebuah keluarga selamat dari maut ketika angin topan mengangkat atap rumah mereka. Seorang ayah muda dengan wajah pucat dan tangan gemetar menceritakan bagaimana ia dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri ke tempat penampungan darurat.

"Ini yang terburuk sejak Mangkhut tahun 2018," katanya sambil memeluk kedua anaknya erat-erat.

Upaya Penyelamatan Terhambat, Tim Darurat Bekerja Keras
Pemerintah Hong Kong langsung mengerahkan seluruh tim darurat untuk menangani situasi darurat. Namun, upaya penyelamatan sempat terhambat oleh angin kencang yang bahkan mampu menjungkirbalikkan mobil patroli polisi.

Di Victoria Harbour, ombak setinggi 14 meter menghantam dermaga dengan kekuatan dahsyat. Guncangan tersebut bahkan memecahkan kaca-kaca gedung pencakar langit yang berdiri megah di sepanjang waterfront.

Dampak ke Shenzhen dan Perusahaan Teknologi Terganggu
Tidak hanya Hong Kong, topan ini juga menghantam wilayah tetangga, Shenzhen. Kota industri dan pusat teknologi ini terpaksa menutup pusat bisnisnya. Perusahaan raksasa seperti Tencent dan Huawei menginstruksikan seluruh karyawannya untuk bekerja dari rumah guna menghindari risiko yang lebih besar.

Pemadaman listrik terjadi di beberapa distrik, menambah kesulitan warga yang harus bertahan dari hujan lebat dan angin kencang yang terus mengguncang.

Peringatan dari Ahli: Wipha Masih yang Terkuat dalam 5 Tahun Terakhir
Dr. Chan dari Hong Kong Observatory menyampaikan peringatan serius. Menurutnya, Wipha adalah topan terkuat yang menghantam wilayah ini dalam lima tahun terakhir. Di balik layar radar cuaca yang dipenuhi warna merah, Dr. Chan menjelaskan bahwa curah hujan bisa mencapai 500 mm dalam waktu 24 jam.

Baca juga: Erika Karlina Anaknya Siapa? Inilah Biodata Aktris yang Diduga Dihamili DJ Panda, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya