Isi Klarifikasi Iris Wullur yang Dituduh Berselingkuh dengan Kompol Arif Purnama Oktora Suami dari Kusuma Anggraini, Cucu Pemilik Kosmetik Mustika Ratu

Iris-Instagram-
Isi Klarifikasi Iris Wullur yang Dituduh Berselingkuh dengan Kompol Arif Purnama Oktora Suami dari Kusuma Anggraini, Cucu Pemilik Kosmetik Mustika Ratu
Iris Wullur Angkat Bicara Soal Isu Selingkuh dengan Perwira Polisi:“Saya Hanya Kenal Satu Bulan, Ini Hoaks!
Nama selebgram dan mantan artis FTV Airis Emiliana, lebih dikenal sebagai Iris Wullur , belakangan menjadi sorotan publik setelah terseret dalam gosip miring yang menyeret nama seorang perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia. Ia dituduh menjadi orang ketiga dalam rumah tangga seorang perwira polisi berinisial A, yang diketahui merupakan suami dari cucu pendiri perusahaan kosmetik ternama, Mustika Ratu.
Tudingan tersebut langsung memicu gelombang spekulasi di media sosial, terutama di platform TikTok dan Twitter, hingga membuat nama Iris Wullur menjadi trending topic nasional. Namun, alih-alih diam, wanita yang dikenal aktif di dunia digital itu akhirnya angkat bicara lewat sebuah video klarifikasi yang diunggah pada Senin, 21 Juli 2025.
Video Klarifikasi Viral: "Saya Tidak Terlibat dalam Rumah Tangga Orang Lain"
Dalam rekaman berdurasi sekitar 90 detik, Iris tampil tenang namun tegas membantah segala bentuk tuduhan yang menyudutkannya. Mengenakan pakaian kasual dan latar belakang ruangan minimalis, ia menyampaikan pernyataan langsung ke kamera tanpa embel-embel dramatis.
“Saya perlu menyampaikan klarifikasi secara langsung karena pemberitaan yang berkembang di luar sana sudah sangat ramai, bahkan cenderung tidak berdasar dan merugikan banyak pihak,” ujarnya dengan nada serius.
Iris menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam urusan rumah tangga si perwira polisi dan istrinya. Ia juga membantah keras adanya hubungan spesial antara dirinya dengan Arif Purnama Oktora, nama lengkap sang perwira yang disebut-sebut dalam isu tersebut.
“Tuduhan bahwa saya adalah selingkuhan atau orang ketiga dalam rumah tangga mereka adalah tidak benar dan tidak berdasar . Kenyataannya, saya hanya mengenal Pak Arif sekitar satu bulan terakhir ini,” jelasnya.
Awal Perkenalan di Dunia Hiburan, Bukan Hubungan Pribadi
Lebih lanjut, Iris menjelaskan bahwa pertemuan awalnya dengan Arif terjadi di lingkungan dunia hiburan, tepatnya saat acara perpadelan —sebuah istilah yang merujuk pada pertemuan atau kolaborasi antar seniman, selebriti, atau tokoh publik dalam proyek kreatif.
“Kami bertemu dalam konteks profesional, bukan pribadi. Saya kenal beliau baru sebulan, dan itu pun hanya sebatas komunikasi ringan terkait pekerjaan. Tidak lebih dari itu,” imbuhnya.
Iris juga menekankan bahwa selama ini interaksi mereka tidak pernah melampaui batas profesional. Ia menolak mentah-mentah narasi yang menyebutkan keduanya sempat liburan bersama ke Bangkok, Thailand—klaim yang menjadi salah satu pemicu utama munculnya gosip ini.
“Saya tidak pernah pergi ke Bangkok bersama siapa pun yang disebut dalam isu ini. Semua klaim tentang pertemuan intim atau liburan bersama adalah rekayasa ,” tegasnya.
Isu Merembet ke Instansi Negara, Keluarga Ikut Terdampak
Yang membuat situasi semakin pelik, menurut pengakuan Iris, isu ini tidak hanya beredar di kalangan netizen biasa, tetapi juga sempat masuk ke lingkaran institusi negara. Ia mengaku mendapat informasi bahwa pihak internal kepolisian ikut membahas isu ini, meski belum ada konfirmasi resmi dari Mabes Polri.
“Ini bukan sekadar gosip biasa. Ini sudah menyentuh nama baik keluarga saya, reputasi profesional saya, bahkan sampai ke instansi negara. Ini sangat tidak adil dan merugikan,” katanya dengan nada prihatin.
Iris juga mengungkapkan rasa sedihnya karena keluarganya, terutama orang tua dan saudara, turut merasa tertekan akibat pemberitaan yang menyebar cepat tanpa verifikasi.
Ancaman Jalur Hukum: "Saya Tak Main-main Soal Nama Baik"
Menyikapi penyebaran informasi yang dinilainya fitnah, Iris Wullur tidak segan-segan menyatakan akan menempuh langkah hukum jika isu ini terus dipelintir dan disebarluaskan.
“Jika hal ini terus berlanjut, saya secara resmi mempertimbangkan untuk mengambil jalur hukum . Ini bukan ancaman, tapi upaya perlindungan terhadap hak asasi saya, terutama hak atas nama baik dan privasi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tim kuasa hukumnya telah mulai mengumpulkan bukti-bukti digital, termasuk tangkapan layar unggahan provokatif, akun anonim yang menyebarkan hoaks, serta analisis jejak digital untuk memastikan pelaku penyebaran informasi bohong bisa dilacak.
Respons Netizen: Dukungan dan Skeptisisme Bermunculan
Sejak video klarifikasi diunggah, respons netizen bervariasi. Sebagian besar pengikutnya di TikTok dan Instagram memberikan dukungan, dengan ribuan komentar menyatakan simpati dan mengapresiasi keberanian Iris membela diri.
“Semangat Kak Iris! Jangan biarkan haters merusak hidupmu,” tulis seorang warganet.
Namun, tak sedikit pula yang masih skeptis. Beberapa akun mempertanyakan kronologi pertemuan dan meminta bukti konkret, seperti bukti keberadaan di lokasi berbeda saat dituduh berada di Bangkok.
Meski begitu, banyak pihak yang mulai menyoroti pentingnya etika digital dan bahaya persebaran informasi tanpa verifikasi. Para pakar komunikasi dan hukum media turut angkat bicara, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada narasi yang viral tanpa mengecek sumbernya.
Pesan Moral: Hoaks Bisa Rusak Reputasi dalam Hitungan Detik
Kasus yang menimpa Iris Wullur menjadi cermin betapa rentannya figur publik terhadap serangan opini di era digital. Cukup dengan satu narasi provokatif, reputasi seseorang bisa runtuh dalam hitungan jam—meskipun fakta sebenarnya belum terungkap.
Di tengah maraknya konten true crime , skandal, dan drama percintaan selebriti, masyarakat dituntut lebih kritis. Di sinilah peran media, influencer, dan netizen amat penting: sebagai penjaga integritas informasi, bukan penyebar fitnah.