Enam Karakter Ikonik dalam 'The Fantastic Four: First Steps' yang Wajib Diketahui Penggemar Superhero

Enam Karakter Ikonik dalam 'The Fantastic Four: First Steps' yang Wajib Diketahui Penggemar Superhero

Fantastic four-Instagram-

Enam Karakter Ikonik dalam 'The Fantastic Four: First Steps' yang Wajib Diketahui Penggemar Superhero

Film terbaru Marvel, The Fantastic Four: First Steps , akhirnya resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Rabu, 23 Juli 2025. Disutradarai oleh Matt Shakman—yang sebelumnya dikenal lewat serial WandaVision —film ini membawa kembali kisah legendaris keluarga superhero Marvel dengan sentuhan visual retro-futuristik yang kental, terinspirasi dari era 1960-an. Dengan nuansa nostalgia dan inovasi modern, film ini menjadi salah satu antusiasme tinggi di kalangan penggemar komik dan sinema superhero.



Sebagai awal dari fase baru dalam ekosistem Marvel Cinematic Universe (MCU), The Fantastic Four: First Steps menghadirkan kisah origin yang menyegarkan tentang bagaimana empat individu biasa berubah menjadi pahlawan luar biasa. Mereka harus bersatu untuk menghadapi ancaman kosmik yang belum pernah terjadi sebelumnya—Galactus dan Silver Surfer. Berikut adalah enam karakter ikonik yang memerankan peran penting dalam film ini dan wajib kamu ketahui sebelum menontonnya.

1. Reed Richards / Mister Fantastic – Sang Ilmuwan Visioner
Diperankan oleh Pedro Pascal, Reed Richards hadir sebagai jenius superintelektual yang memimpin tim Fantastic Four. Ia adalah sosok yang penuh ide brilian, namun kerap kali terjebak dalam dunia logika dan ilmu pengetahuan, membuatnya kesulitan memahami emosi manusia—termasuk perasaan pribadinya sendiri. Dalam film ini, Pascal membawa nuansa elegan dan intensitas emosional pada karakter yang sering kali dianggap “dingin” di versi-versi sebelumnya. Sebagai Mister Fantastic, kemampuannya untuk meregangkan tubuhnya menjadi senjata andalan, sekaligus simbol dari fleksibilitas intelektual dan adaptasi dalam menghadapi ancaman besar.

2. Sue Storm / Invisible Woman – Sang Penyeimbang Emosi
Vanessa Kirby memerankan Sue Storm atau Invisible Woman sebagai tokoh yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga secara emosional. Ia memiliki kemampuan untuk menghilang dari pandangan dan menciptakan medan energi pelindung. Namun, lebih dari itu, Sue menjadi pusat moral dan emosional dalam tim. Ia adalah penyeimbang bagi sifat impulsif adiknya, Johnny, serta kecenderungan rasional Reed. Kirby membawa kehadiran yang kuat dan karismatik, menjadikan Sue sebagai sosok yang patut diandalkan, baik di medan tempur maupun dalam hubungan antaranggota tim.



3. Ben Grimm / The Thing – Sang Jiwa yang Tersiksa
Ebon Moss-Bachrach menghidupkan karakter Ben Grimm atau The Thing dengan kedalaman emosional yang jarang terlihat dalam adaptasi sebelumnya. Sebagai mantan pilot tempur, Ben mengalami transformasi tragis menjadi makhluk berkulit batu yang kuat. Di balik penampilan yang menyeramkan dan kekuatan luar biasa, ia menyimpan luka batin yang dalam. Moss-Bachrach memerankan perjuangan internal Ben dengan sangat baik—seorang pahlawan yang bertarung bukan hanya melawan musuh, tapi juga melawan nasibnya sendiri. The Thing menjadi simbol bahwa kekuatan sejati bukan hanya terletak pada fisik, tetapi pada keteguhan hati.

4. Johnny Storm / Human Torch – Sang Jiwa Petualang
Joseph Quinn memerankan Johnny Storm atau Human Torch sebagai sosok yang karismatik, penuh semangat, dan sedikit impulsif. Kemampuannya untuk membakar tubuhnya dan terbang membuatnya menjadi salah satu anggota tim yang paling dinamis. Namun, di balik sikap liar dan penuh petualang, Johnny memiliki kerinduan akan hubungan emosional yang tulus dan pengakuan dari orang-orang terdekatnya. Quinn membawa nuansa segar pada karakter ini, menjadikannya lebih dari sekadar pahlawan yang suka bertindak nekat—ia juga adalah seorang saudara yang peduli dan sahabat yang setia.

5. Galactus – Sang Dewa Kehancuran
Ralph Ineson memerankan Galactus, entitas kosmik yang telah menjadi momok dalam dunia Marvel sejak lama. Ia bukanlah penjahat biasa, melainkan kekuatan primordial yang menjalankan tugasnya dengan cara yang tidak bisa dipahami oleh standar moral manusia. Galactus mengonsumsi planet-planet untuk bertahan hidup, menjadikannya sebagai ancaman eksistensial yang tak terhindarkan. Dalam film ini, ia digambarkan dengan nuansa misterius dan megah, menghadirkan rasa genting yang tinggi. Ineson membawa aura yang menakutkan namun penuh martabat, menjadikan Galactus sebagai lawan yang tak hanya kuat secara fisik, tapi juga filosofis.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya