Efek No Encore JKT48: Dibalik Kesunyian yang Menyakitkan di Konser FULL HOUSE

Haruka-Instagram-
Efek No Encore JKT48: Dibalik Kesunyian yang Menyakitkan di Konser FULL HOUSE
Dunia hiburan JKT48 kembali diguncang oleh sebuah fenomena yang tak terduga. Setelah konser spesial JKT48 Special Concert FULL HOUSE beberapa waktu lalu, istilah "No Encore" mendadak menjadi sorotan utama di jagat maya. Momen yang seharusnya menjadi puncak kebahagiaan justru berubah menjadi keheningan yang menyakitkan, terutama bagi seorang mantan member JKT48, Haruka Nakagawa.
Konser yang digelar dengan semangat tinggi dan diisi oleh para member JKT48, termasuk bintang tamu Haruka Nakagawa, awalnya diprediksi akan menjadi momen nostalgia bagi para Harmos (sebutan akrab untuk fans Haruka). Namun, harapan itu buyar saat momen encore—yang biasanya diwarnai riuhnya teriakan "Encore!" dari para penonton—malah disambut dengan keheningan yang menusuk.
Apa Itu "No Encore"?
Dalam budaya konser idol Jepang dan grup J-pop seperti JKT48, encore merupakan bagian penting dari pertunjukan. Saat konser mendekati akhir, para fans biasanya akan meneriakkan kata “Encore!” sebagai bentuk permintaan agar para idol kembali ke panggung untuk membawakan satu atau dua lagu tambahan. Ini adalah simbol apresiasi dan semangat dari fans kepada para performer.
Namun, No Encore adalah kebalikannya—ketika para penonton dengan sengaja memilih diam, tidak memberikan sambutan apa pun, sebagai bentuk protes atau kekecewaan terhadap manajemen atau pihak tertentu yang dianggap tidak adil.
Haruka Nakagawa Jadi Korban Simbolis
Dalam sebuah video yang viral di TikTok dari akun @kopiidol, terlihat Haruka berdiri sendirian di atas panggung saat seharusnya terjadi momen encore. Wajahnya tampak bingung, bahkan sesaat kemudian menunjukkan tanda-tanda menahan air mata. Ia berdiri tanpa mendapat satu teriakan pun dari penonton. Padahal, Haruka sendiri tidak terlibat langsung dalam konflik internal manajemen JKT48.
Video tersebut kemudian diberi caption yang menyebut fenomena ini sebagai “Efek No Encore”—yang awalnya dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap manajemen JKT48, khususnya terhadap Fritz Fernandez, namun justru menjadi “benefit eksklusif bagi pemilik kursi ACE.”
Kursi ACE merupakan bagian dari sistem theater JKT48 yang memberikan akses istimewa bagi fans yang membeli tiket khusus. Banyak yang menyebut bahwa hanya para pemilik kursi tersebut yang tetap memberikan tepuk tangan dan dukungan, sementara sisanya memilih diam.
Protes Terhadap Manajemen: Apa Sebenarnya yang Terjadi?
Menurut narasi dari beberapa akun media sosial seperti @ekiinfotainment, aksi No Encore ini merupakan bentuk kekecewaan sebagian besar fans terhadap Jakarta Operational Team (JOT), yang dianggap tidak transparan dalam mengelola grup idol ini. Salah satu isu besar yang memicu kemarahan fans adalah soal Fritz Fernandez, yang dianggap tidak adil dalam pengambilan keputusan dan kurang memperhatikan kesejahteraan para member.