Siapa Anak dan Istri Suryadharma Ali? Mantan Menteri Agama Era SBY yang Meninggal Dunia? Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

Siapa Anak dan Istri Suryadharma Ali? Mantan Menteri Agama Era SBY yang Meninggal Dunia? Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

Surya-Instagram-

Siapa Anak dan Istri Suryadharma Ali? Mantan Menteri Agama Era SBY yang Meninggal Dunia? Benarkah Bukan Orang Sembarangan?
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un: Kabar Duka, Suryadharma Ali Mantan Menteri Agama Era SBY Meninggal Dunia
Dunia politik dan keagamaan Indonesia kembali berduka. Kabar meninggalnya Suryadharma Ali, mantan Menteri Agama pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebar luas di media sosial pada 31 Juli 2025. Berita duka ini langsung memicu gelombang simpati dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh politik, ulama, hingga masyarakat umum.

Suryadharma Ali yang dikenal sebagai tokoh sentral Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sosok yang konsisten membawa isu-isu keagamaan ke ranah kebijakan publik, dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya di usia 68 tahun. Meski belum ada pernyataan resmi dari keluarga atau pihak rumah sakit, kabar ini telah viral di platform digital, salah satunya dipublikasikan oleh akun TikTok @mamaMelati dengan caption singkat yang menyentuh: “Kabar duka, mantan Menteri Agama periode 2004–2014, Suryadharma Ali, meninggal dunia hari ini.”



Latar Belakang Pendidikan: Dari Pesantren ke Kampus Negeri
Suryadharma Ali lahir di Jakarta pada 19 September 1956. Perjalanan intelektualnya dimulai dari pendidikan dasar di Sekolah Dasar Tanjung Priok, sebuah sekolah yang terletak di kawasan pesisir utara Jakarta. Namun, jalan hidupnya mulai menemukan arah spiritual yang kuat ketika ia melanjutkan pendidikan di Pesantren Darul Quran, Cisarua, Bogor.

Di pesantren inilah benih-benih pemikiran keagamaan dan kepemimpinan mulai ditanam. Ia kemudian melanjutkan studinya di SMA dan Pesantren Al-Falak, Pegentongan, Jakarta Selatan — lembaga pendidikan yang dikenal menggabungkan kurikulum umum dengan pendalaman ilmu agama.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Suryadharma Ali melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta (kini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah). Di sini, ia meraih gelar Sarjana (S1) dalam bidang ilmu agama, yang menjadi fondasi kuat bagi karier publiknya di masa depan.



Tidak puas sampai di situ, ia melanjutkan pendidikan magister (S2) di Universitas Indonesia (UI), salah satu kampus terkemuka di Indonesia. Latar belakang akademik yang kuat ini turut membentuk citranya sebagai tokoh yang tidak hanya religius, tetapi juga intelektual dan moderat.

Jejak Karier Politik: Naik dari Dunia Usaha ke Puncak Kabinet
Perjalanan karier Suryadharma Ali sebelum terjun ke dunia politik cukup unik. Di awal kariernya, pada tahun 1985, ia pernah bekerja di dunia retail — pengalaman yang jarang dimiliki oleh tokoh politik berlatar belakang agama. Namun, panggilan hati untuk berkontribusi lebih besar bagi bangsa membawanya beralih ke dunia politik.

Ia mulai aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai yang sejak lama menjadi wadah bagi kalangan Islam politik di Indonesia. Dedikasi dan kapasitasnya dalam mengelola organisasi partai membuatnya merangkak naik hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PPP, menggantikan posisi Hamzah Haz yang saat itu juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Pada periode 1999–2004, Suryadharma Ali terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Di parlemen, ia dikenal sebagai legislator yang vokal dalam isu-isu keagamaan, hak minoritas, dan keberagaman. Namun, puncak karier politiknya terjadi saat ia diangkat sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada pemerintahan SBY.

Namun, jabatan yang paling membekas dalam ingatan publik adalah ketika ia menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dari tahun 2004 hingga 2014. Selama dua periode pemerintahan SBY, Suryadharma Ali menjadi wajah kementerian agama yang aktif menginisiasi program keagamaan, pembinaan umat, serta diplomasi antarumat beragama.

Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Agama melakukan sejumlah terobosan, seperti penguatan program haji yang lebih transparan, peningkatan kualitas pendidikan agama, serta penguatan dialog antarumat beragama untuk mencegah konflik sosial. Namun, tak bisa dipungkiri, masa jabatannya juga diwarnai sejumlah kontroversi, termasuk isu-isu internal partai dan dinamika politik keagamaan yang cukup kompleks.

Kehidupan Pribadi: Keluarga, Istri, dan Anak-anak
Di balik sosok publik yang tegas dan karismatik, Suryadharma Ali adalah seorang suami dan ayah yang hangat. Ia menikah dengan Wardatul Asriah, seorang wanita yang juga aktif di dunia politik. Wardatul Asriah bukan sosok sembarangan — ia merupakan kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan pada tahun 2024 terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Pernikahan mereka dikaruniai empat orang anak, yang hingga kini masih menjaga privasi meskipun ayah mereka adalah tokoh nasional. Meski jarang tampil di depan publik, keluarga ini dikenal harmonis dan taat beragama. Wardatul Asriah sering kali mendampingi suaminya dalam berbagai kegiatan keagamaan dan politik, menunjukkan kemitraan yang kuat antara keduanya.

Kabar meninggalnya Suryadharma Ali disebut-sebut sempat didahului oleh kondisi kesehatan yang menurun. Beberapa sumber menyebut bahwa ia sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kematiannya.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya