TERUNGKAP! Identitas Pacar Joel Alberto Tanos Cucu Konglomerat 9 Naga Sulut Yang Tewas Ditusuk di Pesta Miras saat Bela Sang Kekasih

Joel-Instagram-
TERUNGKAP! Identitas Pacar Joel Alberto Tanos Cucu Konglomerat 9 Naga Sulut Yang Tewas Ditusuk di Pesta Miras saat Bela Sang Kekasih
Tragedi Cinta Berdarah: Joel Alberto Tanos, Cucu Konglomerat "9 Naga Sulut", Tewas Ditusuk di Pesta Miras Pacar
Dunia maya dan masyarakat Sulawesi Utara digemparkan oleh kabar tragis meninggalnya Joel Alberto Tanos, cucu dari keluarga konglomerat terkemuka "9 Naga Sulut" yang juga merupakan pemilik PT Marga Dwitaguna. Pemuda berusia muda itu ditemukan tewas pada pagi hari, setelah menjadi korban penusukan dalam sebuah insiden berdarah yang diduga dipicu oleh cemburu asmara.
Kematian Joel bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Tanos, melainkan juga memicu gelombang duka dan rasa penasaran di kalangan publik. Bukan hanya karena latar belakang keluarganya yang terkenal, tetapi juga karena kronologi kejadian yang dramatis, melibatkan pesta miras, perselingkuhan, dan kekerasan fisik yang berujung pada kematian.
Joel Alberto Tanos: Anak Tunggal dari Keluarga Berpengaruh
Joel Alberto Tanos diketahui sebagai anak tunggal dari pasangan Nando Tanos dan Estee Anastasia Londa. Keluarga Tanos dikenal sebagai salah satu keluarga bisnis paling berpengaruh di Manado, dengan jejak bisnis yang menyebar di berbagai sektor, termasuk properti, konstruksi, dan perdagangan. PT Marga Dwitaguna, perusahaan yang mereka kelola, menjadi salah satu tonggak keberhasilan keluarga ini di dunia usaha.
Sebagai cucu dari sosok yang dikenal sebagai bagian dari "9 Naga Sulut"—sebutan bagi para taipan sukses asal Sulawesi Utara—Joel tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan sekaligus harapan tinggi. Meski demikian, ia dikenal sebagai sosok yang ramah, rendah hati, dan dekat dengan teman-temannya. Di kalangan teman dekat, Joel dikenal sebagai pria yang setia dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga.
Detik-Detik Tragedi di Karombasan Utara
Insiden tragis ini berawal pada Kamis pagi, 4 Agustus 2025, sekitar pukul 06.30 WITA. Joel datang ke rumah kekasihnya di kawasan Karombasan Utara, Manado, dengan harapan bisa bertemu. Namun, sang pacar tidak berada di rumah. Di situlah Joel bertemu dengan Sweetly Loloang (19), seorang saksi yang kemudian memberi tahu bahwa kekasihnya sedang berada di lokasi lain—tepatnya di sebuah rumah di kawasan yang sama, tengah menggelar pesta miras bersama dua pria.
Ditemani dua temannya, Stef Mandey (17) dan Lionel Rumagit (17), Joel langsung menuju lokasi tersebut. Saat tiba, suasana langsung memanas. Joel melihat sang kekasih sedang asyik minum-minum bersama dua pria, Abdul (29) dan Ervan (27). Rasa cemburu yang memuncak membuat Joel tak bisa mengendalikan emosinya. Ia memaksa masuk dengan cara mendobrak pintu.
Pertemuan yang seharusnya bisa diselesaikan secara damai justru berubah menjadi adu mulut yang cepat memanas. Ervan, salah satu pria yang berada di dalam, langsung menyerang Joel secara fisik. Pertengkaran verbal berubah menjadi perkelahian brutal. Dalam rekaman kamera pengawas yang beredar di media sosial, terlihat Ervan sempat memukul Joel sebelum akhirnya mengeluarkan senjata tajam.
Tiga Tusukan Mematikan, Nyawa Joel Tak Tertolong
Dalam kejadian yang hanya berlangsung dalam hitungan menit, Joel ditusuk tiga kali di bagian vital tubuhnya: dada kiri, pinggul kiri, dan leher. Luka-luka tersebut sangat dalam dan mengakibatkan pendarahan hebat. Korban langsung roboh di lokasi kejadian, terkapar dalam genangan darah.
Para saksi di tempat kejadian berusaha melerai dan segera membawa Joel keluar dari rumah untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, saat korban hendak dievakuasi, Abdul—rekan Ervan—justru mengejar dan memukul Joel kembali, memperparah kondisinya.
Joel segera dilarikan ke RS Bhayangkara Karombasan menggunakan kendaraan warga sekitar. Namun, ketika tiba di rumah sakit sekitar pukul 08.05 WITA, dokter menyatakan bahwa nyawa Joel sudah tidak bisa diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk yang mengenai organ vital dan menyebabkan syok hemoragik.
Pacar Joel: Sosok Misterius yang Jadi Pusat Perhatian
Hingga kini, identitas pacar Joel Alberto Tanos masih menjadi misteri. Nama aslinya belum diungkap secara resmi oleh pihak kepolisian maupun keluarga korban. Akun media sosialnya juga tidak mudah ditemukan, meski banyak netizen yang mencoba melacak jejak digital sang kekasih.
Yang diketahui, wanita tersebut berusia sekitar 20-an tahun dan tinggal di kawasan Karombasan Utara. Ia disebut-sebut sebagai sosok yang dekat dengan Joel dalam beberapa bulan terakhir. Namun, hubungan mereka ternyata tidak semulus yang terlihat di permukaan. Bocoran dari teman-teman dekat Joel menyebutkan bahwa sang pacar kerap terlibat dalam pesta miras dan memiliki pergaulan yang luas, sesuatu yang membuat Joel merasa cemburu dan cemas.
Banyak yang berspekulasi, apakah perempuan ini menjadi pemicu utama konflik, atau hanya korban dari situasi yang tidak bisa dikendalikan. Namun, hingga saat ini, ia masih diperiksa sebagai saksi oleh pihak kepolisian.
Dua Tersangka Ditangkap, Motif Cemburu Dikuatkan
Polisi cepat bertindak. Dalam waktu kurang dari 12 jam setelah kejadian, dua pelaku, Ervan dan Abdul, berhasil diamankan di lokasi berbeda. Ervan ditetapkan sebagai tersangka utama karena terbukti melakukan penusukan dengan senjata tajam. Sementara Abdul dijerat sebagai pelaku penganiayaan karena turut memukul korban meski tidak membawa senjata.
Kapolresta Manado, Kombes Pol. Andi Sinulingga, mengonfirmasi bahwa motif pembunuhan didasari oleh rasa cemburu dan persaingan asmara. "Korban merasa cemburu karena kekasihnya berpesta miras dengan dua pria. Saat korban datang dan memaksa masuk, terjadi percekcokan yang berujung pada kekerasan fisik," ujarnya dalam konferensi pers.
Ervan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara, sementara Abdul dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.
Duka di Dunia Maya: Ucapan Belasungkawa Membanjiri Grup Facebook
Tragedi ini langsung menjadi viral di media sosial. Banyak netizen yang mengecam kekerasan yang terjadi, terutama karena korban adalah anak tunggal dari keluarga terpandang. Grup Facebook PT. Marga Dwitaguna Community dipenuhi dengan unggahan duka, doa, dan foto-foto kenangan Joel semasa hidup.
"Rest in peace, Joel. Kamu orang baik. Dunia kehilangan salah satu anak muda terbaik dari Manado," tulis seorang netizen.
"Semoga keluarga diberi ketabahan. Tapi pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Tidak ada yang berhak mengambil nyawa orang lain," komentar lainnya.
Keluarga Korban Minta Proses Hukum Berjalan Adil
Pihak keluarga Joel, melalui kuasa hukum mereka, menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut balas, tetapi meminta agar proses hukum berjalan transparan dan adil. "Kami kehilangan anak, saudara, dan penerus bisnis keluarga. Kami percaya pada proses hukum, tapi kami juga ingin keadilan benar-benar ditegakkan," ujar pengacara keluarga, Rendy Karamoy, SH.