Profil Tampang Heri Gunawan dan Satori Anggota DPR yang Diduga Tersandung Kasus Korupsi CSR BI, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Heri-Instagram-
Profil Tampang Heri Gunawan dan Satori Anggota DPR yang Diduga Tersandung Kasus Korupsi CSR BI, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Heboh Dugaan Korupsi Dana CSR BI: Siapa Sebenarnya Heri Gunawan dan Satori? Ini Profil Lengkap Mereka
Belakangan ini, jagat media sosial dan pemberitaan nasional dihebohkan oleh kabar dugaan korupsi yang melibatkan dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, yaitu Heri Gunawan dan Satori. Keduanya dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus penyelewengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah sejumlah konten di platform TikTok, salah satunya dari akun @SyamsirFirdaus, membagikan informasi mengenai penetapan tersangka oleh KPK. Dalam unggahannya, tertulis:
“KPK umumkan Satori dan Heri Gunawan tersangka korupsi dana CSR BI.”
Pernyataan ini langsung memicu gelombang diskusi di kalangan netizen, terutama terkait identitas partai, rekam jejak, serta latar belakang kedua politisi tersebut. Siapa sebenarnya mereka? Dari partai mana mereka berasal? Dan seperti apa perjalanan karier mereka di dunia politik?
Mari kita kupas tuntas profil lengkap Heri Gunawan dan Satori dalam artikel yang informatif, faktual, dan mudah dipahami berikut ini.
Heri Gunawan: Anggota DPR dari Gerindra yang Viral karena Dugaan Korupsi CSR BI
Salah satu nama yang paling banyak dicari belakangan ini adalah Heri Gunawan. Ia merupakan sosok politisi yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia legislatif. Heri Gunawan tercatat menjabat sebagai anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut, yaitu dari tahun 2014–2019 dan 2019–2024.
Ia merupakan kader dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Heri mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV, yang mencakup wilayah Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan sebagian Kota Bandung.
Sebelum terjun ke dunia politik, Heri Gunawan memiliki latar belakang profesional di bidang keuangan. Ia pernah menjabat sebagai pimpinan kantor di Pusat Lembaga Keuangan Non-Bank, serta pernah menjadi General Manager di salah satu lembaga keuangan non-bank. Pengalaman ini membuatnya dikenal sebagai figur yang paham soal ekonomi dan keuangan.
Dari sisi pendidikan, Heri Gunawan adalah lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta. Keahlian akademiknya ini turut mendukung karier politiknya, terutama dalam membahas isu-isu fiskal dan anggaran di DPR.
Selain karier profesional dan politik, Heri juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi. Sejak tahun 1999, ia telah menjabat sebagai Ketua Yayasan Giri Raharja, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Di internal Partai Gerindra, Heri Gunawan juga memiliki posisi strategis. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara DPP Partai Gerindra, dan saat ini diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI. Jabatan ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya anggota biasa, melainkan bagian dari struktur kepemimpinan partai di parlemen.
Namun, reputasinya kini tercoreng akibat dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi dana CSR BI. Jika terbukti bersalah, ini bisa menjadi pukulan besar bagi karier politiknya, serta citra Partai Gerindra secara keseluruhan.
Satori: Politisi Nasdem dari Dapil Jabar VIII yang Tersandung Dugaan Korupsi
Sosok kedua yang ikut terseret dalam kasus ini adalah Satori. Seperti Heri Gunawan, Satori juga merupakan anggota DPR RI yang telah menjabat selama dua periode, yaitu dari 2014 hingga 2024. Ia mewakili Dapil Jawa Barat VIII, yang meliputi wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Indramayu.
Satori tercatat sebagai kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Partai yang dipimpin oleh Surya Paloh ini dikenal sebagai salah satu partai nasionalis modern yang kerap mengusung isu reformasi dan anti-korupsi. Karena itu, keterlibatan salah satu kadernya dalam kasus korupsi tentu menjadi ironi dan sorotan tajam dari publik.
Dari segi pendidikan, Satori memiliki latar belakang akademik yang kuat. Ia meraih gelar Magister Manajemen (M.M.) dari Sekolah Tinggi Manajemen Jakarta (STIE Jakarta). Pendidikan ini membekalinya dengan kemampuan manajerial yang baik, yang seharusnya mendukung tugasnya sebagai wakil rakyat dalam mengelola anggaran dan program pembangunan.
Di luar dunia politik, Satori juga aktif dalam organisasi keagamaan. Ia menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Haji (IPHI) Kabupaten Cirebon periode 2020–2025. Keterlibatannya dalam organisasi ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya berperan di ranah politik, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat dan budaya lokal.
Namun, seperti Heri Gunawan, namanya kini tercoreng akibat dugaan korupsi dana CSR BI. Dana CSR BI sendiri merupakan dana yang digunakan Bank Indonesia untuk program pemberdayaan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, UMKM, dan bencana alam. Penyimpangan dana ini tentu sangat sensitif karena bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat kecil.
Jika benar terbukti terlibat, maka Satori tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengkhianati kepercayaan rakyat yang memilihnya sebagai wakil.
Apa Itu Dana CSR Bank Indonesia? Mengapa Kasus Ini Begitu Penting?
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa itu dana CSR Bank Indonesia. CSR atau Corporate Social Responsibility adalah dana yang dialokasikan oleh perusahaan — dalam hal ini Bank Indonesia — untuk kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Bank Indonesia, sebagai bank sentral, memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi sosial dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi inklusif. Dana CSR BI biasanya digunakan untuk:
Pelatihan dan pengembangan UMKM
Bantuan pendidikan dan beasiswa
Penanganan bencana alam
Pengembangan infrastruktur pedesaan
Program kesehatan masyarakat
Karena bersumber dari uang negara dan ditujukan untuk kesejahteraan publik, maka pengelolaan dana CSR harus transparan dan akuntabel. Penyimpangan atau korupsi terhadap dana ini bukan hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghambat upaya pemberdayaan masyarakat.
Kasus yang menyeret Heri Gunawan dan Satori diduga melibatkan penyalahgunaan dana CSR BI melalui mekanisme penganggaran atau intervensi dalam proses pencairan dana. KPK disebut sedang mendalami dugaan adanya pemotongan dana, mark-up anggaran, atau aliran dana ke rekening pribadi.
Respons Publik dan Dampak Politik dari Kasus Ini
Kasus ini langsung memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak netizen yang mengecam keras dugaan korupsi yang melibatkan anggota DPR, dengan menyebut bahwa "rakyat sudah lelah dengan politisi yang hanya mencari untung".
Beberapa tagar seperti #KPKvsDPR, #CSRBI, dan #HeriGunawanSatori sempat menjadi trending di Twitter dan TikTok. Banyak warganet yang meminta KPK untuk transparan dan tegas dalam menangani kasus ini, tanpa pandang bulu.
Dari sisi politik, kasus ini bisa berdampak besar pada dua partai yang bersangkutan: Gerindra dan Nasdem. Meskipun partai-partai tersebut belum secara resmi memberikan pernyataan, tekanan publik akan mendorong mereka untuk mengambil sikap, termasuk kemungkinan pemecatan atau penarikan keanggotaan DPR jika tersangka terbukti bersalah.
Selain itu, kasus ini juga mengingatkan kembali pentingnya reformasi sistem pengawasan dana CSR dan transparansi anggaran publik. Banyak pihak menyerukan agar proses penggunaan dana CSR BI dikawal oleh lembaga independen dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya?
Untuk saat ini, publik menunggu konfirmasi resmi dari KPK terkait status hukum Heri Gunawan dan Satori. Hingga artikel ini ditulis, KPK belum mengeluarkan rilis pers resmi, sehingga informasi yang beredar masih bersifat dugaan dan perlu diverifikasi.