A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/system/sessions/ci_session42gne7jmp4r5df5dhodnu43a1bj6pm39): failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 174

Backtrace:

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/application/controllers/Frontend.php
Line: 5
Function: __construct

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/index.php
Line: 316
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/system/sessions)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/application/controllers/Frontend.php
Line: 5
Function: __construct

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/index.php
Line: 316
Function: require_once

Profil Tampang Abdul Aziz Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK Padahal Baru Menjabat 5 Bulan, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Abdul Aziz Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK Padahal Baru Menjabat 5 Bulan, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Abdul Aziz Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK Padahal Baru Menjabat 5 Bulan, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Abdul-Instagram-

Profil Tampang Abdul Aziz Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK Padahal Baru Menjabat 5 Bulan, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Bupati Kolaka Timur Baru 5 Bulan Menjabat, Abdul Aziz Ditangkap KPK: Dari Polisi Jadi Bupati, Kini Jadi Tersangka Korupsi
Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara – Kabar mengejutkan datang dari bumi Mekongga, Kolaka Timur. Baru lima bulan menjabat sebagai Bupati Kolaka Timur periode 2024–2029, Abdul Aziz resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Penetapan status hukum ini menjadi sorotan nasional, terlebih karena penangkapan dilakukan melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang langsung mengguncang dunia politik lokal maupun nasional.

Abdul Aziz, yang baru saja dilantik pada Maret 2025, kini terjerat kasus dugaan korupsi terkait proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Proyek yang seharusnya menjadi simbol kemajuan pelayanan kesehatan bagi masyarakat ini justru menjadi pintu masuk bagi dugaan penyimpangan anggaran besar-besaran. KPK mencurigai adanya praktik suap, mark-up anggaran, dan pengaturan lelang proyek yang tidak transparan.



Dari Aipda ke Bupati: Perjalanan Karier yang Cepat dan Menarik
Sebelum menjadi bupati, Abdul Aziz memiliki latar belakang yang cukup unik. Ia bukan berasal dari dunia birokrasi atau politisi karier, melainkan mantan anggota Kepolisian Republika Indonesia (Polri). Lahir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, pada 5 Januari 1986, Abdul Aziz memulai kariernya sebagai polisi setelah lulus dari Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukba) Polri SPN Batua pada tahun 2004.

Selama bertugas di kepolisian, ia menjabat sebagai Aipda (Ajun Inspektur Polisi Dua) dan pernah menduduki posisi strategis di jajaran Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Sulawesi Tenggara. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Banit I Subdirektorat I Dirintelkam, sebuah posisi yang menuntut kecermatan dan keandalan dalam mengelola informasi keamanan daerah.

Namun, pada suatu titik, Abdul Aziz memutuskan untuk mengundurkan diri dari institusi kepolisian guna menekuni dunia politik. Keputusan ini menjadi awal dari perjalanan barunya sebagai pemimpin daerah.



Pendidikan dan Penghargaan: Jejak Intelektual dan Kepemimpinan
Meski berlatar belakang militer, Abdul Aziz tak lantas mengabaikan pendidikan formal. Ia menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Sulawesi Tenggara dan berhasil meraih gelar sarjana pada 2016. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan studi S2 di universitas yang sama dan berhasil menamatkannya pada 2023.

Pendidikan tinggi ini turut mendukung citranya sebagai pemimpin muda yang modern, visioner, dan peduli terhadap pembangunan. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang pernah ia terima sebelum kasus korupsi mencoreng karier politiknya.

Pada 2022, Abdul Aziz dinobatkan sebagai Pemimpin Daerah Inovatif oleh Kendari Pos Award, sebuah penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah yang dinilai mampu menghadirkan terobosan-terobosan dalam pelayanan publik. Tahun berikutnya, tepatnya 2023, ia kembali meraih penghargaan internasional dari Seven Media Asia dengan kategori Innovative Leader with a Passion for the Community.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya