Sturgeon Moon Terbit 9 Agustus 2025: Jam Tampil di Indonesia, Cara Mengamati, dan Faktanya

Sturgeon Moon Terbit 9 Agustus 2025: Jam Tampil di Indonesia, Cara Mengamati, dan Faktanya

moon--

Bulan purnama Agustus—dikenal sebagai Sturgeon Moon—mencapai puncak pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Di Indonesia, fase purnama terjadi pukul 14.54 WIB, sehingga pemandangan terbaiknya hadir saat Bulan terbit menjelang senja pada 9–10 Agustus.

Di Jakarta, Bulan terbit sekitar pukul 18.00 WIB pada Sabtu (9/8) dan sekitar 18.52 WIB pada Minggu (10/8). Waktu di kota Anda bisa berbeda tipis—lebih cepat satu jam di WITA dan dua jam di WIT—namun prinsipnya sama: lihat ke arah timur tepat setelah Matahari tenggelam untuk mendapatkan Bulan purnama yang tampak bulat penuh di dekat cakrawala.



Mengapa dua malam berturut-turut terlihat “purnama”? Secara visual, Bulan memang tampak bulat pada malam sebelum dan sesudah puncak purnama karena perubahan cahayanya sangat kecil di sekitar momen puncak. Itulah sebabnya jendela pengamatan ideal membentang dari malam 9 Agustus hingga malam 10 Agustus.

Tips singkat mengamati:
• Cari lokasi lapang dengan pandangan timur yang bebas halangan (pantai, lapangan, rooftops).
• Datang sedikit sebelum terbit Bulan untuk menikmati warna keemasan/kemerahan dekat cakrawala.
• Binokular atau teleskop kecil akan menonjolkan detail kawah; kamera ponsel bisa dipakai dengan eksposur singkat agar tekstur permukaan tetap tajam.

Apa itu “Sturgeon Moon”? Nama ini berakar dari tradisi Amerika Utara ketika ikan sturgeon paling mudah ditangkap pada akhir musim panas. Nama lain yang kerap dipakai antara lain Corn Moon dan Flying Up Moon.



Catatan penting: Sturgeon Moon tahun ini bukan supermoon. Secara astronomi, supermoon terjadi saat purnama berdekatan dengan perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi). Kalender astronomi 2025 menempatkan deretan supermoon pada Oktober, November, dan Desember—bukan Agustus. (Supermoon berikutnya jatuh 5 November 2025 dalam waktu universal.)

Konteks langit malam: purnama Agustus tahun ini berdekatan dengan musim hujan meteor Perseid. Cahaya Bulan yang terang biasanya “membilas” meteor-meteor redup, sehingga jumlah bidikan meteor yang terlihat dengan mata telanjang cenderung berkurang—walau Bulan purnama itu sendiri justru tampil sangat mencolok sepanjang malam.

Ringkasnya, untuk Anda di Indonesia, tandai agenda:
• Sabtu, 9 Agustus – pantau Bulan terbit sekitar waktu senja (sekitar pukul 18.00 WIB di Jakarta).
• Minggu, 10 Agustus – peluang kedua saat Bulan kembali terbit jelang malam.
Keduanya memberi kesempatan seru memotret dan menikmati purnama besar yang menanjak dari ufuk timur.

Selamat berburu purnama—semoga langit cerah malam ini!

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya