Profil Tampang Sonny Pudjisasono Sosok Produser Eksekutif Film Merah Putih One For All, lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Merah putih-Instagram-
Profil Tampang Sonny Pudjisasono Sosok Produser Eksekutif Film Merah Putih One For All, lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Sonny Pudjisasono Sosok Produser Eksekutif Dari Bioskop Keliling ke Dunia Politik, Kini Gemparkan Dunia Animasi dengan Merah Putih One For All
Di balik layar gemuruh film animasi Merah Putih One For All, yang baru-baru ini mencuri perhatian publik Indonesia, berdiri seorang tokoh yang tak hanya dikenal sebagai penggerak industri film nasional, tetapi juga sebagai sosok yang telah melintasi berbagai dunia—dari dunia hiburan, bisnis, hingga politik. Dialah Sonny Pudjisasono, produser eksekutif di balik film animasi yang digadang-gadang sebagai kado istimewa untuk perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Film Merah Putih One For All bukan sekadar tontonan biasa. Dengan tema nasionalisme yang kuat dan visual animasi yang memukau, film ini langsung menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan berbagai platform digital. Yang mengejutkan, film yang tampil begitu profesional dan megah ini ternyata hanya digarap dalam waktu dua bulan. Sonny Pudjisasono secara terbuka mengungkapkan bahwa proyek ambisius ini menelan biaya hingga Rp6,7 miliar—angka yang cukup besar untuk sebuah film animasi pendek, terlebih dengan tenggat waktu yang sangat singkat.
Namun, siapakah sebenarnya Sonny Pudjisasono? Bagaimana seorang yang dulu mengelilingi desa-desa dengan bioskop keliling kini mampu menghadirkan karya sinematik yang memukau? Simak kisah perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku dan inspirasi.
Dari Layar Tancap ke Pusat Perfilman Nasional
Karier Sonny Pudjisasono di dunia perfilman dimulai dari hal yang sangat sederhana: bioskop keliling. Sejak puluhan tahun lalu, ia aktif mengelola usaha pertunjukan film keliling di berbagai penjuru Tanah Air. Melalui layar tancap, ia membawa hiburan ke daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh bioskop modern. Pengalaman ini membentuk pemahamannya yang mendalam tentang selera masyarakat, distribusi film, dan pentingnya aksesibilitas terhadap karya audiovisual.
Namun, Sonny tidak puas hanya menjadi penyedia tontonan. Ia bercita-cita membangun ekosistem perfilman yang kuat dan mandiri. Dari sinilah muncul komitmennya untuk terlibat dalam pengembangan industri film nasional secara struktural.
Kini, Sonny menjabat sebagai Direktur Utama Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, lembaga yang dinamai dari tokoh legendaris perfilman Indonesia. Yayasan ini menjadi salah satu garda terdepan dalam upaya melestarikan dan mengembangkan perfilman nasional, mulai dari restorasi film klasik hingga pelatihan bagi sineas muda.
Tak hanya itu, Sonny juga menjabat sebagai Ketua Umum Perusahaan Film Indonesia Kreasindo (Perfiki), rumah produksi swasta yang berada di balik layar Merah Putih One For All. Yang menarik, Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail dan Perfiki secara struktural saling terkait, membentuk satu ekosistem yang saling mendukung dalam memajukan perfilman Indonesia.
Jejak Langkah di Dunia Politik
Di luar dunia film, Sonny Pudjisasono ternyata juga pernah menjajal dunia politik. Pada tahun 2002, ia tercatat sebagai kader Partai Buruh, partai yang saat itu sedang berupaya memperjuangkan hak-hak pekerja dan kelas menengah ke bawah.
Tak hanya menjadi anggota biasa, Sonny bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Buruh, menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin dan pengorganisasi. Ia tak main-main dalam dunia politik—pada suatu masa, ia mencoba peruntungan dengan menjadi calon legislatif (caleg) untuk DPR RI dari daerah pemilihan Papua Tengah I.
Meski akhirnya tidak lolos ke Senayan, pengalaman tersebut memberinya wawasan luas tentang dinamika politik nasional, serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah timur Indonesia. Jejak politiknya ini menunjukkan bahwa Sonny bukan sekadar pengusaha atau produser, melainkan sosok yang peduli terhadap isu-isu sosial dan kebangsaan.
Jejak Profesional yang Luas dan Beragam
Selain peran utamanya di bidang film dan politik, Sonny Pudjisasono memiliki jejak karier yang sangat luas. Ia dikenal sebagai figur multidisiplin yang aktif di berbagai bidang strategis dalam industri kreatif.
Beberapa jabatan penting yang pernah atau masih diembannya antara lain:
Direktur Usaha Pertunjukan Film Keliling Indonesia – fondasi awal karier perfilman-nya.
Stakeholder Badan Perfilman Indonesia – lembaga yang menjadi wadah bagi para pelaku industri film nasional.
Direktur Eksekutif Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail – peran strategis dalam pengembangan film nasional.
Komisaris Utama Midessa Sasono Picture – perusahaan produksi film yang turut berkontribusi dalam proyek-proyek kreatif.
Direktur Perfiki Law Firm – menunjukkan komitmennya terhadap aspek hukum dan perlindungan hak cipta di dunia perfilman.
Pemimpin Umum Dekandidat Centre – lembaga yang fokus pada kajian sosial, politik, dan budaya.
Kombinasi peran ini menunjukkan bahwa Sonny bukan hanya seorang eksekutor kreatif, tetapi juga seorang pembangun institusi yang visioner.
Merah Putih One For All: Simbol Nasionalisme di Era Digital
Kehadiran Merah Putih One For All bukan sekadar proyek komersial. Film animasi ini dibuat dengan misi kuat: menyemai semangat nasionalisme di kalangan generasi muda melalui media yang relevan—animasi dan digital. Dalam era di mana konten visual mendominasi, film ini menjadi alat edukasi sekaligus hiburan yang mampu menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dengan cara yang segar dan menarik.
Sonny Pudjisasono menyadari bahwa untuk menjangkau anak muda, industri film harus berani berinovasi. Dengan menggandeng para animator muda berbakat dan memanfaatkan teknologi terkini, Merah Putih One For All berhasil menampilkan visual yang memukau, meski dibuat dalam waktu yang sangat singkat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu membuat karya animasi berkualitas tinggi, bahkan dalam waktu yang terbatas,” ujar Sonny dalam salah satu wawancaranya.