Siapa Muthoillah Rizal Affandi? Sosok Diduga Dalang Dibalik Kekacauan WAMI dan LMK Soal Royalti Musik, Kini Dicari Ari Lasso

Siapa Muthoillah Rizal Affandi? Sosok Diduga Dalang Dibalik Kekacauan WAMI dan LMK Soal Royalti Musik, Kini Dicari Ari Lasso

Ari-Instagram-

Siapa Muthoillah Rizal Affandi? Sosok Diduga Dalang Dibalik Kekacauan WAMI dan LMK Soal Royalti Musik, Kini Dicari Ari Lasso
Muthoillah Rizal Affandi Jadi Buruan Ari Lasso Usai Kasus Royalti Musik WAMI Viral, Siapa Dia Sebenarnya?
Belakangan ini, nama Muthoillah Rizal Affandi tiba-tiba mencuat ke permukaan jagat maya. Bukan karena karya seni atau pencapaian publik, melainkan karena keterlibatannya—meski secara tidak langsung—dalam kasus pelik pembagian royalti musik yang melibatkan penyanyi legendaris Ari Lasso dan lembaga pengelola hak cipta, WAMI (Wahana Musik Indonesia) serta LMK (Lembaga Manajemen Kolektif).

Nama Muthoillah Rizal Affandi menjadi sorotan setelah Ari Lasso membongkar dugaan ketidaktransparan dan potensi penggelapan dana royalti lagu yang seharusnya diterima para musisi. Namun, yang mengejutkan, laporan pembayaran royalti milik Ari Lasso justru muncul atas nama Muthoillah Rizal Affandi. Fenomena ini memicu spekulasi luas, kebingungan, hingga rasa penasaran besar dari publik: Siapa sebenarnya Muthoillah Rizal Affandi? Apakah dia bagian dari sistem WAMI? Atau hanya korban kesalahan data?



Ari Lasso Buka Suara: Royalti Dibayar Rp700 Ribu, Padahal Harusnya Puluhan Juta
Segalanya bermula ketika Ari Lasso, mantan vokalis band Dewa 19 yang kini aktif sebagai penyanyi solo, mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial. Dalam unggahan yang kemudian viral di Facebook oleh akun @Top Video Berita, Ari Lasso menyampaikan bahwa dirinya hanya menerima royalti sebesar Rp700 ribu, padahal seharusnya puluhan juta rupiah mengingat jumlah pemutaran lagunya di radio, TV, dan platform digital.

“Ini tidak masuk akal. Lagu-lagu saya masih sering diputar di mana-mana, tapi royalti yang saya terima sangat kecil,” ujar Ari Lasso dalam narasi unggahannya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa laporan pembayaran dari WAMI dan LMK justru menampilkan nama Muthoillah Rizal Affandi sebagai penerima dana. Padahal, rekening yang terdaftar atas nama Ari Lasso sendiri tidak menerima transfer tersebut. Pertanyaan pun muncul: apakah ini kesalahan administrasi, atau ada indikasi lebih serius seperti salah transfer, manipulasi data, atau bahkan penggelapan dana?



Dugaan Korupsi di Balik Sistem Royalti Musik Indonesia
Kasus ini bukan sekadar soal salah nama. Bagi banyak musisi dan pengamat industri musik, temuan Ari Lasso membuka aib besar dalam sistem pengelolaan hak cipta di Indonesia. WAMI dan LMK, sebagai lembaga yang ditunjuk untuk mengelola royalti musik, seharusnya bertanggung jawab penuh atas keadilan distribusi dana kepada pencipta lagu.

Namun, fakta bahwa seorang seniman sekelas Ari Lasso hanya menerima Rp700 ribu, sementara nama orang lain muncul sebagai penerima, menimbulkan pertanyaan kritis:

Apakah sistem pelaporan WAMI transparan?
Apakah ada celah untuk penyalahgunaan data?
Dan yang paling mendasar: apakah seniman di Indonesia benar-benar dilindungi hak ekonominya?
Warganet pun bereaksi keras. Banyak yang menyebut kasus ini sebagai "ladang korupsi baru" yang tersembunyi di balik nama lembaga pengelola hak cipta. Komentar seperti "Nah loh, kamu ketahuan!" dari akun @Ria Swara dan "Ini bukan salah transfer, ini sistem yang bobrok!" dari @Rey Vinsmoke mencerminkan kemarahan publik terhadap potensi penyalahgunaan wewenang.

Muthoillah Rizal Affandi: Sosok Misterius yang Tiba-Tiba Viral
Lalu, siapa sebenarnya Muthoillah Rizal Affandi?

Hingga kini, informasi tentang sosok ini masih sangat terbatas. Tidak ada jejak publik yang menunjukkan bahwa ia adalah musisi, pencipta lagu, atau tokoh terkenal di industri musik. Nama Muthoillah Rizal Affandi juga tidak tercatat dalam database pencipta lagu di berbagai platform musik legal.

Beberapa netizen mulai menyelidiki jejak digitalnya. Namun, hingga saat ini, tidak ditemukan akun Instagram resmi atau media sosial lain yang terverifikasi atas nama Muthoillah Rizal Affandi. Beberapa akun dengan nama mirip ditemukan, tetapi tidak ada yang memiliki keterkaitan jelas dengan dunia musik atau WAMI.

Kemungkinan besar, Muthoillah Rizal Affandi hanyalah korban dari kesalahan input data atau duplikasi nomor rekening. Namun, keberadaan namanya dalam laporan WAMI tetap menimbulkan tanda tanya besar: mengapa nama ini muncul? Apakah ini kesalahan teknis, atau ada rekayasa?

WAMI Angkat Bicara: Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Menanggapi gempa opini publik, Wahana Musik Indonesia (WAMI) akhirnya buka suara. Melalui unggahan di Instagram resmi Ari Lasso (@ari_lasso), WAMI menyampaikan klarifikasi yang ditandatangani oleh Adi Adrian, selaku Presiden Direktur.

Dalam pernyataannya, WAMI mengakui adanya kesalahan teknis dalam proses distribusi royalti dan menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada Ari Lasso dan seluruh pencipta lagu yang terdampak.

“Kami menyadari adanya kekeliruan dalam pelaporan dan distribusi royalti. Kami meminta maaf kepada Mas Ari Lasso dan semua pihak yang terkena dampak. WAMI berkomitmen untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan transparansi ke depan,” tulis Adi Adrian.

WAMI juga berjanji akan melakukan audit internal, memperbarui sistem digital, serta memperkuat verifikasi data anggota untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Dampak Viralnya Kasus Ini terhadap Industri Musik Indonesia
Kasus ini bukan hanya soal satu nama atau satu pembayaran. Ini adalah cermin dari kerentanan sistem pengelolaan hak cipta di Indonesia. Banyak musisi independen dan senior yang selama ini pasrah menerima royalti kecil tanpa mengetahui bagaimana perhitungannya.

Padahal, menurut data Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), industri musik digital tumbuh lebih dari 20% per tahun. Streaming lagu di platform seperti Spotify, YouTube, dan JOOX semakin meningkat. Tapi, distribusi royalti yang adil masih jadi tantangan besar.

Kasus Ari Lasso menjadi titik balik kesadaran publik. Banyak musisi muda mulai mempertanyakan laporan royalti mereka. Beberapa bahkan mulai meminta audit dari WAMI dan LMK. Gerakan untuk reformasi sistem hak cipta pun mulai bergaung di media sosial dengan tagar seperti #RoyaltiAdil dan #SaveMusisiIndonesia.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya