Sunan Kalijaga Jadi Korban Pemukulan Usai Debat TV, Ungkap Kronologi Mengejutkan dan Kecaman atas Kebrutalan di Dunia Hukum

Sunan Kalijaga Jadi Korban Pemukulan Usai Debat TV, Ungkap Kronologi Mengejutkan dan Kecaman atas Kebrutalan di Dunia Hukum

Sunan-Instagram-


Sunan Kalijaga Jadi Korban Pemukulan Usai Debat TV, Ungkap Kronologi Mengejutkan dan Kecaman atas Kebrutalan di Dunia Hukum

Dunia hukum dan dunia hiburan kembali digemparkan oleh insiden tak terduga yang menimpa salah satu pengacara ternama Indonesia, Sunan Kalijaga. Mantan kuasa hukum sejumlah artis besar ini menjadi korban pemukulan dan dorongan fisik usai mengikuti sesi debat hukum di salah satu stasiun televisi nasional. Kejadian yang terjadi di balik layar acara tersebut langsung menuai sorotan publik, terlebih karena melibatkan sejumlah figur publik dan menyeret isu profesionalisme serta keamanan dalam program televisi.



Dalam keterangan eksklusif yang disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya pada Selasa (12/8/2025), Sunan Kalijaga membuka tabir kronologi lengkap peristiwa yang membuatnya merasa dihina dan diancam secara fisik. Ia menegaskan bahwa kedatangannya ke studio televisi tersebut bukan atas inisiatif pribadi, melainkan karena undangan resmi dari pihak penyelenggara acara.

“Kami hadir atas undangan resmi, datang dengan etika dan niat baik untuk berdiskusi secara profesional dalam forum debat hukum,” ujar Sunan dengan nada tegas, menekankan bahwa tujuannya adalah berkontribusi dalam dialog hukum yang sehat, bukan untuk terlibat dalam konflik fisik.

Insiden di Balik Layar: Dari Salaman hingga Dorongan
Insiden bermula tak lama setelah acara debat resmi berakhir. Saat suasana mulai cair dan para narasumber mulai bersalaman sebagai bentuk saling menghormati, Sunan Kalijaga justru mengalami perlakuan kasar dari seorang pria yang kemudian diketahui sebagai kuasa hukum dari dokter Reza Gladys, sosok yang kerap tampil di layar kaca dalam kasus-kasus hukum dan medis kontroversial.



“Saat saya mendekat untuk bersalaman, tiba-tiba saya didorong keras oleh seseorang. Saya sempat menghindar, tapi karena di belakang saya ada Ayu Aulia dan Barbie Kumalasari, gerakan saya terbatas,” papar Sunan, menyampaikan detil yang membuat insiden ini semakin memicu empati publik.

Akibat dorongan tersebut, kaki Barbie Kumalasari terinjak, bahkan menyebabkan kuku jari kakinya terlepas. Kondisi ini membuat Barbie harus mendapatkan perawatan medis, sementara Ayu Aulia tampak syok dan langsung menghindar dari kerumunan.

Dua Pelaku dari Dua Tim Hukum Berbeda
Yang mengejutkan, Sunan Kalijaga tidak hanya mengungkap satu pelaku, melainkan dua orang yang diduga berasal dari dua tim hukum berbeda. Selain dari tim dokter Reza Gladys, ia juga menyebut adanya pria lain yang mengaku berasal dari tim dokter Andreas—seorang figur medis yang juga kerap muncul dalam pemberitaan publik.

“Yang satu dari pihak dokter Reza Gladys, dan yang satu lagi mengaku dari tim dokter Andreas. Tapi yang dari tim dokter Andreas ini bahkan tidak punya kapasitas atau undangan resmi untuk hadir di acara tersebut,” tegas Sunan, menyoroti celah keamanan dan prosedur acara yang dinilai longgar.

Pernyataan ini memicu pertanyaan besar: bagaimana mungkin seseorang tanpa kredensial resmi bisa masuk ke area produksi acara yang seharusnya terkontrol? Sunan menilai hal ini sebagai bentuk kelalaian dari pihak stasiun televisi dan produksi acara.

“Ini Bukan Ring Tinju, Ini Forum Hukum!”
Sunan Kalijaga mengaku sangat kecewa dengan insiden yang terjadi. Baginya, sebagai seorang advokat, integritas dan profesionalisme adalah harga mati. Ia menekankan bahwa forum debat hukum seharusnya menjadi ruang untuk saling menghargai perbedaan pendapat, bukan ajang adu kekuatan fisik.

“Saya datang untuk menyampaikan pendapat profesional, bukan untuk bertarung di ring tinju. Ini forum debat hukum, bukan tempat kekerasan. Profesi advokat harus dihormati, bukan direndahkan dengan tindakan premanisme,” ujarnya dengan nada getir.

Ia juga menyoroti maraknya kekerasan simbolik dan fisik dalam program-program hiburan yang mengangkat isu hukum. Menurutnya, tren ini justru merusak citra penegakan hukum di mata publik.

Publik Bereaksi, Netizen Ramai-ramai Kecam Aksi Kekerasan
Tak butuh waktu lama, kabar ini langsung menjadi viral di media sosial. Banyak netizen yang menyampaikan dukungan kepada Sunan Kalijaga, sambil mengecam keras tindakan kekerasan yang terjadi di balik layar acara televisi. Tagar #StopKekerasanDiTV dan #HormatiAdvokat sempat menduduki trending topik Twitter dalam hitungan jam.

Beberapa rekan sesama pengacara juga angkat suara. Salah satunya adalah Hotman Paris, yang melalui unggahan Instagramnya menyatakan bahwa insiden ini mencoreng marwah profesi hukum. “Advokat bukan gladiator. Kita berperang di pengadilan, bukan di studio TV,” tulisnya.

Langkah Hukum dan Tuntutan Transparansi
Sunan Kalijaga menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum terhadap pelaku pemukulan dan dorongan tersebut. Ia telah menyerahkan rekaman CCTV dan keterangan saksi kepada tim kuasa hukumnya untuk diproses lebih lanjut.

“Kami akan tempuh jalur hukum. Ini bukan soal dendam pribadi, tapi soal prinsip. Kita harus memberi contoh bahwa kekerasan tidak boleh dibiarkan, terutama di ruang publik yang seharusnya menjunjung tinggi aturan dan etika,” ujarnya.

Selain itu, Sunan juga mendesak pihak stasiun televisi untuk membuka investigasi internal terhadap kejadian ini. Ia meminta agar produksi acara memperketat prosedur keamanan dan memastikan hanya pihak-pihak yang memiliki undangan resmi yang diperbolehkan masuk ke area studio.

Dampak terhadap Dunia Media dan Hukum
Insiden ini membuka diskusi lebih luas tentang batas antara hiburan dan profesionalisme, terutama dalam program televisi yang mengangkat isu-isu hukum. Banyak pihak menilai bahwa format debat hukum yang kini banyak diadopsi stasiun TV justru cenderung dramatisasi, mengorbankan substansi demi rating.

“Acara seperti ini harusnya edukatif, bukan provokatif. Ketika emosi dibiarkan memanas tanpa pengawasan, bisa terjadi apa saja. Ini bukan pertama kali, dan bisa jadi bukan yang terakhir kalau tidak ada perbaikan,” komentar seorang pengamat media, Rizal Fadillah.

Baca juga: Profil Tampang Darma Mangkuluhur, Putra Tommy Soeharto, Resmi Melamar Sang Kekasih DJ Patricia Schuldtz di Tengah Savana Afrika: Umur, Agama dan Akun IG

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya