Muhammad Ghaalib Al Ghifari Anaknya Siapa? Inilah Biodata Anggota Paskibraka Pembentang Bendera Merah Putih di HUT RI ke-80, Bukan Orang Sembarangan?

Ghaalip-Instagram-
Muhammad Ghaalib Al Ghifari Anaknya Siapa? Inilah Biodata Anggota Paskibraka Pembentang Bendera Merah Putih di HUT RI ke-80, Bukan Orang Sembarangan?
Pada tanggal 17 Agustus 2025, saat detik-detik upacara penurunan bendera Merah Putih digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, jutaan mata rakyat Indonesia tertuju pada seorang remaja muda yang tegak berdiri dengan penuh khidmat. Dengan gerakan yang cekatan, penuh disiplin, dan hati yang bergetar, Muhammad Ghaalib Al Ghifari berhasil memukau seluruh bangsa dengan perannya sebagai pembentang bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80.
Remaja asal Lampung ini bukan hanya membawa bendera kebangsaan turun dari tiang, tetapi juga membawa harapan, semangat, dan kebanggaan generasi muda Indonesia. Namanya pun langsung melejit menjadi perbincangan hangat di media sosial dan berbagai platform digital, menjadikannya salah satu tokoh inspiratif yang layak dijadikan panutan bagi pelajar di seluruh nusantara.
Dari Lampung Selatan ke Istana Merdeka: Perjalanan Ghaalib Menuju Puncak Kebanggaan
Muhammad Ghaalib Al Ghifari, atau akrab disapa Ghaalib, merupakan siswa kelas XI di SMA Kebangsaan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Di usianya yang masih belia—baru menginjak 16 tahun—ia telah berhasil meraih mimpi yang diidamkan banyak pelajar: menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.
Terpilihnya Ghaalib sebagai pembentang bendera pada upacara penurunan 17 Agustus 2025 bukanlah kebetulan. Ini adalah hasil dari proses seleksi yang panjang, ketat, dan penuh perjuangan. Mulai dari tahap seleksi di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, hingga akhirnya lolos ke tingkat nasional, Ghaalib menunjukkan konsistensi, disiplin, dan semangat juang yang luar biasa.
Ia berhasil menyisihkan ribuan pelajar berprestasi dari seluruh penjuru Tanah Air. Dalam proses pelatihan Paskibraka nasional yang dikenal sangat ekstrem—mulai dari latihan fisik, mental, hingga protokoler kenegaraan—Ghaalib mampu bertahan dan menunjukkan performa terbaiknya. Bahkan, ia dipercaya untuk memegang peran strategis sebagai pembentang bendera, salah satu posisi paling bergengsi dalam formasi Paskibraka.
Sosok di Balik Seragam Paskibraka: Keluarga, Pendidikan, dan Nilai-Nilai Kehidupan
Lahir dan besar di Kabupaten Lampung Selatan, Ghaalib tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sederhana namun penuh kasih sayang. Ia adalah putra dari pasangan Bapak Edi Swandi dan Ibu Kiki Noor Zakiah, yang selalu mendukung setiap langkah pendidikan dan prestasi anaknya.
Dalam wawancara singkat dengan media lokal, sang ibu mengungkapkan rasa bangganya yang tak terhingga. “Saya menangis haru saat melihat Ghaalib di layar kaca. Saya tahu dia bekerja keras, latihan hingga larut malam, bahkan rela meninggalkan liburan demi latihan. Ini bukan hanya kemenangan untuknya, tapi untuk seluruh keluarga, sekolah, dan masyarakat Lampung,” ujarnya dengan suara bergetar.
Ghaalib sendiri dikenal sebagai siswa yang tekun, sopan, dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Di SMA Kebangsaan, ia bukan hanya unggul dalam aspek fisik, tetapi juga memiliki prestasi akademik yang memuaskan. Ia aktif dalam kegiatan pramuka, organisasi siswa, dan kerap menjadi perwakilan sekolah dalam lomba pidato maupun debat.
Agama Islam menjadi fondasi utama dalam kehidupannya. Ia dikenal sebagai remaja yang taat beribadah, rajin mengaji, dan selalu menjaga akhlak dalam pergaulan. "Saya ingin menjadi pemuda yang bermanfaat, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi bangsa," ujar Ghaalib dalam salah satu kesempatan wawancara.