10 Orang Terkaya di Indonesia 2025 Versi Forbes: Harta, Bisnis, dan Jejak Kesuksesan Mereka

10 Orang Terkaya di Indonesia 2025 Versi Forbes: Harta, Bisnis, dan Jejak Kesuksesan Mereka

uang-pixabay-

10 Orang Terkaya di Indonesia 2025 Versi Forbes: Harta, Bisnis, dan Jejak Kesuksesan Mereka

Setiap tahun, Forbes Real Time Billionaires merilis daftar orang terkaya di dunia, termasuk di Indonesia. Di tahun 2025, daftar ini kembali menunjukkan dominasi para konglomerat besar dari sektor energi, perbankan, dan petrokimia. Namun yang menarik, muncul juga wajah-wajah baru dari dunia digital dan teknologi informasi, terutama di sektor data center dan infrastruktur digital yang kini menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.



Daftar ini bukan hanya sekadar angka kekayaan, tetapi juga cerminan dari dinamika ekonomi nasional yang terus berkembang. Dari bisnis tradisional seperti batu bara dan rokok, hingga investasi strategis di energi terbarukan dan teknologi masa depan, para taipan ini terus menunjukkan ketangguhan dan adaptabilitas di tengah perubahan zaman.

Berikut adalah 10 orang terkaya di Indonesia tahun 2025 versi Forbes, lengkap dengan total harta kekayaan, sumber bisnis utama, serta kisah di balik kesuksesan mereka.

1. Prajogo Pangestu – Raja Petrokimia yang Beralih ke Energi Hijau
Dengan kekayaan mencapai 34 miliar dolar AS (sekitar Rp550 triliun), Prajogo Pangestu kembali memuncaki daftar orang terkaya di Indonesia. Mantan sopir truk asal Cirebon ini membangun kerajaan bisnisnya dari nol, dimulai dari industri petrokimia melalui Barito Pacific dan Chandra Asri Petrochemical, yang kini menjadi salah satu produsen petrokimia terbesar di Asia Tenggara.



Namun, yang membuat Prajogo semakin menonjol di 2025 adalah langkah strategisnya dalam beralih ke energi terbarukan. Melalui Barito Renewables, ia berinvestasi besar-besaran di sektor energi hijau, termasuk hidrogen biru dan hijau, serta proyek energi surya di Kalimantan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan valuasi asetnya, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam transisi energi global.

2. Low Tuck Kwong – Raja Batu Bara yang Berinvestasi di Digital Infrastructure
Dikenal sebagai "Raja Batu Bara", Low Tuck Kwong masih menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia dengan kekayaan 25,7 miliar dolar AS (sekitar Rp416 triliun). Pendiri Bayan Resources ini membangun kekayaannya dari tambang batu bara berkualitas tinggi di Kalimantan Timur, yang diekspor ke berbagai negara Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Namun, di tengah tren penurunan penggunaan batu bara, Low justru menunjukkan kepiawaiannya dalam diversifikasi. Ia kini aktif berinvestasi di kabel laut internasional untuk jaringan internet, serta proyek energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Langkah ini membuktikan bahwa pengusaha tua pun bisa tetap relevan di era digital.

3. Robert Budi Hartono – Sang Penguasa Perbankan Indonesia
Dengan total kekayaan sekitar Rp356 triliun, Robert Budi Hartono tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia keuangan Indonesia. Putra dari Oei Wie Gwan, pendiri Djarum, Budi Hartono bersama adiknya Michael mengendalikan 51% saham Bank Central Asia (BCA), bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.

Selain perbankan, BCA Group juga menguasai sejumlah anak usaha di bidang fintech, asuransi, dan sekuritas. Di bawah kepemimpinannya, BCA terus memperluas layanan digital, termasuk aplikasi mobile banking yang digunakan oleh jutaan nasabah. Budi Hartono juga dikenal sebagai kolektor mobil mewah dan investor properti di Jakarta dan Singapura.

4. Michael Bambang Hartono – Taipan Multisektor yang Tak Pernah Berhenti Berinovasi
Saudara kembar Robert Budi Hartono, Michael Bambang Hartono, memiliki kekayaan sekitar Rp343 triliun. Selain mengendalikan BCA, Michael juga memimpin bisnis rokok Djarum, yang meski menghadapi tekanan regulasi, tetap mencatatkan laba besar berkat ekspor dan diversifikasi produk.

Yang menarik, Michael juga menjadi pelopor di dunia digital lewat kepemilikannya di Blibli.com, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Ia juga menguasai lahan perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat, serta sejumlah properti strategis seperti Grand Indonesia Shopping Town dan Hotel Indonesia Kempinski.

Michael juga dikenal sebagai pemain bridge profesional yang sering mengikuti turnamen internasional, menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis tak menghalangi minatnya pada dunia hobi dan seni.

5. Otto Toto Sugiri – Bapak Internet Indonesia yang Kini Jadi Raja Data Center
Dengan kekayaan mencapai 16,1 miliar dolar AS (sekitar Rp260 triliun), Otto Toto Sugiri mencatatkan diri sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di sektor teknologi digital. Ia dikenal sebagai pelopor internet di Indonesia setelah mendirikan Indonet pada tahun 1994, penyedia layanan internet pertama di negeri ini.

Kini, ia memimpin DCI Indonesia (Data Center Indonesia), perusahaan data center tier-4 yang menjadi tulang punggung digitalisasi perusahaan besar, bank, dan pemerintah. DCI Indonesia telah menjadi salah satu data center paling aman dan modern di Asia Tenggara, dengan fasilitas di Jakarta dan Surabaya.

Kesuksesan Otto menunjukkan bahwa pengusaha yang memahami teknologi sejak awal bisa tetap unggul di era revolusi digital.

6. Marina Budiman – Wanita Terkaya Indonesia dan Salah Satu yang Tersukses di Dunia
Marina Budiman, rekan bisnis Otto Toto Sugiri di DCI Indonesia, memiliki kekayaan sekitar Rp171 triliun. Di tahun 2025, ia mencatatkan sejarah sebagai perempuan terkaya ke-16 di dunia versi Forbes, sekaligus menjadi simbol kemajuan perempuan dalam dunia bisnis yang masih didominasi laki-laki.

Marina tidak hanya berperan sebagai investor, tetapi juga sebagai arsitek strategi pengembangan DCI Indonesia. Latar belakangnya di bidang teknik dan manajemen membuatnya mampu menggabungkan keahlian teknis dengan visi bisnis jangka panjang.

Keberhasilannya menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani masuk ke sektor teknologi dan infrastruktur digital yang selama ini dianggap "maskulin".

7. Sri Prakash Lohia – Taipan Petrokimia yang Mendunia
Sri Prakash Lohia, pendiri Indorama Corporation, memiliki kekayaan sekitar 8,7 miliar dolar AS (Rp139 triliun). Ia memulai bisnisnya di Indonesia pada 1970-an dengan memproduksi benang polyester, dan kini Indorama telah berkembang menjadi raksasa global dengan operasi di lebih dari 30 negara.

Perusahaan ini tidak hanya memproduksi bahan kimia, tetapi juga menjadi salah satu produsen sarung tangan medis dan botol PET terbesar di dunia. Di masa pandemi, Indorama mencatat lonjakan permintaan besar-besaran, yang turut meningkatkan valuasi saham dan kekayaan Lohia.

Lohia dikenal sebagai pengusaha yang rendah hati, tetapi sangat tajam dalam membaca peluang global. Ia juga aktif dalam program CSR, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

8. Handojo Arning Hanafiah – Pengusaha Data Center yang Naik Daun
Handojo Arning Hanafiah, pendiri Sigma Cipta Caraka (kini bagian dari Telkomsigma), masuk daftar orang terkaya dengan kekayaan mencapai Rp113 triliun. Ia dikenal sebagai pelopor layanan IT outsourcing dan integrasi sistem di Indonesia.

Kini, ia terlibat erat dalam pengembangan data center nasional melalui kemitraan strategis dengan DCI Indonesia. Bisnisnya menjadi tulang punggung digitalisasi BUMN, bank, dan perusahaan multinasional yang membutuhkan infrastruktur IT yang andal dan aman.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya