Brent Hinds Sakit Apa? Inilah Kronologi Meninggalnya Gitaris Band Mastodon, Benarkah Karena Kecelakaan Motor di Atlanta?

Brent-Instagram-
Brent Hinds Sakit Apa? Inilah Kronologi Meninggalnya Gitaris Band Mastodon, Benarkah Karena Kecelakaan Motor di Atlanta?
Apa Penyebab Brent Hinds Pendiri Mastodon Meninggal Dunia? Begini Kronologi Kecelakaan Motor Maut yang Merenggut Nyawa Sang Legenda Gitar Band Mastodon
Kabar Duka! Brent Hinds Pendiri Mastodon Meninggal Dunia di Usia 51 Tahun pada Jumat, 22 Agustus 2025 Karena Kecelakaan Motor di Atlanta
Pendiri Mastodon, Brent Hinds, Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Motor Maut di Atlanta – Dunia Musik Kehilangan Sang Legenda Gitar
Dunia musik heavy metal diguncang kabar duka mendalam. Brent Hinds, gitaris legendaris sekaligus salah satu pendiri band metal progresif ternama Mastodon, dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor. Insiden tragis tersebut terjadi di kawasan Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Ia menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian dalam usia 51 tahun.
Kabar kepergian Brent Hinds disampaikan langsung oleh pihak Mastodon melalui unggahan emosional di akun media sosial resmi band tersebut, khususnya di Instagram. Dalam tulisan yang diunggah pada Jumat (22/8/2025), para anggota band menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian salah satu pilar utama dalam perjalanan bermusik mereka selama lebih dari dua dekade.
"Kami sedang dalam masa duka yang tak terkira… Brent Hinds meninggal dunia tadi malam akibat kecelakaan tragis," tulis Mastodon dalam postingan yang langsung menyebar cepat dan viral di berbagai platform digital.
Lanjut mereka, "Kami sangat sedih, terguncang, dan masih berusaha mencerna kepergian sosok kreatif yang telah berbagi begitu banyak kemenangan, pencapaian, dan karya musik yang menyentuh hati banyak orang. Hati kami bersama keluarga, teman, dan penggemar Brent. Saat ini, kami mohon agar Anda menghormati privasi semua orang selama masa sulit ini."
Unggahan tersebut disertai dengan foto hitam-putih Brent Hinds yang sedang memainkan gitar, dengan ekspresi khasnya yang penuh intensitas. Ribuan komentar berdatangan dari penggemar, rekan sesama musisi, hingga media internasional. Nuansa duka menyelimuti jagat maya, terutama komunitas metal global yang selama ini mengidolakan kontribusi artistik Brent Hinds.
Jejak Kreatif Brent Hinds di Dunia Musik
Brent Hinds bukan sekadar gitaris biasa. Ia adalah salah satu otak di balik keunikan suara Mastodon—band yang dikenal dengan perpaduan unik antara sludge metal, progressive rock, dan elemen folk. Sejak berdiri pada tahun 2000 di Atlanta, Mastodon dengan cepat mencuri perhatian dunia lewat album-album ambisius seperti Leviathan (2004), Blood Mountain (2006), dan Crack the Skye (2009). Album-album ini tidak hanya menuai pujian kritis, tetapi juga memperluas batas-batas genre metal secara global.
Sebagai gitaris utama dan salah satu penulis lagu, Brent Hinds dikenal karena gaya bermainnya yang eksperimental, penggunaan efek yang inovatif, serta vokal uniknya yang kerap menjadi ciri khas dalam banyak lagu band. Ia juga aktif dalam proyek-proyek sampingan seperti Giraffe Tongue Orchestra dan The Fiend Without a Face, yang menunjukkan jangkauan artistiknya yang luas di luar ranah metal.
Reaksi Duka dari Dunia Musik Internasional
Kabar kematian Brent Hinds menyulut gelombang duka dari seluruh penjuru dunia musik. Banyak rekan sesama musisi dan band ternama yang langsung menyampaikan belasungkawa melalui media sosial.
Band legendaris asal Brasil, Sepultura, ikut menyampaikan rasa kehilangan dengan membagikan emoji hati yang patah di kolom komentar unggahan Mastodon. Sementara James "Munky" Shaffer, gitaris band nu-metal Korn, juga menuliskan hal serupa, menunjukkan rasa hormat terhadap sosok yang dianggapnya sebagai salah satu pionir gitar metal modern.
Band thrash metal Anthrax juga turut berduka. Mereka menulis, "Benar-benar kaget. Kukirim cinta untuk semua yang mengenal dan mencintai Brent. Seorang musisi luar biasa, seorang teman sejati."
Di luar itu, banyak penggemar dari berbagai negara—termasuk Indonesia—mengungkapkan kesedihan mereka di forum-forum musik, Reddit, dan media sosial. Beberapa bahkan menggelar tribute night spontan di kafe musik atau mengunggah video cover lagu-lagu Mastodon sebagai bentuk penghormatan.
Detil Kecelakaan yang Masih Diselidiki
Hingga kini, pihak kepolisian Atlanta belum merilis detail lengkap mengenai kecelakaan yang merenggut nyawa Brent Hinds. Namun, berdasarkan informasi awal dari sumber lokal, insiden terjadi sekitar pukul 21.30 waktu setempat di jalan raya perbatasan utara Atlanta. Brent diduga sedang mengendarai motor sport kesayangannya—sebuah Harley-Davidson keluaran tahun 2020—ketika terjadi tabrakan dengan kendaraan lain.
Laporan sementara menyebutkan bahwa kendaraan lain tersebut juga merupakan sepeda motor, namun jenisnya berbeda. Tabrakan terjadi secara frontal, diduga akibat kecepatan tinggi dan kondisi jalan yang licin karena hujan ringan. Brent Hinds dilaporkan tewas seketika di lokasi kejadian akibat cedera parah di kepala dan dada. Pengemudi motor kedua juga dinyatakan meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Otoritas setempat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan, termasuk apakah ada faktor alkohol, kecepatan berlebih, atau gangguan teknis pada kendaraan.
Duka di Tengah Kiprah Panjang di Dunia Musik
Kematian Brent Hinds bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan rekan satu bandnya, tetapi juga pukulan besar bagi perkembangan musik berat global. Selama lebih dari 25 tahun berkarya, ia telah membawa Mastodon ke panggung-panggung besar dunia, dari Download Festival di Inggris hingga Lollapalooza di Amerika, dan meraih banyak penghargaan, termasuk nominasi Grammy Awards sebanyak enam kali.
Album terakhir Mastodon, Hushed and Grim (2021), dianggap sebagai salah satu karya paling emosional mereka, terutama karena dirilis setelah kepergian mantan bassis mereka, Clifford "Cliff" Meyer, yang juga meninggal dunia. Kini, kepergian Brent Hinds menambah luka dalam perjalanan bermusik band yang pernah digadang-gadang sebagai salah satu band metal paling inovatif abad ke-21.
Duka di Indonesia: Penggemar Setia Mengenang Sang Idola
Di Indonesia, komunitas metal juga ikut berduka. Banyak penggemar Mastodon dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta membagikan kenangan mereka tentang konser-konser epik band tersebut, meski Mastodon belum pernah tampil langsung di Tanah Air. Namun, lewat festival virtual dan siaran langsung, pengaruh mereka sangat terasa.