NO SENSOR! Video Safety vs Control Room Viral 1 Menit 20 Detik di Videy Benarkah Masih Berhubungan dengan Jubir Cina?

Jubir-Instagram-
NO SENSOR! Video Safety vs Control Room Viral 1 Menit 20 Detik di Videy Benarkah Masih Berhubungan dengan Jubir Cina?
Viral di TikTok: Heboh Video Safety vs Control Room dan Kontroversi yang Terus Berembus ke Publik
Belakangan ini, jagat media sosial, khususnya TikTok, kembali dihebohkan oleh kemunculan narasi seputar sebuah video yang disebut-sebut berjudul "Safety vs Control Room". Video ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, tak hanya karena judulnya yang provokatif, tetapi juga karena dikait-kaitkan dengan kasus viral sebelumnya yang sempat mengguncang jagat maya—yakni video yang melibatkan seorang jubir perusahaan tambang dan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok di kawasan Morowali, Sulawesi Tengah.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari otoritas terkait, spekulasi dan perbincangan seputar kedua video tersebut terus menyebar secara masif, memicu pro kontra di berbagai platform digital. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Apakah benar ada kaitan antara video "Jubir vs Cina" dan "Safety vs Control Room"? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Awal Mula Heboh: Video "Jubir vs Cina" yang Sempat Viral
Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan beredarnya kabar tentang video mesum yang diduga melibatkan seorang juru bicara (jubir) dari perusahaan tambang besar di kawasan Industri Morowali (IMIP), Sulawesi Tengah. Dalam narasi yang beredar, wanita tersebut dikabarkan terlibat dalam rekaman tidak senonoh bersama seorang pria WNA asal Tiongkok di dalam sebuah kontainer.
Kabar ini cepat menyebar seperti api dalam hutan kering. Banyak akun media sosial yang mulai membagikan informasi tersebut, meski tanpa bukti konkret atau sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Isu ini pun memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama terkait dugaan pelanggaran etika, norma sosial, hingga potensi pelanggaran hukum di lingkungan kerja yang melibatkan tenaga asing.
Meski pihak perusahaan dan aparat kepolisian belum memberikan pernyataan resmi, isu ini terus menjadi bahan perbincangan, terutama di kalangan netizen yang aktif di TikTok, Twitter, dan Facebook.
Muncul Lagi Narasi Baru: "Safety vs Control Room" Jadi Perbincangan
Kini, tak lama setelah gema video "Jubir vs Cina" mulai mereda, muncul lagi narasi baru yang menyeret kembali isu serupa ke permukaan. Kali ini, judul yang ramai diperbincangkan adalah "Safety vs Control Room". Judul ini langsung memicu rasa penasaran publik, terlebih karena kemiripan konteks—lokasi industri, keterlibatan WNA, serta nuansa yang mengarah pada dugaan pelanggaran moral.
Banyak warganet mulai mengaitkan video ini dengan kasus sebelumnya. Beberapa spekulasi menyebut bahwa "Safety vs Control Room" bisa jadi adalah video yang sama dengan "Jubir vs Cina", hanya dengan judul berbeda untuk menghindari pemblokiran atau sensor di platform media sosial.
Namun, ada pula yang meyakini bahwa ini adalah kasus terpisah, namun dengan pola dan setting yang serupa—yakni rekaman yang diduga diambil di area kerja, melibatkan oknum dari departemen safety dan petugas control room di fasilitas industri.
Akun TikTok Jadi Sumber Informasi dan Penyebar Narasi
Salah satu akun TikTok yang turut memperkeruh suasana adalah @infovideoviral1010. Pada 22 Agustus 2025, akun tersebut mengunggah konten yang membahas keterkaitan antara dua video tersebut. Dalam video pendeknya, akun ini menyebut bahwa "Safety vs Control Room" diduga juga berisi rekaman adegan asusila, mirip dengan yang dituduhkan dalam kasus "Jubir vs Cina".
Narasi ini kemudian cepat menyebar. Banyak pengguna TikTok yang membagikan ulang konten tersebut, menambahkan komentar, teori konspirasi, hingga spekulasi liar tentang identitas pelaku dan lokasi kejadian.
Namun, yang patut dicermati adalah bahwa konten semacam ini sering kali dibumbui dengan dramatisasi berlebihan. Fakta dan fiksi menjadi kabur, terutama karena tidak ada bukti visual atau audit forensik yang dipublikasikan secara resmi.
Bahaya Tautan Palsu dan Serangan Phishing
Yang lebih mengkhawatirkan, dalam kolom komentar unggahan tersebut, banyak ditemukan tautan (link) yang diklaim sebagai "video asli" atau "bukti lengkap". Namun, hasil penelusuran mendalam menunjukkan bahwa sebagian besar link tersebut ternyata adalah tautan palsu atau fake link.
Beberapa di antaranya mengarah ke situs phishing yang dirancang untuk mencuri data pribadi pengguna, seperti nomor ponsel, email, hingga informasi akun media sosial. Ada pula yang mengandung malware yang bisa merusak perangkat pengguna jika diakses.
Ini adalah modus lama yang kembali muncul: memanfaatkan isu sensitif dan viral untuk menjerat korban secara digital. Para ahli keamanan siber telah mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengklik link dari sumber yang tidak terpercaya, terutama saat sedang terjadi tren viral seperti ini.
Belum Ada Konfirmasi Resmi: Fakta atau Hoaks?
Hingga kini, baik pihak perusahaan tambang di Morowali, kepolisian, maupun instansi pemerintah terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai kebenaran dari kedua video tersebut. Tidak ada penangkapan, tidak ada pengakuan, dan tidak ada rilis pers yang memperjelas situasi.
Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah video "Safety vs Control Room" benar-benar ada? Atau ini hanyalah narasi yang dibuat untuk memanfaatkan sensasi dari kasus sebelumnya?
Beberapa pakar media digital menilai bahwa fenomena seperti ini adalah contoh nyata dari digital hoax atau virality manipulation—di mana isu dikembangkan secara liar tanpa dasar kuat, hanya untuk mendapatkan engagement, views, dan followers di media sosial.
Dampak Sosial dan Etika di Dunia Industri
Di balik hebohnya video ini, ada isu yang lebih dalam yang perlu diangkat: etika kerja, privasi, dan pengawasan di lingkungan industri besar yang melibatkan tenaga asing.