Innalillahi wa inna ilaihi raji’un: Prof. Dr. Armid, M.Sc. Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Meninggal Dunia pada Sabtu, 23 Agustus 2025

Prof-Instagram-
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un: Prof. Dr. Armid, M.Sc. Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Meninggal Dunia pada Sabtu, 23 Agustus 2025
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un: Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara. Prof. Dr. Armid, M.Sc., seorang akademisi terkemuka dan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, berpulang ke rahmatullah pada Sabtu malam, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 20.07 WITA, di Rumah Sakit Korem, Kendari. Kabar kepergiannya langsung menyebar luas dan menyentuh hati banyak kalangan, dari civitas akademika hingga masyarakat umum, yang mengenal beliau sebagai sosok pemimpin visioner, ilmuwan handal, dan pribadi yang rendah hati.
Kabar duka ini tidak hanya mengguncang lingkungan kampus UHO, tetapi juga menjadi perhatian nasional. Sebagai rektor aktif yang sedang menjalankan roda kepemimpinan, kepergian Prof. Armid meninggalkan kekosongan yang sulit tergantikan. Dugaan kuat menyebutkan bahwa penyebab meninggalnya beliau adalah serangan jantung mendadak. Meski belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga atau rumah sakit, kondisi kesehatan sang rektor memang sempat menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir.
Profil Lengkap: Siapa Itu Prof. Armid?
Prof. Dr. Armid, M.Sc. bukan sekadar nama yang dikenal di lingkungan kampus. Ia adalah sosok yang telah mengukir sejarah dalam dunia pendidikan tinggi di Timur Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara. Karier akademiknya yang gemilang, dedikasi luar biasa terhadap ilmu pengetahuan, serta komitmennya dalam memajukan Universitas Halu Oleo membuat namanya menjadi ikon pendidikan di wilayah ini.
Sebagai rektor, Prof. Armid dikenal sebagai pemimpin yang tegas namun humanis. Ia mampu merangkul berbagai elemen kampus, dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Gagasan-gagasannya dalam memperkuat riset, meningkatkan kualitas akademik, dan menjalin kerja sama internasional menjadi fondasi kuat bagi kemajuan UHO di kancah perguruan tinggi nasional.
Perjalanan Pendidikan: Dari Unhas Hingga Jepang
Jejak akademik Prof. Armid dimulai dari bangku kuliah di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Di sana, ia menempuh pendidikan S1 dalam bidang Ilmu Sains dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1999. Lulus dengan prestasi memuaskan, ia tak berhenti sampai di situ. Semangat menuntut ilmu membawanya melanjutkan pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan meraih gelar Master of Science (M.Sc.) pada 2004.
Namun, ambisinya tak terbatas pada pendidikan dalam negeri. Prof. Armid kemudian melanjutkan studinya ke Jepang, tepatnya di The University of the Ryukyus, Okinawa. Di negeri matahari terbit, ia tidak hanya menuntaskan satu, tetapi dua gelar magister. Setelah menyelesaikan program Master of Science pertamanya di UGM, ia kembali meraih gelar Master of Science kedua pada 2007 dari universitas Jepang tersebut.
Puncak perjalanan akademiknya tercapai pada tahun 2011, ketika ia berhasil mempertahankan disertasi doktoralnya dalam bidang Kimia di The University of the Ryukyus. Gelar Doktor (Ph.D.) yang diraihnya menjadi bukti nyata kompetensinya di bidang ilmu kimia, khususnya dalam penelitian material dan kimia lingkungan.
Karier Akademik dan Kepemimpinan di UHO
Setelah kembali ke Indonesia, Prof. Armid langsung bergabung kembali dengan Universitas Halu Oleo, almamater yang telah membesarkan namanya. Sebagai dosen tetap, ia tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif dalam penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian masyarakat. Karyanya banyak dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional bereputasi, menjadikannya salah satu akademisi Indonesia yang diakui di kancah global.
Dedikasinya yang tinggi membawanya meraih jabatan fungsional Profesor (Guru Besar) dalam bidang Kimia. Ini merupakan pencapaian tertinggi bagi seorang akademisi, dan Prof. Armid berhasil mencapainya melalui kerja keras, integritas ilmiah, dan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Pada tahun 2021, ia dipercaya untuk memimpin UHO sebagai Rektor periode 2021–2025. Dalam masa kepemimpinannya, UHO mengalami transformasi signifikan. Beberapa capaian besar di bawah kepemimpinannya antara lain:
Peningkatan akreditasi institusi dari B menjadi A.
Penguatan infrastruktur digital kampus, termasuk sistem pembelajaran daring.
Penandatanganan kerja sama dengan universitas di Jepang, Malaysia, dan Australia.
Peningkatan jumlah publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa.
Pengembangan pusat penelitian unggulan berbasis potensi lokal, seperti kelautan, pertambangan, dan budaya Buton.
“Beliau bukan hanya rektor, tapi juga mentor. Setiap kebijakannya selalu berpihak pada peningkatan kualitas SDM kampus,” ujar salah satu dosen senior UHO yang enggan disebutkan namanya.
Sosok Sederhana, Dekat dengan Keluarga dan Mahasiswa
Di balik sosoknya yang tegas sebagai pemimpin, Prof. Armid dikenal sebagai pribadi yang hangat, rendah hati, dan sangat mencintai keluarga. Ia adalah suami dari seorang wanita yang setia mendampinginya dalam suka dan duka, serta ayah dari dua anak yang sedang tumbuh dalam asuhan nilai-nilai keilmuan dan kejujuran.
Meski sibuk dengan tugas kepemimpinan dan akademik, Prof. Armid tetap menyempatkan waktu untuk keluarga. Ia kerap bercerita tentang pentingnya keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. “Anak-anak adalah investasi terbaik. Ilmu boleh diwariskan, tapi kasih sayang harus dirasakan setiap hari,” ujarnya dalam sebuah wawancara media lokal.
Keluarga besar Prof. Armid memilih untuk menjaga privasi di tengah duka yang mendalam. Namun, dari informasi yang beredar, sang istri dikenal sebagai sosok yang kuat dan mendukung perjuangan suaminya. Kedua anaknya, yang masih berusia remaja dan mahasiswa, kini harus melanjutkan hidup tanpa sosok ayah yang selama ini menjadi panutan.
Warisan Intelektual dan Duka yang Mendalam
Kepergian Prof. Armid bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara dan dunia pendidikan nasional. Ia adalah contoh nyata bahwa dari pelosok Indonesia, lahir pemimpin besar yang mampu bersaing di level internasional.
Rekam jejaknya sebagai ilmuwan, dosen, dan rektor akan terus dikenang. Banyak pihak berharap agar warisan intelektual yang ditinggalkannya — mulai dari kebijakan akademik, program penelitian, hingga nilai-nilai kepemimpinan — bisa dilanjutkan oleh generasi penerus.
Universitas Halu Oleo sendiri telah mengumumkan masa berkabung selama satu minggu. Seluruh aktivitas perkuliahan dan administrasi ditiadakan sementara sebagai bentuk penghormatan terakhir. Upacara pemakaman digelar secara resmi dengan penghormatan militer dan kehadiran pejabat daerah, tokoh pendidikan, serta ribuan mahasiswa yang turut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir.
Baca juga: Alexander Isak Minta Hengkang ke Liverpool, Eddie Howe Tegaskan: Dia Masih Pemain Kami!