Salsa Erwina Anaknya Siapa? Inilah Biodata Aktivis Muda yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni Soal Kontroversi Tunjangan DPR, Bukan Orang Sembarangan?

Salsa-Instagram-
Salsa Erwina Anaknya Siapa? Inilah Biodata Aktivis Muda yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni Soal Kontroversi Tunjangan DPR, Bukan Orang Sembarangan?
Baru-baru ini, nama Salsa Erwina menjadi sorotan publik setelah berani melontarkan tantangan debat terbuka kepada Ahmad Sahroni, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi NasDem. Tantangan ini muncul sebagai respons atas pernyataan kontroversial Sahroni yang menyebut masyarakat yang ingin membubarkan DPR sebagai "tolol". Pernyataan tersebut langsung memicu gelombang kritik di media sosial, dan Salsa Erwina menjadi salah satu suara kritis yang paling diperbincangkan.
Aksi Salsa Erwina menjadi viral setelah ia mengunggah sebuah video di akun TikTok pribadinya, @salsaerwina, pada 26 Agustus 2025. Dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit, perempuan muda berpikiran tajam ini menyampaikan tantangan langsung kepada Sahroni: "Ayo kita debat. Apakah tunjangan DPR RI benar-benar berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat, atau justru hanya menjadi beban di tengah kesulitan ekonomi masyarakat?"
Pernyataan ini dilontarkan di tengah gelombang protes publik terhadap rencana kenaikan tunjangan anggota DPR, khususnya tunjangan rumah dinas yang disebut mencapai Rp50 juta per bulan. Angka yang fantastis ini memicu kemarahan banyak warganet, terutama di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi. Di sinilah Salsa Erwina muncul sebagai sosok yang berani menyuarakan kekecewaan rakyat kecil.
Dibalik Layar: Siapa Sebenarnya Salsa Erwina?
Salsa Erwina bukan sekadar warganet yang ikut-ikutan marah di media sosial. Ia adalah sosok intelektual muda dengan rekam jejak yang mengesankan di dunia akademik dan debat. Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), Salsa dikenal sebagai mahasiswa berprestasi yang aktif dalam berbagai kegiatan kebangsaan dan kepemudaan.
Pada tahun 2012, Salsa mewakili Indonesia dalam ajang World Universities Debating Championship (WUDC) di Berlin, Jerman, dan berhasil membawa tim nasional meraih babak quarter final. Prestasi ini tidak mudah, mengingat WUDC merupakan kompetisi debat tingkat dunia yang diikuti oleh ratusan universitas terkemuka dari berbagai negara. Kemampuannya menyusun argumen, berpikir kritis, dan berbicara di depan publik terbukti sejak dini.
Tak berhenti di situ, pada 2014, Salsa kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi juara dalam kompetisi debat tingkat Asia-Pasifik yang digelar di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Keberhasilannya ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu wajah muda Indonesia yang layak diperhitungkan dalam diskusi publik.
Suara Generasi Muda di Era Digital
Meski kini tidak lagi aktif sebagai mahasiswa, Salsa Erwina terus memperjuangkan idealismenya melalui platform digital. Akun TikTok-nya, @salsaerwina, telah diikuti oleh lebih dari 15.100 pengguna, dan terus bertambah seiring dengan viralnya tantangannya terhadap Ahmad Sahroni. Di platform tersebut, ia tidak hanya membahas isu-isu politik, tetapi juga menyuarakan pemikiran kritis tentang pendidikan, keadilan sosial, dan seni.
Uniknya, Salsa juga dikenal sebagai penyair muda. Ia kerap membagikan puisi-puisi orisinalnya yang menggabungkan nuansa emosional dengan kritik sosial. Kombinasi antara logika debat dan sensitivitas sastra ini membuat gaya komunikasinya sangat menarik, mudah dicerna, namun tetap menggugah kesadaran publik.
Kontroversi Ahmad Sahroni dan Reaksi Publik
Pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut "tolol" terhadap masyarakat yang ingin membubarkan DPR RI awalnya disampaikan dalam sebuah wawancara media. Ia membela keberadaan lembaga legislatif dengan argumen bahwa DPR tetap dibutuhkan untuk membuat undang-undang dan mengawasi jalannya pemerintahan. Namun, cara penyampaiannya yang dianggap merendahkan justru memperkeruh suasana.
"Kalau ada yang minta DPR dibubarkan, ya itu tolol. DPR itu lembaga konstitusional, bukan warung kopi yang bisa dibubarin seenaknya," ujar Sahroni dalam wawancara tersebut.
Pernyataan ini cepat menyebar dan memicu kemarahan netizen. Banyak yang merasa bahwa sebagai wakil rakyat, Sahroni seharusnya lebih bijak dan empatik terhadap kekecewaan publik, terutama terkait isu kenaikan tunjangan saat daya beli masyarakat sedang tertekan.
Tantangan Debat: Adu Gagasan atau Sekadar Sensasi?
Tantangan Salsa Erwina bukan sekadar aksi viral semata. Ia menekankan pentingnya dialog konstruktif antara wakil rakyat dan masyarakat. Dalam videonya, ia mengajak Sahroni untuk berdebat secara terbuka, dengan moderator netral, dan disiarkan langsung agar publik bisa menjadi saksi.
"Debat bukan soal siapa yang menang atau kalah, tapi soal bagaimana kita bisa saling memahami. Saya ingin tahu, dari Rp50 juta tunjangan rumah dinas itu, seberapa besar kontribusinya bagi rakyat kecil?" ujarnya dengan tegas.
Respons publik terhadap tantangan ini sangat positif. Banyak warganet yang mendukung Salsa dan bahkan membuat tagar #DebatSahroniSalsa yang sempat masuk jajaran trending topik di Twitter dan TikTok. Beberapa tokoh muda dan aktivis juga menyatakan dukungan, menyebut bahwa Salsa mewakili suara generasi muda yang kritis, cerdas, dan tak takut bersuara.