NO SENSOR Video Jimin BTS dan Song Da Eun 2 Menit 26 Detik di DOOD: ARMY Geram, Isu Privasi Jadi Sorotan Utama

Song da eun-Instagram-
NO SENSOR Video Jimin BTS dan Song Da Eun 2 Menit 26 Detik di DOOD: ARMY Geram, Isu Privasi Jadi Sorotan Utama
Belum genap 24 jam, jagat hiburan Korea Selatan kembali diguncang oleh sebuah skandal yang cepat menyebar bak api di musim kering. Kali ini, sorotan tertuju pada Jimin, salah satu vokalis utama grup musik global BTS, yang diduga muncul dalam sebuah video pendek yang beredar luas di media sosial. Yang membuat situasi makin memanas? Lokasi dalam video tersebut diyakini oleh banyak netizen sebagai kediaman pribadi aktris cantik Song Da-eun. Kabar ini langsung memicu badai kemarahan dari komunitas penggemar setia BTS, yang dikenal dengan sebutan ARMY, sekaligus membuka kembali spekulasi lama tentang dugaan hubungan asmara antara keduanya.
Viral dalam Hitungan Jam, Netizen Heboh
Video yang berdurasi hanya beberapa detik itu pertama kali muncul di platform media sosial seperti X (dulu Twitter) dan TikTok, sebelum kemudian menyebar ke forum-forum diskusi seperti Reddit dan komunitas penggemar K-pop di seluruh dunia. Dalam waktu singkat, tagar #Jimin, #SongDaeun, dan #BTSPrivacy mulai menduduki posisi teratas tren global. Media besar internasional seperti The Korea Herald, Hindustan Times, hingga Gulf News tak ketinggalan memberitakan insiden ini, menunjukkan betapa luasnya dampak yang ditimbulkan oleh satu klip video tanpa suara.
Dalam video tersebut, tampak sosok pria yang sangat mirip dengan Jimin sedang berjalan di sekitar area perumahan eksklusif. Meski wajahnya tidak terlihat jelas, gaya rambut, postur tubuh, dan bahkan cara berjalannya membuat banyak penggemar langsung mengenali bahwa itu adalah sang idol. Yang memperkuat dugaan, lokasi tersebut diyakini sebagai kompleks perumahan tempat Song Da-eun tinggal—yang selama ini menjadi rahasia umum di kalangan penggemar selebritas Korea.
Rumor Cinta Lama Kembali Menghangat
Hubungan antara Jimin dan Song Da-eun sebenarnya bukan hal baru. Nama keduanya sempat dikaitkan satu sama lain pada awal 2022, setelah keduanya diketahui menghadiri acara fashion yang sama dan terlihat saling melempar senyum hangat. Namun, rumor itu perlahan mengendur karena tidak ada konfirmasi dari pihak manajemen maupun bukti kuat yang mendukung klaim tersebut. Kini, dengan munculnya video ini, spekulasi kembali meledak, terutama karena waktu dan tempat yang dianggap mencurigakan.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan bukan sekadar rumor asmara, melainkan cara video tersebut bisa tersebar. Banyak ARMY yang langsung bereaksi dengan kemarahan besar, menuduh bahwa video itu merupakan hasil dari paparazzi ilegal atau bahkan penyusupan ke area pribadi. “Ini bukan soal siapa yang dia temui, tapi bagaimana mereka bisa merekam Jimin tanpa izin di tempat yang seharusnya privat,” tulis salah satu penggemar di akun Twitter resminya, yang kemudian diretweet ribuan kali.
ARMY Bangkit: “Privasi Jimin Harus Dihormati!”
Respons dari komunitas ARMY benar-benar masif. Dalam hitungan jam, puluhan ribu cuitan, unggahan Instagram, dan thread Reddit bermunculan, mengecam keras penyebaran video tersebut. Banyak yang menyebut tindakan ini sebagai bentuk stalking digital dan pelanggaran etika yang serius. “Kami mencintai Jimin karena musik dan kerja kerasnya, bukan karena harus mengintip kehidupan pribadinya,” tulis seorang penggemar dari Indonesia.
Beberapa akun fanbase besar bahkan menginisiasi kampanye delete the video (hapus video ini), meminta platform media sosial untuk menurunkan konten yang dianggap melanggar hak privasi. Mereka juga menyerukan agar media tidak memperbesar isu ini tanpa konfirmasi resmi, karena dikhawatirkan akan memperparah tekanan mental yang mungkin sedang dihadapi Jimin.
Isu Privasi Selebritas: Antara Ketertarikan Publik dan Hak Asasi
Insiden ini sekali lagi membuka diskusi penting tentang batas antara ketertarikan publik terhadap selebritas dan hak asasi pribadi. Di era digital seperti sekarang, di mana setiap momen bisa direkam dan dibagikan dalam sekejap, para idol dan artis sering kali hidup di bawah tekanan konstan. Jimin, meskipun dikenal sebagai salah satu selebritas paling berpengaruh di dunia, tetap manusia biasa yang butuh ruang untuk bernapas, beristirahat, dan menjalani hidup di luar sorotan kamera.
“Kita sering lupa bahwa di balik panggung megah dan sorotan lampu, mereka juga punya perasaan, punya hak atas privasi, dan berhak merasa aman,” ujar seorang penulis budaya pop dari Universitas Seoul yang dimintai komentar oleh media lokal.
Para ahli psikologi bahkan memperingatkan bahwa pelanggaran privasi berulang dapat menyebabkan stres, kecemasan, bahkan gangguan mental jangka panjang pada selebritas. Apalagi bagi Jimin, yang pernah terbuka tentang perjuangannya melawan depresi dan tekanan karier selama bertahun-tahun. Insiden seperti ini bisa memicu trauma lama yang belum sepenuhnya pulih.
Big Hit Music dan Agensi Song Da-eun Masih Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, baik Big Hit Music (kini HYBE Labels), agensi yang menaungi BTS, maupun pihak manajemen Song Da-eun, belum memberikan pernyataan resmi. Keheningan ini justru memperlebar ruang spekulasi. Netizen mulai berspekulasi: apakah video itu benar-benar menampilkan Jimin? Apakah hubungan mereka memang nyata? Atau justru ini bagian dari strategi media yang sengaja dibocorkan?
Namun, sebagian besar ARMY menolak untuk terjebak dalam permainan spekulasi. “Kami tidak butuh konfirmasi hubungan. Kami butuh jaminan bahwa Jimin aman dan tidak diganggu,” tulis salah satu penggemar di forum komunitas ARMY global.
Dampak Jangka Panjang: Budaya Fan dan Etika Media
Peristiwa ini juga menjadi cermin bagi evolusi budaya penggemar dan etika jurnalisme hiburan. Di satu sisi, loyalitas ARMY terhadap anggota BTS sangat luar biasa. Mereka tidak hanya mengidolakan dari jauh, tapi juga aktif melindungi, mengadvokasi, dan bahkan melakukan aksi sosial demi mendukung idola mereka. Di sisi lain, ada juga kelompok kecil penggemar yang terlalu fanatik, rela melanggar batas demi mendapatkan informasi eksklusif—yang justru merusak citra komunitas secara keseluruhan.
Media pun tidak luput dari kritik. Banyak yang mempertanyakan etika pemberitaan yang terlalu cepat menyebarkan dugaan tanpa verifikasi. “Apakah kita sedang melaporkan berita, atau hanya memperkeruh suasana demi klik dan engagement?” tanya seorang jurnalis senior di Seoul.
Baca juga: Heboh Dugaan KDRT, Ustadz Evie Effendi Jadi Sorotan: Siapa Istri dan Anaknya?