Nonton Drakor Bon Appetit Your Majesty Episode 5-6 Sub Indo di Netflix Bukan LK21: Ji Young vs Selir Mokju, Ciuman Mabuk, dan Kompetisi Memasak Berisiko Nyawa

Bon-Instagram-
Kedatangan Selir Mokju: Ancaman dari Dalam Istana
Sementara Ji Young berjuang melawan perasaannya, ancaman baru muncul dari arah yang tak terduga: Selir Mokju, selir favorit Raja yang dikenal licin dan penuh strategi.
Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, Selir Mokju tiba-tiba menyatakan niatnya untuk menyajikan natgeotsang—hidangan tradisional Korea yang rumit, sarat simbolisme, dan biasanya hanya disiapkan oleh koki istana terpilih. Alasannya? Ia ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan Raja.
Namun, semua orang tahu: ini bukan tentang kesehatan. Ini adalah serangan politik halus terhadap Ji Young.
Dengan dalih "mengawasi kualitas makanan", Selir Mokju mulai mengintervensi dapur kerajaan. Ia memeriksa bahan-bahan, mengatur jadwal memasak, bahkan ikut campur dalam proses penyajian. Semua ini dilakukan untuk mengingatkan Ji Young bahwa dapur bukan miliknya—dan bahwa ia hanyalah rakyat jelata yang beruntung bisa masuk ke istana.
Ledakan Ji Young: “Aku Akan Menghancurkanmu!”
Kedatangan Selir Mokju menjadi puncak frustrasi Ji Young. Baginya, dapur adalah tempat sakral—tempat di mana cinta, dedikasi, dan seni bertemu. Ia tidak bisa menerima bahwa dapur dijadikan medan intrik oleh orang-orang yang tidak menghargai seni memasak.
Dalam salah satu adegan paling intens di episode 5, Ji Young terlihat memukul-mukul bahan mentah di meja dapur dengan penuh amarah. Matanya berkaca-kaca, tapi suaranya tegas. Dalam bisikan rendah yang penuh tekad, ia berkata:
“Aku akan menghancurkanmu.”
Kalimat ini langsung menjadi viral di media sosial. Apakah yang dimaksud Ji Young adalah Selir Mokju? Atau justru Raja Yi Heon yang mengabaikannya? Atau keduanya?
Yang jelas, Ji Young tidak akan tinggal diam. Ia bersumpah untuk memasak natgeotsang versinya sendiri—bukan hanya untuk menyaingi Selir Mokju, tapi juga untuk membuktikan bahwa dapur kerajaan bukan tempat untuk intrik, melainkan arena bagi mereka yang benar-benar mencintai seni kuliner.