Last Summer Episode 3-4 Sub Indo serta Link di KST Jangan LK21: Ketika Cinta Lama Kembali, Luka Belum Sembuh
Last summer-Instagram-
Last Summer Episode 3-4 Sub Indo serta Link di KST Jangan LK21: Ketika Cinta Lama Kembali, Luka Belum Sembuh — Kisah yang Mengguncang Jiwa dan Mengubah Segalanya
Jika Anda percaya bahwa cinta yang sudah berakhir benar-benar berakhir, maka Last Summer akan mengajak Anda untuk meragukan segalanya. Drama romantis paling dinanti musim ini kembali menyuguhkan episode 3 dan 4 yang bukan sekadar kelanjutan alur—melainkan ledakan emosional yang memecah batas antara masa lalu dan masa kini, antara rasa bersalah dan pengampunan, antara cinta yang pernah mati dan cinta yang tak pernah benar-benar pergi.
Tayang eksklusif pada Sabtu, 8 November 2025, pukul 21.20 KST (19.20 WIB) di KBS2, dua episode ini akan menjadi titik balik yang tak bisa diabaikan. Bagi penonton yang telah mengikuti perjalanan Ha Gyeong dan Do Ha sejak awal, ini bukan hanya tontonan—ini adalah refleksi hidup yang ditulis dengan pena penuh luka, harapan, dan keberanian.
Ketika Masa Lalu Mengetuk Pintu: Ha Gyeong dan Do Ha, Bertemu di Tempat yang Sama
Bayangkan: Anda telah berusaha bangkit. Anda telah membangun kembali hidup dari reruntuhan patah hati. Anda telah belajar untuk tidak menoleh ke belakang. Lalu, suatu pagi, Anda membuka pintu kantor—dan di depan Anda, berdiri orang yang pernah Anda cintai lebih dari apapun. Orang yang pernah menghilang tanpa pesan, tanpa penjelasan, tanpa kata “maaf”. Itulah yang terjadi pada Ha Gyeong.
Episode 3 membuka dengan ketegangan yang hampir terasa di dada. Ha Gyeong, seorang peneliti kesehatan mental yang dikenal tenang, terkendali, dan hampir tak pernah kehilangan kendali—tiba-tiba bergetar saat melihat wajah Do Ha di koridor kantor. Ia menghindar. Ia menolak berbicara. Ia meminta pindah tim. Bahkan ketika rekan kerja menanyakan apakah ia kenal orang itu, ia menjawab dengan suara datar: “Dia bukan siapa-siapa.”
Tapi tubuhnya bicara lebih keras daripada mulutnya.
Do Ha? Ia tidak marah. Tidak mengejar. Tidak memaksa. Ia hanya… ada. Setiap pagi, secangkir teh chamomile diletakkan di mejanya—tanpa catatan, tanpa surat, tanpa kata. Hanya itu. Tapi bagi Ha Gyeong, itu lebih berarti daripada ribuan permintaan maaf. Karena hanya orang yang benar-benar mengenalnya yang tahu: ia tidak suka kopi. Ia suka teh yang hangat, lembut, dan penuh ketenangan—persis seperti dulu.
Dan ketika ia bertanya, dengan suara pelan, “Kau masih suka teh chamomile, kan?”—bukan hanya Ha Gyeong yang terdiam. Penonton pun terdiam. Karena pertanyaan itu bukan soal teh. Itu adalah jembatan yang dibangun dari kenangan.
Kilas Balik: Di Bawah Pohon Jongman, Cinta Pernah Menyala Seperti Matahari
Drama romantis terbaik selalu punya momen-momen yang membuat penonton menangis tanpa alasan. Last Summer memiliki lebih dari satu.
Di episode 4, kita diajak kembali ke musim panas tahun 2018—ketika Ha Gyeong dan Do Ha masih muda, ketika dunia masih terasa luas, dan cinta masih terasa seperti keajaiban. Di bawah rindangnya pohon Jongman, sebuah pohon legendaris yang tumbuh di taman kampus tua, mereka berjanji akan selalu bersama. Tidak ada rencana masa depan yang rumit. Hanya pelukan yang erat, ciuman yang manis, dan bisikan: “Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.”
Adegan ini disutradarai dengan keindahan luar biasa. Cahaya matahari menembus dedaunan, menciptakan pola bayangan seperti lukisan Impresionis. Angin berbisik. Burung-burung berkicau. Dan di tengah keheningan itu, cinta mereka tumbuh—tulus, tanpa syarat, tanpa takut.
Tapi justru di sinilah tragedi dimulai.
Karena cinta yang terlalu murni sering kali tidak tahan terhadap dunia yang penuh tekanan. Dan ketika tekanan itu datang—dari keluarga, dari harapan, dari rasa bersalah—mereka tidak siap. Mereka tidak tahu cara mempertahankannya.
Dan sekarang, lima tahun kemudian, Do Ha datang bukan untuk meraih kembali cintanya. Ia datang untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengakui: “Aku tidak pernah berhenti mencintaimu, Gyeong. Aku hanya tidak tahu cara mempertahankanmu… jadi aku memilih menghilang. Dan itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku.”