Surely Tomorrow Episode 1-2 Sub Indo di TVN Bukan LK21: Kisah Cinta Pertama, Skandal, dan Penebusan yang Mengguncang Hati Penonton Korea
Surely-Instagram-
Gyeong-do kini bekerja sebagai manajer bagian hiburan di Dongwoon Daily, salah satu surat kabar paling berpengaruh di Korea Selatan. Dulu, ia dikenal sebagai jurnalis investigatif yang tak kenal kompromi, khususnya dalam meliput dunia hiburan. Kini, perannya lebih administratif—tenang, terstruktur, dan jauh dari sorotan. Namun di balik ketenangan itu, ia tetap menjunjung tinggi prinsip: kebenaran harus diungkap, sekalipun berdampak besar.
Sementara itu, Ji-woo muncul kembali bukan sebagai cinta lama yang rindu, melainkan sebagai korban tak langsung dari laporan investigatif Gyeong-do sendiri. Ia ternyata adalah istri dari pria yang terlibat dalam skandal perselingkuhan besar—hubungan terlarang antara menantu seorang konglomerat ternama dan selebriti top Korea. Laporan yang ditulis Gyeong-do menjadi viral dalam hitungan jam, mengguncang dunia selebriti, menghancurkan reputasi, dan mengubah hidup banyak orang—termasuk Ji-woo.
Pertemuan yang Mengoyak Kenangan dan Hati
Dalam episode pembuka, penonton dibawa ke momen paling dramatis: Ji-woo datang ke kantor Dongwoon Daily. Namun, ia bukan datang untuk menghujat atau menuntut. Ia datang untuk mengucapkan terima kasih. Baginya, laporan itu justru membuka matanya terhadap kenyataan pahit pernikahannya—sebuah hubungan yang sudah lama retak, tetapi ia terlalu takut untuk mengakui.
Namun, apa yang ia temui justru lebih menghancurkan: Gyeong-do sendiri, pria yang dulu mencintainya tanpa syarat, berdiri di depannya—bukan sebagai kekasih, tapi sebagai penulis laporan yang menghancurkan dunianya.
Di tengah lobi kantor berita yang dipenuhi arsip, mesin cetak, dan aroma kopi pagi, kenangan tiba-tiba mengalir deras. Mereka teringat pada ciuman pertama di bawah pohon cherry blossom, janji setia di tengah hujan deras, dan perpisahan yang tak pernah benar-benar terselesaikan. Momen itu bukan sekadar pertemuan dua mantan kekasih—ini adalah tabrakan antara masa lalu dan masa kini, antara cinta dan kewajiban, antara rasa bersalah dan harapan akan penebusan.
Gyeong-do terperangkap. Di satu sisi, ia adalah jurnalis yang percaya pada kebenaran mutlak. Di sisi lain, ia adalah pria yang masih menyimpan perasaan—perasaan yang kini terasa seperti pengkhianatan terhadap profesinya.