Siapa Menantu Rektok UGM yang Lakukan Bullying PPDS pada Dokter Marcel dan Dokter Wildan? Benarkah Kini Telah Menjadi Dokter Spesialis Orthopedi?

Dokter -pixabay-
Menurut pakar pendidikan kedokteran, Dr. Lintang Dewi, sistem pendidikan spesialis perlu direformasi untuk menghilangkan tradisi senioritas yang ekstrem. "Pembimbing dan residen harus diajarkan kepemimpinan yang inklusif, bukan otoriter," ujarnya dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.
Panggilan untuk Transparansi dan Penegakan Hukum
Masyarakat mendesak pihak terkait, termasuk Kementerian Kesehatan dan Majelis Wali Amanat UGM, untuk turun tangan. Investigasi independen diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya dan memberikan rasa keadilan kepada korban. Selain itu, revisi regulasi PPDS dinilai mendesak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Hingga artikel ini ditulis, UGM belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, akun media sosial yang disebut sebagai milik dr. Afri telah dibatasi visibilitasnya, menambah teka-teki di balik kasus ini.
Menunggu Klarifikasi dan Perubahan Sistem
Kasus ini menjadi cermin betapa kompleksnya tantangan dalam pendidikan kedokteran Indonesia. Di satu sisi, institusi harus menjaga kualitas pendidikan, di sisi lain, hak-hak peserta pendidikan harus dilindungi tanpa tekanan hierarki yang berlebihan.
Dengan maraknya diskusi di media sosial, publik berharap pihak-pihak terkait tidak diam seribu bahasa. Transparansi dan tindakan tegas menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia.
***