Profil Tampang Menantu Rektok UGM yang Lakukan Bullying PPDS pada Dokter Marcel dan Dokter Wildan, lengkap: Nama, Umur, Agama dan Akun IG

Profil Tampang Menantu Rektok UGM yang Lakukan Bullying PPDS pada Dokter Marcel dan Dokter Wildan, lengkap: Nama, Umur, Agama dan Akun IG

Dokter -pixabay-

Profil Tampang Menantu Rektok UGM yang Lakukan Bullying PPDS pada Dokter Marcel dan Dokter Wildan, lengkap: Nama, Umur, Agama dan Akun IG
Siapa Menantu Rektok UGM yang Lakukan Bullying PPDS pada Dokter Marcel dan Dokter Wildan? Benarkah Kini Telah Menjadi Dokter Spesialis Orthopedi?
Skandal Bullying di Dunia Pendidikan Dokter: Kasus di UGM dan Bandung Bikin Heboh Publik
Belakangan, jagat media sosial diramaikan dengan pemberitaan tentang kasus bullying dalam pendidikan dokter spesialis di Indonesia. Dua kasus mencuat ke permukaan usai anggota DPR RI, Uya Kuya, membongkar praktik tidak menyenangkan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Salah satunya melibatkan sosok menantu Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang disebut sebagai pelaku utama dalam kasus yang menimpa seorang dokter muda.

Uya Kuya Bongkar Kekerasan Fisik dan Psikologis di PPDS
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI pada 29 April 2025 di kompleks parlemen Jakarta, politisi Partai NasDem ini membeberkan fakta mencengangkan. Ia mengungkap bahwa dua dokter spesialis ortopedi menjadi korban persekusi selama menjalani pendidikan. Salah satunya adalah Dokter Wildan, mantan peserta PPDS di Bandung, yang terpaksa keluar dari program pendidikan akibat kekerasan fisik dan tekanan psikologis.



"Wildan dipaksa berdiri selama tiga jam setiap malam dengan satu kaki, bayar servis mobil, hingga merogoh kocek hingga Rp500 juta untuk membiayai hiburan malam senior," ujar Uya Kuya, mengutip pernyataan sumber di lingkaran pendidikan kedokteran.

Kasus di UGM: Menantu Rektor Diduga Terlibat
Tidak hanya di Bandung, kasus serupa terjadi di UGM. Dokter Marcel, peserta PPDS spesialis ortopedi, mengalami perlakuan tidak menyenangkan yang bahkan lebih ekstrem. Menurut Uya Kuya, Marcel pernah dikurung secara berkelompok di ruangan sempit atas perintah kepala residen. Dugaan kuat menyebut pelaku utama adalah menantu Rektor UGM saat ini, yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis ortopedi.

"Kasus ini sangat memilukan karena korban terpaksa putus studi akibat trauma berat," tambah Uya Kuya. Pernyataan ini sontak memicu spekulasi di kalangan warganet, terutama terkait identitas menantu rektor yang disebut-sebut sebagai pelaku.



Netizen Ramai Mencari Sosok Menantu Rektor UGM
Sejak pemberitaan merebak, nama "dr. Afri" menjadi sorotan di media sosial. Akun @enratnawati menulis, "@dokter_afri nama akunnya," sementara pengguna lain, @idapertiwi, mempertanyakan apakah dokter tersebut benar-benar menantu Rektor UGM periode saat ini. Sayangnya, belum ada konfirmasi resmi dari pihak UGM atau rektor terkait informasi ini.

Warganet pun berspekulasi tentang dinamika hubungan keluarga di lingkungan kampus ternama tersebut. Beberapa menyebut bahwa rektor yang menjabat saat ini memang memiliki anak yang menikah dengan seorang dokter ortopedi, namun periode rektor mana yang dimaksud masih menjadi tanda tanya.

Dampak pada Dunia Pendidikan Kedokteran
Kasus ini bukan kali pertama praktik bullying mencuat di dunia pendidikan dokter Indonesia. Tahun-tahun sebelumnya, beberapa institusi telah mencoba menerapkan mekanisme pengaduan dan pelatihan anti-perundungan. Namun, fenomena ini terus terjadi, mengindikasikan adanya budaya hierarki yang kaku dan kurangnya pengawasan independen.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya