Profil Tampang Esti Wijayanti Anggota Komisi X DPR RI yang Tak Terima Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Profil Tampang Esti Wijayanti Anggota Komisi X DPR RI yang Tak Terima Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Esti-Instagram-

Profil Tampang Esti Wijayanti Anggota Komisi X DPR RI yang Tak Terima Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
Kontroversi Program Barak Militer untuk Siswa Nakal: Apa Kata Anggota DPR RI?
Program pembinaan siswa nakal di barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Hj. MY Esti Wijayanti, M.Si. Ia menilai program ini berpotensi melanggar hak anak dan memperkuat stigma negatif terhadap para siswa yang dikategorikan "nakal". Dalam pernyataannya, MY menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dan komprehensif dalam menangani masalah perilaku remaja, bukan melalui pendisiplinan ala militer.

Pernyataan MY Esti Wijayanti: Perlindungan Anak yang Terabaikan
MY Esti Wijayanti menyampaikan kekhawatirannya bahwa program ini justru akan menciptakan diskriminasi terhadap anak-anak yang seharusnya mendapat perlindungan penuh sesuai UU Perlindungan Anak. Menurutnya, siswa yang dianggap bermasalah lebih sering menjadi korban dari kurangnya perhatian orang tua, bukan semata kesalahan individu.



"Saya sangat berharap program ini ditunda dulu. Lakukan pengkajian mendalam sebelum dieksekusi. Jangan sampai kita malah merusak masa depan mereka dengan kebijakan yang terburu-buru," ujar MY dalam sebuah diskusi publik.

Ia menambahkan, berdasarkan pengalamannya bertemu langsung dengan anak-anak yang memiliki masalah sosial, mayoritas dari mereka berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi stabil. Namun, ironisnya, mereka kerap dibiarkan tanpa pendampingan emosional yang cukup. "Ketika kami berdialog, terungkap bahwa anak-anak ini sebenarnya haus kasih sayang. Mereka mencari perhatian melalui perilaku yang dianggap menyimpang," jelasnya.

Program Barak Militer: Solusi atau Masalah Baru?
Program pembinaan di barak militer resmi dimulai dengan pengiriman 39 siswa dari Kabupaten Purwakarta sebagai gelombang pertama. Selama enam bulan, para siswa akan menjalani latihan fisik, disiplin ketat, dan pembentukan karakter ala TNI. Meski diharapkan mampu merubah perilaku, MY mempertanyakan efek jangka panjang dari pendekatan ini.



"Apakah mereka nanti tidak akan mendapat cap negatif setelah keluar dari situ? Bagaimana dengan hak mereka untuk kembali ke lingkungan sekolah dan masyarakat?" tanya MY retoris. Ia menekankan bahwa label "anak nakal" bisa menghambat perkembangan psikologis dan sosial mereka di masa depan.

Alternatif Solusi: Perhatian Orang Tua dan Pendekatan Psikologis
MY mengusulkan solusi yang lebih holistik, seperti penguatan peran keluarga, konseling intensif, serta kolaborasi antara sekolah, komunitas, dan lembaga perlindungan anak. Menurutnya, masalah perilaku remaja tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendisiplinan fisik, tetapi perlu menyentuh akar permasalahan, termasuk konflik di rumah atau tekanan sosial.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya