Tragedi Pendaki Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso: Kisah Pilu Fahrul Hidayatullah yang Tak Tertolong

gunung-pixabay-
Tragedi Pendaki Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso: Kisah Pilu Fahrul Hidayatullah yang Tak Tertolong
Bondowoso, 2 April 2025 – Dunia petualangan dan pendakian gunung kembali dirundung duka. Seorang pendaki muda, Fahrul Hidayatullah (18), ditemukan tewas setelah terjatuh ke jurang di kawasan Gunung Saeng, Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga, teman-teman korban, hingga komunitas pendaki di Tanah Air.
Kronologi Perjalanan yang Berujung Petaka
Fahrul Hidayatullah, yang akrab disapa Baim, merupakan siswa SMKN 5 Jember. Bersama empat temannya, ia memulai pendakian Gunung Saeng pada Kamis (1/4/2025) pukul 07.28 WIB melalui jalur Desa Sumberwaru. Rencana ekspedisi singkat mereka berubah menjadi mimpi buruk saat proses turun gunung. Sekitar pukul 13.00 WIB, Baim tiba-tiba tergelincir dan terjatuh ke jurang sedalam puluhan meter.
Teman-teman korban yang panik langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos SAR setempat. Upaya pencarian pun dimulai, namun cuaca buruk dan medan yang terjal sempat menghambat evakuasi. Setelah semalaman mencari, Tim SAR akhirnya menemukan jasad Baim pada Jumat (2/4/2025). Evakuasi baru bisa dilakukan pada Sabtu (3/4/2025) setelah kondisi cuaca membaik.
Jejak Digital di Media Sosial: Tangisan dan Foto Terakhir
Sebelum tragedi terungkap, video dan foto terakhir Baim beredar luas di media sosial, terutama platform TikTok. Akun @ikadesy3 membagikan rekaman yang memperlihatkan momen haru teman-teman korban usai insiden. Dalam video tersebut, terlihat keempat rekan Baim menangis dan berusaha mempertahankan ketenangan, sementara seorang pendaki lain merekam kejadian dengan ponsel.
Selain video, foto terakhir Baim bersama rombongan juga viral. Dalam foto tersebut, korban tampak tersenyum sambil mengenakan kaos coklat susu dan topi putih. Pemandangan indah Gunung Saeng di latar belakang menjadi kontras dengan nasib nahas yang menimpa remaja tersebut.
Gunung Saeng: Destinasi yang Menantang dan Berisiko
Gunung Saeng, dengan ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut, dikenal sebagai destinasi pendakian yang menantang. Jalurnya yang curam dan vegetasi lebat sering kali menjadi tantangan bagi pendaki pemula. Meski tidak setenar Gunung Argopuro atau Raung, Gunung Saeng kerap dikunjungi komunitas pencinta alam lokal maupun luar daerah.
"Medan di sini memang tidak ramah untuk pendaki yang kurang persiapan. Banyak jurang tersembunyi di balik semak," ujar Kepala Pos SAR Bondowoso, Agus Prasetyo, saat diwawancarai. Ia menekankan pentingnya penggunaan perlengkapan standar dan pendampingan pemandu lokal bagi pendaki yang belum berpengalaman.
Duka Keluarga dan Komunitas Pendaki
Berita kematian Baim sontak mengejutkan keluarga dan warga Jember. Ibu korban, Siti Aminah, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kepulangan jasad anaknya. "Dia baru saja lulus ujian sekolah. Rencananya, setelah ini mau liburan ke Bromo bersama teman-temannya," ujarnya dengan suara bergetar.
Di media sosial, komunitas pendaki turut menyampaikan belasungkawa. Banyak netizen mengingatkan kembali pentingnya kesadaran akan risiko pendakian, terutama bagi generasi muda. "Semoga menjadi pelajaran buat kita semua. Jangan anggap enteng alam," tulis seorang netizen di kolom komentar unggahan TikTok tersebut.