Profil Tampang S Sosok Predator Seksual Asal Jepara yang Melecehkan 31 ABG, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram

Predator-Instagram-
Modus Operandi: Rayuan Berkedok Agama?
Meski belum diungkap secara detail, polisi menduga S memanfaatkan kedekatan emosional atau bahkan tekanan psikologis untuk memperdayai korban. Kepercayaan masyarakat terhadap gelar kehormatannya kemungkinan menjadi alat untuk memuluskan aksi. "Kami sedang menelusuri apakah ada indikasi penyalahgunaan simbol religius dalam modus kejahatannya," ujar Brigjen Pol Nurul Azizah, Direktur Tipid PPA-PPO Bareskrim Polri.
Respons Polri: Pendampingan Korban dan Koordinasi Lintas Sektor
Untuk memastikan pemulihan korban, Bareskrim Polri mengerahkan tim multidisiplin, termasuk Puslabfor, Pusident, dan Pusdokkes. Korban juga mendapat pendampingan psikologis dari lembaga sosial dan rumah sakit. "Kami akan memperkuat koordinasi dengan KPAI, UPTD PPA, dan organisasi masyarakat untuk melindungi hak-hak korban dan mencegah kejadian serupa," tegas Brigjen Nurul.
Kasus Ini Jadi Peringatan bagi Masyarakat
Kasus ini menjadi cermin betapa berbahayanya predator seksual yang bersembunyi di balik citra baik. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap perilaku mencurigakan, terutama di lingkungan sekitar. "Jangan mudah percaya hanya karena seseorang memiliki gelar atau status sosial tinggi. Prioritaskan keselamatan anak-anak kita," pungkas Nurul.
Dengan jumlah korban yang mencapai puluhan, kasus ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah kejahatan seksual di Jawa Tengah. Proses hukum terhadap S diharapkan memberikan efek jera dan menjadi pembelajaran untuk meningkatkan perlindungan terhadap anak di bawah umur.***