Apa Penyebab INews TV Jawa Timur Tutup Hingga PHK Ratusan Karyawan?

tanda tanya-pixabay-
Apa Penyebab INews TV Jawa Timur Tutup Hingga PHK Ratusan Karyawan? INews TV Jawa Timur Tutup, Ratusan Karyawan Terkena PHK Massal: Curhat Haru Mantan Pegawai Viral di Media Sosial
Surabaya, Berita Hari Ini — Dunia media kembali diguncang kabar duka. Setelah beberapa waktu lalu heboh pemberitaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah stasiun televisi nasional seperti Kompas TV, kini giliran INews TV Jawa Timur yang harus menutup operasionalnya secara tiba-tiba.
Stasiun televisi lokal yang telah menjadi bagian dari MNC Media Group dan mengudara sejak tahun 2007 ini resmi ditutup. Dampak langsungnya, ratusan karyawan yang selama ini bekerja di kantor perwakilan Surabaya terpaksa harus kehilangan pekerjaan mereka secara mendadak.
Curhat Haru Mantan Pegawai Jadi Viral
Sebuah video curahan hati dari salah satu mantan pegawai INews TV Jawa Timur pun viral di media sosial, khususnya di platform TikTok. Video tersebut diunggah oleh akun @bady8920 dan langsung menyentuh perasaan netizen karena sisi emosional yang begitu kuat.
Dalam narasi pembuka, pria tersebut mengatakan:
"Hari ini resmi sudah INews TV MNC Media Jawa Timur tempat aku dan rekan-rekan mencari penghidupan ditutup."
Video itu memperlihatkan suasana ruang kerja yang masih dalam kondisi aktif, dengan komputer menyala dan meja kerja berantakan—seolah-olah penutupan terjadi sangat cepat tanpa persiapan panjang. Di balik layar, terdengar suara lirih pria tersebut menceritakan betapa tidak mudahnya menerima kenyataan bahwa dirinya harus berpisah dengan tempat ia berkarya selama bertahun-tahun.
"Tak pernah terlintas, tak pernah terduga bahwa akhir ini datang begitu cepatnya," tuturnya pilu.
Penyebab Penutupan: Efisiensi Bisnis
Dalam penjelasannya, pria tersebut juga membongkar penyebab utama penutupan INews TV Jawa Timur. Menurut informasi internal yang ia dapatkan, keputusan ini diambil sebagai langkah efisiensi bisnis dari pusat.
Ia menjelaskan bahwa situasi ini merupakan imbas dari gelombang pemangkasan tenaga kerja yang belakangan melanda industri media. "Setelah badai efisiensi, kini giliran kami yang harus rela dilepas," ujarnya dengan nada getir.