Siapa Istri dan Anak Ashaari Muhammad? Pendiri Al Arqam di Malaysia Diduga Sekte Sesat yang Viral Setelah Series Bidaah, Bukan Orang Sembarangan!

tanda tanya-pixabay-
Keluarga Besar dan Akhir Hidup Ashaari Muhammad
Sebagai pendiri, Ashaari Muhammad memiliki kedudukan tinggi dalam struktur organisasi Al Arqam. Ia dikenal memiliki lima istri dan total 37 anak . Kehidupannya penuh kontroversi, baik dari sisi moral maupun spiritual.
Pada tahun 1990-an, Ashaari ditahan oleh aparat berwenang Malaysia karena berbagai pelanggaran hukum dan penyimpangan ajaran agama. Ia menjalani hukuman penjara sebelum akhirnya dibebaskan. Sayangnya, kisah hidup tokoh kontroversial ini berakhir pada tahun 2010 , saat ia meninggal dunia.
Series Bidaah dan Fenomena Dunia Nyata
Kembalinya minat publik terhadap Al Arqam tentu saja tidak lepas dari peran series Bidaah yang berhasil menyentuh isu sensitif dengan cara yang humanis dan dramatis. Banyak penonton yang merasa bahwa cerita tersebut bukan hanya fiksi belaka, tetapi ada benarnya di balik layar realita.
Beberapa kalangan menilai bahwa series seperti Bidaah dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat awam untuk waspada terhadap modus operandi sekte-sekte sesat yang kerap menggunakan kedok spiritualitas demi menarik korban baru.
Pentingnya Kewaspadaan dan Edukasi Publik
Kasus Al Arqam dan fenomena series Bidaah menjadi pembelajaran penting bagi kita semua. Di tengah maraknya informasi dan ajakan berbasis spiritualitas, masyarakat harus lebih selektif dan kritis dalam memilih komunitas atau kelompok keagamaan.
Edukasi sejak dini, baik dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga tokoh agama, menjadi sangat penting untuk mencegah masuknya paham-paham sesat yang bisa merusak pola pikir generasi muda.
Penutup: Antara Fiksi dan Realita
Series Bidaah telah berhasil membawa kembali kisah hitam Al Arqam ke ruang publik. Meski digarap dalam bentuk fiksi, pesan moral dan sosial yang tersirat sangat kuat. Ia mengingatkan kita bahwa dunia sekte sesat bukanlah hal yang mustahil terjadi, bahkan di tengah masyarakat modern sekalipun.
Untuk itu, penting bagi kita semua untuk terus mengedepankan literasi informasi, kritik, serta kesadaran akan potensi bahaya dari ajaran-ajaran yang tidak jelas sumbernya. Semoga kisah ini menjadi pelajaran dan pencerahan bagi kita bersama.
***