Putri Karlina Menangis Saat Dengar Kisah Pilu Ibu Tunggal di Garut, Netizen Malah Soroti Masa Lalu Penyebab Perceraian dengan Mantan Suami Ternyata Karena

Putri Karlina Menangis Saat Dengar Kisah Pilu Ibu Tunggal di Garut, Netizen Malah Soroti Masa Lalu Penyebab Perceraian dengan Mantan Suami Ternyata Karena

Putri Karlina-Instagram-

Perjuangan Ibu Tunggal di Tengah Pandemi dan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Kisah ibu tunggal yang ditemui Putri Karlina bukanlah kasus yang terisolasi. Di tengah situasi ekonomi yang masih belum stabil pasca-pandemi dan kenaikan harga kebutuhan pokok, banyak kepala keluarga—terutama ibu tunggal—yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Pemerintah daerah Garut sendiri telah berusaha mengambil langkah-langkah untuk membantu para pelaku UMKM dan PKL yang terdampak kebijakan pemerintah. Namun, implementasi di lapangan masih menyisakan tantangan besar, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada pendapatan harian.



Melalui momen emosional ini, Putri Karlina berjanji akan terus berusaha hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama bagi mereka yang rentan dan membutuhkan uluran tangan. "Saya ingin semua warga Garut bisa sejahtera. Tidak ada yang terlantar," kata Putri Karlina dalam unggahan lanjutan di media sosialnya.

Baca juga: Aldy Maldini Eks CJR Diduga Lakukan Penipuan Bermodus Dinner dengan Fans, Netizen Geram

Tangisan yang Menggugah Nurani
Video Putri Karlina menangis saat mendengarkan kisah ibu tunggal menjadi bukti bahwa empati masih memiliki tempat di dunia politik. Dalam suasana politik yang seringkali kering dan penuh intrik, aksi spontan Putri Karlina ini memberikan nuansa berbeda—sebuah bentuk kepemimpinan yang berwajah manusiawi dan penuh rasa kemanusiaan.



Apapun tujuan di balik video tersebut, yang jelas, insiden ini telah berhasil menggerakkan hati banyak orang. Tak hanya sekadar mengekspresikan simpati, tapi juga mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap realitas sosial yang terjadi di sekitarnya.

Dan bagi Putri Karlina, momen ini bisa menjadi awal dari gerakan nyata untuk membantu para ibu tunggal dan kelompok marjinal lainnya di Kabupaten Garut. Karena sesungguhnya, kekuatan seorang pemimpin tidak hanya diukur dari retorika atau janji manis, tapi dari seberapa dalam ia bisa merasakan denyut nadi rakyatnya.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya