Viralnya Video Devita Tengger 1 Menit 50 Detik di TikTok No Sensor: Jadi Tren "0,5" hingga Hebohkan Warganet

video-pixabay-
Dalam salah satu postingannya, akun tersebut menulis:
"Ngomong-ngomong soal Tengger. Ono cah sama seng lagi viral 1.15 menit. Ya ampun Mbak Devita gede tenan tekadmu."
Terjemahan bebasnya: “Berbicara soal Tengger, ada cowok dan cewek yang sedang viral selama 1 menit 15 detik. Wah, Mbak Devita, besar juga niatmu.”
Ungkapan tersebut memicu spekulasi bahwa video itu melibatkan dua orang dan berisi adegan yang cukup kontroversial. Beberapa sumber menyebut bahwa video ini bisa memicu perdebatan di masyarakat karena muatan sensitifnya.
Selain itu, muncul pula istilah tren baru di kalangan warganet, yaitu tren “0,5” , yang konon merujuk pada durasi video lain yang lebih pendek dan merupakan cuplikan dari video asli. Meski tidak diketahui pasti maksud dari istilah tersebut, banyak netizen menggunakan kata itu sebagai hashtag atau referensi saat membahas video ini.
Siapa Devita Tengger? Sosok yang Disebut-sebut Terlibat dalam Video
Saat ini, nama Devita Tengger tengah menjadi buah bibir di media sosial. Ia disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam video viral tersebut. Namun, hingga tulisan ini dibuat, belum ada informasi resmi yang memastikan identitas asli dari pemeran video tersebut.
Beberapa akun TikTok dan forum online mulai mencoba mengungkap siapa sebenarnya Devita. Sayangnya, hal ini juga memicu isu hoaks dan persebaran informasi yang belum tentu benar. Oleh karena itu, warganet diimbau untuk tidak mudah percaya dan ikut menyebarkan informasi tanpa verifikasi.
Peringatan: Hindari Penyebaran Konten Sensitif
Karena adanya potensi konten dewasa atau sensitif dalam video tersebut, banyak pihak menyerukan agar video Devita Tengger 1 menit 50 detik tidak disebarluaskan. Platform seperti TikTok sendiri telah melakukan penyaringan terhadap konten-konten serupa untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga pernah mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam mengakses dan membagikan konten di internet, terlebih jika berkaitan dengan privasi atau konten eksplisit.