NO SENSOR! Video Dugaan Perselingkuhan Iwan Fanani dan Ida Nur Hayati Sosok Kades dan Sekdes Desa Kendalkemlagi Lamongan Viral di Videy, Awas UU ITE Mengancam!

video-pixabay-
Pihak pelapor pun tidak tinggal diam. Mereka mengaku siap jika harus diproses secara hukum karena merasa memiliki bukti dan data yang valid untuk memperkuat tuduhan mereka. "Parah min parah warga yang nyebar beritanya dikirimi surat dari advokatnya Iwan dan Ida. Disuruh minta maaf. Kalau gak mau minta maaf akan lanjut ke hukum," tulisnya.
Akun Instagram Terduga Pelaku Jadi Sorotan
Setelah kabar ini menyebar luas, netizen mulai mencari tahu identitas akun Instagram kedua terduga pelaku. Menurut informasi yang beredar, Iwan Fanani diketahui menggunakan akun @iwan_fanani92, sedangkan Ida Nur Hayati menggunakan akun @idanurhayati17.
Beberapa waktu lalu, akun-akun tersebut sempat aktif mengunggah foto-foto kegiatan desa dan kehidupan pribadi. Namun pasca-viralnya kasus ini, aktivitas akun milik Iwan dan Ida terlihat sepi tanpa update apa pun.
Respon Pemerintah Desa dan Aparat Berwenang
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Desa Kendalkemlagi atau instansi terkait seperti Camat Paciran atau Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lamongan. Warga setempat pun mulai menuntut agar pihak berwenang turun tangan dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus ini.
Sejumlah tokoh masyarakat bahkan meminta agar proses hukum dilakukan secara transparan dan objektif, terlepas dari status pelaku sebagai aparatur desa. "Ini menyangkut marwah desa dan kredibilitas pemimpin desa. Harus ada langkah tegas," ujar salah seorang tokoh pemuda setempat.
Netizen Ramai-Ramai Tagar #IwanIdaViral
Di tengah hebohnya kasus ini, tagar seperti #IwanIdaViral dan #SkandalDesaKendalkemlagi mulai bermunculan di berbagai media sosial. Banyak netizen yang ikut berkomentar, baik memberikan dukungan kepada korban maupun mengkritik keras sikap oknum perangkat desa tersebut.
Beberapa meme dan editan foto juga muncul sebagai bentuk sindiran halus dari warganet. Meski demikian, tetap diimbau agar semua pihak tidak terlalu cepat menghakimi sebelum ada hasil investigasi resmi.