A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/system/sessions/ci_sessionqajavqko4vmpna5jlqesbe6ovmh52r4n): failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 174

Backtrace:

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/application/controllers/Frontend.php
Line: 5
Function: __construct

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/index.php
Line: 316
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/system/sessions)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/application/controllers/Frontend.php
Line: 5
Function: __construct

File: /var/www/vhosts/surabayainside.com/httpdocs/index.php
Line: 316
Function: require_once

Profil Tampang Oknum Bidan Puskesmas Diduga Mencuri Kosmetik di Supermarket Takalar, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Oknum Bidan Puskesmas Diduga Mencuri Kosmetik di Supermarket Takalar, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Oknum Bidan Puskesmas Diduga Mencuri Kosmetik di Supermarket Takalar, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

kosmetik-pixabay-

Profil Tampang Oknum Bidan Puskesmas Diduga Mencuri Kosmetik di Supermarket Takalar, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Viral di Medsos, Oknum Bidan Puskesmas Diduga Tertangkap Basah Mencuri Kosmetik di Supermarket Takalar



Sebuah video berdurasi sekitar satu menit yang memperlihatkan dugaan pencurian oleh seorang oknum bidan puskesmas di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di sebuah supermarket ternama di kawasan Takalar dan langsung mengundang reaksi publik begitu videonya tersebar.

Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Twitter @Heraloebss pada Sabtu, 17 Mei 2025. Dalam rekaman itu terlihat seorang perempuan yang diduga adalah pelaku sedang diamankan oleh dua orang petugas toko—seorang pria dan seorang wanita. Keduanya tampak menanyakan barang-barang yang disembunyikan pelaku di balik roknya.

Barang Bukti Berupa Kosmetik Mahal
Dari pantauan video, pelaku kemudian diminta untuk mengeluarkan seluruh barang yang diduga dicuri. Beberapa produk kosmetik seperti bedak, lipstik, hingga alat perawatan wajah berhasil dikeluarkan dari balik pakaiannya. Sejumlah barang telah diletakkan di atas meja, sementara sebagian masih tersisa dan harus dikeluarkan secara hati-hati.



“Keluarin semua, Bu. Ini yang tadi diambil ya? Masih ada di dalam roknya kan?” ujar salah satu petugas dalam video tersebut. Pelaku tampak kooperatif saat diminta menyerahkan seluruh barang yang diduga hasil curian.

Di akhir video, terdengar percakapan bahwa pelaku akan dibawa ke rumah penjaga toko guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah masih ada barang lain yang belum dikembalikan atau disembunyikan.

Identitas Pelaku Belum Diungkap
Hingga berita ini ditayangkan, pihak berwenang belum memberikan informasi resmi mengenai identitas lengkap oknum bidan tersebut maupun nama puskesmas tempat ia bekerja. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar juga belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar keterlibatan salah satu tenaga medis mereka dalam kasus ini.

Kasus ini pun langsung memicu beragam reaksi dari masyarakat, terutama melalui kolom komentar di unggahan video tersebut. Banyak netizen menyatakan rasa kecewa, terlebih pelaku merupakan seorang tenaga kesehatan yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat.

"Tenaga kesehatan itu seharusnya jadi contoh etika dan kepercayaan masyarakat, bukan malah mencoreng citra profesi," tulis salah satu pengguna medsos dengan akun @IndriLestari_89.

Belum Jelas Status Hukumnya
Pertanyaan besar pun muncul di tengah masyarakat: apakah kasus ini akan diselesaikan secara hukum atau cukup dengan cara kekeluargaan? Sayangnya, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian setempat terkait langkah lanjutan yang akan diambil.

Namun, berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, seorang tenaga medis bisa dikenai sanksi administratif hingga pemecatan jika terbukti melakukan pelanggaran kode etik profesi. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan serius jika nantinya terbukti pelaku memang bersalah.

Masyarakat Harapkan Transparansi
Masyarakat Takalar dan netizen dari berbagai wilayah berharap agar kasus ini tidak ditutup-tutupi dan pihak terkait dapat memberikan transparansi kepada publik. Pasalnya, kasus seperti ini sangat sensitif karena menyangkut marwah profesi kesehatan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan integritas.

Selain itu, banyak pula yang berharap agar pihak manajemen supermarket juga membuka informasi detail mengenai proses penyelesaian kasus ini, termasuk apakah sudah ada upaya mediasi atau ganti rugi dari pelaku.

Penegakan Etika Profesi Menjadi Sorotan
Kejadian ini turut menjadi sorotan bagi lembaga profesi seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan organisasi kesehatan lainnya. Mereka diharapkan turut serta mengevaluasi sistem pengawasan dan pembinaan terhadap anggotanya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

“Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal etika. Profesi kesehatan itu amanah, dan harus dijaga,” ucap Dr. Maya Putri, seorang ahli psikologi sosial dari Universitas Hasanuddin Makassar saat dihubungi via telepon.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya