Profil Iwan Kurniawan Lukminto, Dirut PT Sritex yang Tersandung Dugaan Korupsi dan Ditangkap Kejagung

Iwan-Instagram-
Profil Iwan Kurniawan Lukminto, Dirut PT Sritex yang Tersandung Dugaan Korupsi dan Ditangkap Kejagung
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto, ditangkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia terkait penyelidikan dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit perbankan kepada perusahaan tekstil ternama tersebut. Penangkapan ini menjadi sorotan publik karena melibatkan salah satu pengusaha muda sukses di sektor manufaktur.
Meski PT Sritex merupakan perusahaan swasta, namun dugaan tindak pidana korupsi tetap diusut karena fasilitas kredit yang diduga disalahgunakan berasal dari bank-bank pelat merah. Hal ini membuat kasus tersebut masuk ke ranah hukum perkara korupsi yang menjadi wewenang Kejagung.
Iwan Kurniawan Lukminto diketahui sebagai generasi kedua dari pendiri Sritex, yakni H.M. Lukminto. Sebagai putra keempat sang pendiri, Iwan menjalankan roda bisnis keluarga yang telah berdiri sejak lama dan berkembang menjadi salah satu produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 22 Januari 1983, Iwan menunjukkan bakat kepemimpinan sejak usia muda. Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), ia melanjutkan studinya di Amerika Serikat dengan mengambil program Sarjana (S1) di bidang Business Administration.
Selama masa pendidikannya, Iwan tercatat sebagai alumni dari tiga universitas ternama di Negeri Paman Sam, yaitu Johnson & Wales University, Northeastern University, dan Boston University. Pendidikan internasional yang diterimanya memberikan bekal kuat baginya untuk memimpin perusahaan secara global dan membawa Sritex bersaing di pasar internasional.
Sebelum menduduki jabatan Direktur Utama, Iwan sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sejak tahun 2014. Perlahan tapi pasti, ia mulai mengambil alih kendali perusahaan dari sang ayah, menjadikannya sosok penting dalam transformasi bisnis Sritex di era milenial.
Namun selain dunia bisnis, Iwan juga dikenal aktif dalam bidang seni. Ia memiliki ketertarikan khusus pada seni lukis dan sering terlibat dalam berbagai organisasi seniman di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dirinya tidak hanya fokus pada sisi ekonomi dan produksi, tetapi juga memiliki jiwa seni yang tinggi serta peduli pada budaya nasional.
Selain itu, Iwan juga turut berperan aktif dalam organisasi bisnis dan industri. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Solo, sebuah lembaga yang menjadi wadah para pengusaha lokal untuk menyuarakan aspirasi dan memajukan ekosistem usaha daerah.
Tidak sampai di situ, Iwan juga dipercaya sebagai Dewan Pembina Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Dalam kapasitasnya ini, ia turut andil dalam membantu kebijakan strategis untuk kemajuan industri tekstil nasional yang tengah menghadapi tantangan kompetitif di era perdagangan bebas.
Penangkapan Iwan oleh Kejagung tentu menjadi pukulan besar bagi Sritex dan dunia usaha pada umumnya. Namun, langkah hukum yang diambil oleh institusi penegak hukum tersebut menunjukkan bahwa tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, termasuk terhadap perusahaan swasta yang menggunakan fasilitas dari institusi keuangan negara.