Siapa Pemilik PT Maruwa Indonesia? Inilah Biodata Mr Hira yang Liburkan 205 Karyawan Hingga Tak Mampu Bayar Pesangon dan Gaji

Siapa Pemilik PT Maruwa Indonesia? Inilah Biodata Mr Hira yang Liburkan 205 Karyawan Hingga Tak Mampu Bayar Pesangon dan Gaji

PT maruwa-Instagram-

Siapa Pemilik PT Maruwa Indonesia? Inilah Biodata Mr Hira yang Liburkan 205 Karyawan Hingga Tak Mampu Bayar Pesangon dan Gaji
PT Maruwa Indonesia Tutup Mendadak, 205 Karyawan Diliburkan Tanpa Kejelasan Gaji dan Pesangon
Dunia industri di Batam diguncang oleh pemberhentian mendadak operasional PT Maruwa Indonesia pada awal April 2025. Perusahaan yang telah beroperasi sejak tahun 1999 ini tiba-tiba menghentikan seluruh aktivitas produksinya, membuat geger ratusan karyawannya yang hingga kini belum menerima kejelasan terkait hak-hak ketenagakerjaan mereka.

Berlokasi di kawasan industri Batam, PT Maruwa Indonesia merupakan anak perusahaan dari Maruwa Co., Ltd, sebuah perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang manufaktur komponen elektronik dan keramik. Selama lebih dari dua dekade, perusahaan ini dikenal sebagai salah satu entitas industri stabil dan produktif di Kepulauan Riau, dengan kontribusi besar dalam ekspor serta menyerap tenaga kerja lokal hingga mencapai 205 orang.



Namun, reputasi itu mulai goyah saat perusahaan secara sepihak memutuskan untuk menghentikan seluruh proses produksi tanpa pemberitahuan resmi kepada para karyawan.

Penyebab Penutupan: Krisis Pasokan Bahan Baku dari Malaysia
Menurut informasi yang dirilis oleh pihak manajemen, alasan utama penutupan ini adalah terputusnya pasokan bahan baku dari mitra utama mereka di Malaysia. Ketergantungan yang tinggi pada satu sumber pasokan ternyata menjadi titik lemah bagi PT Maruwa Indonesia, sehingga ketika gangguan terjadi, perusahaan tidak memiliki alternatif atau cadangan strategis untuk tetap menjalankan operasional minimal.

Krisis rantai pasok global yang masih terasa dampaknya pasca-pandemi, ditambah instabilitas logistik di Asia Tenggara, semakin memperparah situasi ini. Dalam dunia industri modern, ketergantungan pada satu mitra bisnis sering kali menjadi risiko besar—dan inilah yang akhirnya dialami oleh PT Maruwa Indonesia.



Ratusan Karyawan Diliburkan Tanpa Kepastian Hak
Akibat langsung dari penghentian operasional ini adalah diliburkannya seluruh 205 karyawan perusahaan. Yang membuat situasi semakin panas adalah tidak adanya penjelasan resmi dari manajemen terkait pembayaran gaji bulan April 2025, Tunjangan Hari Raya (THR), apalagi pesangon jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) permanen.

Sejumlah video aksi protes yang beredar di media sosial, khususnya TikTok melalui akun @yurrr.16, memperlihatkan para karyawan berkumpul di halaman pabrik sambil menyuarakan tuntutan mereka. Teriakan seperti “Bayar gaji kami!” dan “Kami tahu Anda punya uang!” menjadi simbol amarah yang sudah tak bisa dibendung lagi.

Demo Ricuh, Pimpinan Perusahaan Diteriaki Karyawan
Dalam salah satu rekaman video, terlihat seorang petinggi perusahaan yang dikenal dengan sapaan "Mr. Hira", tampak hanya diam mendengarkan protes keras para pekerja. Pria berkebangsaan Jepang ini menjadi sorotan karena sikapnya yang dinilai tidak responsif terhadap tuntutan buruh.

“Mereka butuh jawaban, bukan janji kosong,” kata salah satu perwakilan karyawan saat itu. Frustrasi atas kurangnya transparansi dari manajemen semakin memicu emosi massa, yang pada akhirnya meminta intervensi pihak pemerintah daerah setempat.

Tuntutan Buruh Sesuai UU Ketenagakerjaan
Para pekerja menuntut agar hak-hak dasar mereka dipenuhi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2021. Mereka menegaskan bahwa status mereka saat diliburkan masih aktif, sehingga wajib menerima gaji bulan April, THR, serta pesangon jika benar-benar terjadi PHK massal.

Pertemuan mediasi antara manajemen dan perwakilan karyawan sempat difasilitasi oleh Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam dan Polsek Batuaji. Sayangnya, hasil mediasi tersebut justru menimbulkan kontroversi baru.

Penawaran Pesangon Di Bawah Aturan Hukum
Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan hanya menawarkan kompensasi sebesar 0,5 kali masa kerja—jumlah yang jauh di bawah ketentuan minimum yang diatur dalam undang-undang. Hal ini memicu penolakan keras dari para pekerja, yang merasa hak-hak mereka diabaikan begitu saja.

Estimasi total tuntutan para karyawan mencapai lebih dari Rp14 miliar, termasuk gaji tertunggak, THR, dan pesangon sesuai dengan masa kerja masing-masing individu. Dengan nilai yang sangat signifikan, tekanan publik dan media terus meningkat, memaksa pihak manajemen untuk memberikan solusi konkret.

Siapa Sosok Pemilik PT Maruwa Indonesia?
Publik mulai mencari tahu siapa sebenarnya pihak yang bertanggung jawab atas nasib para karyawan ini. Struktur kepemilikan PT Maruwa Indonesia diketahui terdiri dari empat tokoh utama:

Sei Kambe – Manajemen Eksklusif Maruwa Co., Ltd (Jepang)
Toshiro Kambe – CEO Global Maruwa Co., Ltd
Haruyuki Hayashi – Vice Chairman
Manimaran Anthony – Senior Managing Director
Keempat figur ini didesak untuk turun tangan dan bertanggung jawab atas perlindungan hak-hak pekerja Indonesia yang terkena dampak langsung dari kebijakan korporasi mereka.

Eksposur Hukum: Pelanggaran Serius Atas UU Ketenagakerjaan
Menurut pakar ketenagakerjaan, langkah PT Maruwa Indonesia meliburkan karyawan tanpa memberikan hak-hak normatif merupakan pelanggaran berat terhadap aturan ketenagakerjaan nasional. Hal ini membuka potensi tuntutan hukum, bahkan penyitaan aset perusahaan jika terbukti mangkir dari kewajiban hukumnya.

“Ini bukan sekadar masalah internal perusahaan, tapi juga tanggung jawab moral dan hukum terhadap para pekerja,” ujar Dr. Ahmad Subhan, ahli hukum ketenagakerjaan dari Universitas Indonesia.

Ia menekankan bahwa pemerintah harus segera turun tangan, baik melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI maupun aparat penegak hukum, agar hak-hak buruh dapat dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Apa Akun IG dan TikTok Christiano Pengarapenta P? Sosok Pengemudi BMW yang Tabrak Mahasiswa FH UGM Hingga Tewas

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya