Profil Tampang Pratama Wijaya Kusuma Mahasiswa Unila yang Meninggal Dunia Diduga dapat Penyiksaan Saat Diklat MAHEPEL, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Pratama-Instagram-
Desakan Pembubaran MAHEPEL dan Penegakan Hukum
Seiring naiknya tensen opini publik, berbagai pihak mulai menyerukan pembubaran organisasi MAHEPEL. Selain itu, mereka juga mendesak agar semua pelaku yang terlibat dalam dugaan penyiksaan tersebut diproses secara hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak FEB Unila belum memberikan klarifikasi resmi atas insiden tragis ini. Hal ini semakin memperkeruh situasi dan membuat banyak pihak merasa khawatir akan transparansi serta tanggung jawab lembaga pendidikan tinggi dalam melindungi mahasiswanya.
Respons Mahasiswa Unila dan Gerakan Solidaritas
Pada Senin pagi, ribuan mahasiswa Unila turun ke jalan melakukan aksi damai menuntut keadilan bagi Pratama. Mereka membawa poster bertuliskan “MAHEPEL Harus Dibubarkan”, “Stop Kekerasan di Kampus”, hingga “Keadilan Untuk Pratama”.
Solidaritas juga datang dari berbagai universitas di Indonesia. Beberapa kampus menyatakan dukungan moral melalui surat pernyataan sikap yang dikirimkan ke Rektorat Unila.
Menanti Respons Formal dari Pihak Unila
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Lampung diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkrit, baik dalam hal investigasi internal maupun koordinasi dengan pihak berwenang seperti kepolisian. Kasus ini harus dijadikan momentum untuk membersihkan kampus dari budaya kekerasan yang kerap terjadi dalam ruang lingkup organisasi mahasiswa.
Kehilangan seorang mahasiswa muda yang masih memiliki masa depan cerah adalah pukulan berat bagi keluarga, teman, serta seluruh sivitas akademika Unila. Semoga keadilan dapat ditegakkan, agar tragedi seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.