Pendaki Wanita jadi Korban Pelecehan dan Pemerasan di Gunung Sumbing: Proses Panjang Menuju Keadilan

gunung-pixabay-
Hukum Berpihak pada Korban
Setelah melalui proses panjang dan penuh perjuangan, akhirnya pelaku berhasil ditemukan. Saat ini, pelaku sedang menjalani proses hukum di Polsek Kalikajar. A bersama keluarga turut hadir untuk memberikan keterangan guna memperlancar penyelidikan.
Pelaku dijerat dengan beberapa pasal berlapis yang berkaitan dengan pelecehan seksual dan pemerasan. Pasal 5 UU TPKS tentang pelecehan seksual non-fisik dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara atau denda Rp50 juta. Pasal 8 UU TPKS tentang pelecehan seksual melalui media elektronik, dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara atau denda Rp100 juta. Selain itu, pelaku juga terkena Pasal 369 Ayat 1 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman, dengan hukuman maksimal 4 tahun penjara.
Tidak Ada Tempat untuk Pelaku Kejahatan Seksual
Kasus ini menjadi pengingat bahwa ruang aman bagi perempuan, termasuk di destinasi wisata alam seperti gunung, masih rentan dilanggar. Tindakan pelecehan seksual apalagi ditambah dengan pemerasan adalah bentuk kejahatan yang tidak bisa dibiarkan.
Masyarakat dan pihak terkait harus lebih responsif dalam menangani kasus seperti ini. Kesadaran kolektif bahwa semua orang berhak merasa aman, nyaman, dan dihormati di mana pun sangat penting untuk terus digelorakan.
Baca juga: Heboh Isu Salju di Riau: Fakta atau Hoax? BMKG Tegaskan Itu Rekayasa AI
Gunung memang indah, tetapi keindahan alam tidak boleh dibayangi oleh tindakan kriminal yang merusak reputasi destinasi wisata dan merugikan sesama manusia. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran dan langkah awal untuk menciptakan lingkungan pendakian yang lebih aman dan ramah bagi semua kalangan.
Seruan untuk Pendaki dan Pengelola Wisata Alam
Bagi para pendaki dan pengunjung alam bebas, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap lingkungan sekitar. Pastikan tempat menginap atau transit memiliki standar keamanan yang baik. Sementara itu, pihak pengelola wisata alam, khususnya di area pendakian, harus lebih transparan dan profesional dalam menangani masalah keamanan dan perlindungan pengunjung.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami situasi serupa, segera laporkan ke pihak berwajib dan carilah bantuan dari lembaga perlindungan perempuan atau organisasi hak asasi manusia.
Tidak ada ruang untuk pelaku pelecehan dan pemerasan. Mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya, baik secara hukum maupun moral