Stafsus Presiden Berharap Sekolah Inklusi di Banyuwangi Jadi Percontohan

oleh
oleh
BERTEMU BUPATI BANYUWANGI: Stafsus Presiden, Angkie Yudistia berharap Program Sekolah Inklusi di Banyuwangi bisa jadi percontohan di Indonesia. Foto/IST/Surabayainside.com
BERTEMU BUPATI BANYUWANGI: Stafsus Presiden, Angkie Yudistia berharap Program Sekolah Inklusi di Banyuwangi bisa jadi percontohan di Indonesia. Foto/IST/Surabayainside.com

Surabayainside.com – Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Angkie Yudistia kunjungi Banyuwangi, dan memuji sekolah inklusi — program pendidikan yang memberi ruang belajar bagi anak berkebutuhan khusus — di kabupaten berjuluk the Sunrise of Java tersebut.


Hal tersebut disampaikan Angkie di acara “Peningkatan Soft Skill Bagi Sahabat Disabilitas” yang digelar di SMP Negeri 3 Banyuwangi, usai bertemu Bupati Ipuk Fiestiandani, Kamis kemarin (17/6/2021).

Menurut Angkie, Banyuwangi memilki percontohan yang baik untuk sekolah inklusi. “Mudah-mudahan ke depan bisa menjadi sekolah percontohan yang dibawa di Indonesia,” harap Angkie, dikutip dari Portalsurabaya.com.

Angkie juga menilai, Banyuwangi telah menjalankan program-program disabilitas dengan cukup baik sesui regulasi yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Disebut Angkie, setidaknya ada 7 Peraturan Pemerintah (PP) yang telah diterbitkan, dan 2 Perpres sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

“Saya lihat Bupati Banyuwangi, Ibu Ipuk Fiestiandani telah menjalankan programnya dengan baik, dan saya berharap bisa diinklusifkan dengan penyandang disabilitas,” kata Angkie.

Beberapa program di Bumi Blambangan — nama lain Banyuwangi — yang diapresiasi Angkie, salah satunya masalah penguatan ekonomi. “Semoga teman-teman disabilitas dapat terbantu dengan program-program pemberdayaan ekonomi di tengah pandemi ini,” ujarnya.

Angkie juga mengapresiasi kesigapan Pemkab Banyuwangi soal vaksinasi terhadap kelompok disabilitas. “Banyuwangi telah melakukan inovasi yang tak semua daerah lakukan. Jemput bola melakukan vaksinasi terhadap penyandang disabilitas, sebelum surat edaran dari Kemenkes (Kementrian Kesehatan) keluar,” pujinya.

im

No More Posts Available.

No more pages to load.