Ketika lempeng bergerak atau patah, energi potensial tersebut akan dilepaskan dan menyebabkan terjadinya getaran yang merambat melalui material Bumi lainnya.
Akibatnya, lempeng Bumi berubah bentuk. Bahkan, lempeng bisa mengalami patah dan kembali ke bentuk semula ketika gaya tersebut hilang. Semakin besar energi yang dilepaskan, maka getarannya akan semakin terasa. Ketika lempeng patah menjadi dua bagian, masing-masing bagian akan bergerak menjauh.
Proses Terjadinya Gempa Berdasarkan Sebabnya
Gempa Bumi Tektonik
Gempa Bumi Tektonik adalah gempa yang paling umum terjadi, akibat pergeseran lempeng tektonik atau proses pembentukan pegunungan. Lempeng yang bergerak dan saling bersentuhan menimbulkan energi dan tekanan yang luar biasa.
Ketika tekanan ini melebihi batas yang dapat ditahan oleh pinggiran lempeng, energi dan tekanan dilepaskan dalam bentuk getaran yang dirasakan sebagai gempa Bumi.
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa Bumi vulkanik adalah salah satu jenis gempa yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Magma yang mencapai permukaan Bumi menyebabkan gesekan dan pecahan batuan, yang menciptakan getaran dan gempa berkepanjangan.
Gempa Bumi jenis ini sering terjadi di sekitar gunung berapi. Namun, biasanya skala gempanya tidak sekuat gempa Bumi tektonik.
Gempa Bumi Runtuhan
Gempa Bumi runtuhan adalah adalah jenis gempa bumi terakhir. Hal ini disebabkan oleh rusaknya struktur geologi akibat runtuhan gua, tambang atau lainnya. Meskipun kejadian ini sangat jarang, mereka dapat dirasakan di daerah yang dekat dengan tempat runtuhan.
Proses terjadinya Gempa Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi terbagi dalam tiga golongan, yakni;
Gempa Bumi Dangkal
Gempa Bumi dangkal dengan hiposenter kurang dari 90 km adalah yang paling berbahaya karena dekat dengan permukaan Bumi, sehingga peluang kerusakannya sangat besar.
Gempa Bumi Menengah
Gempa Bumi menengah biasanya memiliki kedalaman hiposenter antara 90 sampai 150 km.
Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi terakhir adalah gempa bumi dalam. Sesuai dengan namanya, gempa bumi ini terjadi pada perut bumi dengan hiposenter lebih dari 150 km.