Sosok Dekat Bobby Nasution Tersangka KPK, Said Didu: Saya Masih Ragu Prabowo Akan Bertindak Tegas

Topan-Instagram-
Sosok Dekat Bobby Nasution Tersangka KPK, Said Didu: Saya Masih Ragu Prabowo Akan Bertindak Tegas
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi dengan menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Salah satu dari lima orang tersebut adalah Topan Obaja Putra Ginting, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumut yang diketahui merupakan sosok dekat dengan Gubernur Sumut, Bobby Nasution.
Penahanan terhadap kelima tersangka ini dilakukan setelah KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Sumut beberapa waktu lalu. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur mengungkapkan bahwa kelima tersangka akan ditahan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai tanggal 28 Juni hingga 17 Juli 2025 mendatang. Mereka masing-masing berinisial TOP (Topan Obaja Putra Ginting), RES, HEL, KIR, dan RAY.
“KPK selanjutnya melakukan penahanan terhadap tersangka tersebut, yaitu Saudara TOP, RES, HEL, KIR, RAY, untuk 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 28 Juni hari ini sampai 17 Juli 2025,” ujar Asep Guntur dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Kelima tersangka saat ini menjalani penahanan di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih. Penetapan tersangka ini menjadi sorotan publik, terlebih karena salah satunya adalah pejabat yang dipercaya langsung oleh Bobby Nasution, Gubernur Sumut sekaligus menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Said Didu: Saya Masih Ragu Prabowo Akan Tegakkan Hukum pada Bobby
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, ikut memberikan tanggapan atas perkembangan kasus ini. Ia menyatakan masih ragu apakah Presiden Prabowo Subianto akan bertindak tegas jika nanti nama Bobby Nasution ternyata terbukti terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
“KPK tidak memungkiri akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Bobby Nasution. Jika benar terlibat, maka harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Namun, saya masih ragu apakah Presiden akan berpihak pada pemberantasan korupsi atau justru melindungi kepentingan tertentu,” ucap Said Didu melalui akun media sosialnya.
Ia juga menyinggung kedekatan antara Prabowo dan Bobby Nasution yang dinilainya bisa menjadi faktor penghambat proses hukum yang transparan dan adil. Said berharap agar kepemimpinan Prabowo tidak hanya berpihak pada kekuasaan semata, tetapi juga pada upaya pemberantasan korupsi yang lebih luas.
“Semoga Bapak Presiden lebih memihak kepada pemberantasan korupsi daripada melindungi Geng Solo dan anggota partai tertentu,” tulis Said Didu dalam cuitannya.
Proyek Jalan di Sumut Diduga Sarat Korupsi
Dalam penyelidikan awal, KPK menduga kuat terjadi manipulasi dalam proyek infrastruktur jalan di Sumatera Utara. Modus operandi yang diduga digunakan adalah mark-up anggaran serta pengadaan barang dan jasa fiktif. Hal ini tentu saja merugikan negara dan masyarakat yang seharusnya menikmati pembangunan infrastruktur berkualitas.
Kasus ini menjadi perhatian serius karena proyek infrastruktur kerap kali menjadi ladang korupsi bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. KPK pun berjanji akan terus mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya.