Devita Sari Anugraheni Anaknya Siapa? Inilah Biodata Mahasiswi UNS yang Diduga Bunuh Diri di Kali Bengawan Solo, Bukan Orang Sembarangan?

Devita Sari Anugraheni Anaknya Siapa? Inilah Biodata Mahasiswi UNS yang Diduga Bunuh Diri di Kali Bengawan Solo, Bukan Orang Sembarangan?

tanda tanya-pixabay-

Devita Sari Anugraheni Anaknya Siapa? Inilah Biodata Mahasiswi UNS yang Diduga Bunuh Diri di Kali Bengawan Solo, Bukan Orang Sembarangan?
Profil Tampang Devita Sari Anugraheni, Mahasiswi UNS yang Diduga Bunuh Diri di Kali Bengawan Solo, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG
Tragedi Mahasiswi UNS Diduga Bunuh Diri di Kali Bengawan Solo, Tinggalkan Surat Haru yang Menggebu

Tragedi memilukan terjadi di Jembatan Jurug, Kali Bengawan Solo, pada Senin, 1 Juli 2025 pagi. Seorang perempuan muda yang diduga kuat sebagai mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke aliran sungai yang deras.



Peristiwa ini sontak membuat geger warga sekitar dan pengguna jalan yang sedang melintas di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi dari saksi mata, korban terlihat berdiri sendirian di pinggir jembatan sebelum akhirnya melompat ke dalam air.

Kronologi Kejadian
Menurut kesaksian seorang pengemudi ojek online (ojol) yang saat itu sedang mengantar penumpang, korban tampak seperti sedang termenung dan tidak menunjukkan aktivitas mencurigakan. Namun tiba-tiba saja, ia langsung melompat tanpa aba-aba.

"Kejadiannya cepat sekali. Saya sedang lewat jembatan bersama penumpang saya, tiba-tiba ada perempuan yang berdiri di pinggir jembatan. Tidak sampai lima detik, dia langsung lompat," ujar sang pengemudi yang enggan disebutkan namanya.



Upaya penyelamatan pun sempat dilakukan oleh beberapa warga sekitar dan pihak pengemudi ojol, namun sayangnya kondisi aliran sungai yang deras menyulitkan proses pencarian.

Korban Tinggalkan Sepeda Motor dan Tas
Yang lebih menghebohkan lagi, sebelum melompat, korban ternyata telah meninggalkan sepeda motor jenis Honda Beat bernopol asal Temanggung di bawah jembatan. Di dalam tas hitam yang dibiarkannya di atas motor, ditemukan sebuah pesan haru yang ditulis tangan.

Pesan tersebut diduga merupakan surat wasiat atau curahan hati terakhir dari korban sebelum memilih mengakhiri hidupnya. Isi pesan itu pun cukup menyentuh, karena korban menegaskan bahwa semua keputusannya adalah tanggung jawab dirinya sendiri.

"Aku pergi ya, jangan salahin keluarga atau tempat instansi aku kuliah, aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri."

Selain itu, korban juga menyampaikan permintaan maaf kepada seseorang yang disebut sebagai Bapak Sumardiyono. "Aku capek, maaf untuk Bp. De. Sumardiyono. S.Km karena telah mengkhianati dan berjanji untuk bertahan."

Pencarian Korban Masih Berlangsung
Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama aparat kepolisian setempat. Aliran sungai yang panjang serta cuaca yang tidak mendukung menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelam dan relawan.

Kepala Basarnas Solo, Arief Wibowo, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. "Kami sudah menerjunkan tim sejak pagi tadi. Kami koordinasikan dengan Polres Kota Surakarta dan BPBD setempat. Upaya pencarian terus kami lakukan meski medannya cukup sulit," ujarnya.

Tanggapan Kampus UNS
Sementara itu, pihak UNS belum memberikan pernyataan resmi terkait identitas korban. Namun jika benar korban adalah mahasiswinya, UNS menyatakan akan memberikan pendampingan psikologis kepada teman-teman korban yang merasa terdampak.

"Saat ini kami masih melakukan verifikasi data. Jika benar korban adalah mahasiswa UNS, maka kami akan turut berduka dan memberikan support kepada keluarga besar kampus," ujar Humas UNS saat dikonfirmasi via telepon.

Surat Wasiat Menyentuh Hati
Surat wasiat yang ditinggalkan korban menjadi sorotan publik, terutama di media sosial. Banyak netizen yang ikut berkomentar dan menyampaikan belasungkawa serta keprihatinan mendalam atas kejadian ini.

Akun Twitter @neVerAl0nely menulis: "Perempuan lompat ke sungai di Jembatan Jurug kali Bengawan Solo. Tolong dishare siapa tahu ada yang kenal."

Berbagai komentar pun berdatangan dari warganet yang merasa tergugah oleh isi surat korban. Banyak dari mereka yang mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental, terlebih di tengah tekanan akademik dan kehidupan modern yang semakin kompleks.

Kesehatan Mental: Isu yang Tak Boleh Diabaikan
Tragedi ini kembali membuka mata masyarakat tentang pentingnya edukasi dan akses layanan kesehatan mental, khususnya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Depresi dan masalah emosional seringkali tidak terlihat secara fisik, namun dampaknya bisa sangat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

Psikolog klinis dari UNS, Dr. Rina Setiawan, M.Psi., menyampaikan bahwa gejala depresi bisa muncul secara perlahan dan tidak selalu mudah dikenali oleh orang di sekitarnya.

Baca juga: Profil Tampang Hasibah Sosok Istri Hamdan ATT Pedangdut Legendaris Yang Meninggal Dunia, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya