Greysia Polii Beri Komentar Bijak Soal Performa Apriyani dan Pasangan Barunya, Soroti Pentingnya Chemistry di Ganda Putri

Grecia-Instagram-
Greysia Polii Beri Komentar Bijak Soal Performa Apriyani dan Pasangan Barunya, Soroti Pentingnya Chemistry di Ganda Putri
Setelah lama tak terdengar suaranya pasca pensiun dari dunia bulu tangkis, Greysia Polii kembali menjadi sorotan publik. Namun kali ini, ia bukan hadir sebagai pemain yang turun ke lapangan, melainkan sebagai seorang senior yang peduli pada perkembangan sektor ganda putri Indonesia. Ia memberikan komentar tajam namun penuh makna terkait pencoretan Apriyani Rahayu beserta pasangan barunya dari dua turnamen besar BWF: Japan Open dan China Open 2025.
Keputusan Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk menepikan Apriyani/Febi Setianingrum dari dua ajang bergengsi tersebut menuai beragam reaksi. Kabid Binpres PBSI, Eng Hian, menjelaskan bahwa langkah itu diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap performa mereka dalam beberapa turnamen terakhir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa performa pasangan ini belum stabil, terutama di level turnamen 500 ke atas.
Penampilan Belum Stabil
Apriyani/Febi memang belum mampu menunjukkan hasil yang optimal. Di Thailand Open, mereka harus tersingkir di babak pertama. Pada Malaysia Masters, mereka terhenti di babak ketiga, dan di Indonesia Open pun sulit untuk menembus perempat final.
Dalam situasi seperti ini, masuk akal jika PBSI melakukan evaluasi ulang dan mengambil keputusan strategis demi kepentingan jangka panjang. Namun di balik kontroversi tersebut, muncul pandangan bijak dari mantan juara Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii.
Greysia Polii: Chemistry Jadi Kunci Utama Ganda Putri
Sebagai salah satu pebulu tangkis ganda putri tersukses dalam sejarah Indonesia, Greysia memiliki pengalaman langsung dalam membentuk pasangan yang solid. Bersama Apriyani Rahayu, ia berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 — sebuah prestasi yang membuat mereka mencatatkan sejarah.
Menurut Greysia, membangun chemistry dalam ganda putri bukanlah hal yang mudah. "Main ganda itu unik. Ada dua orang, dua kepala, tapi tujuannya harus satu," ujarnya. "Tidak cukup hanya latihan fisik dan teknik yang keras, tetapi juga seberapa cepat pasangan bisa klik secara mental, visi, dan komunikasi."
Ia menegaskan bahwa kesinambungan antara kedua pemain tidak bisa dibangun dalam waktu singkat. Prosesnya membutuhkan kesabaran, kesadaran diri, serta usaha untuk saling memahami pola pikir dan gaya bermain masing-masing.
"Kami dulu bisa nyambung bukan karena banyak latihan saja, tapi juga di luar lapangan kami belajar menyatukan pola pikir," lanjut Greysia. "Saling percaya dan mau saling menyesuaikan adalah bagian penting dari itu semua."
Regenerasi Harus Dijaga dengan Baik
Meskipun saat ini Apriyani harus mundur sementara dari dua turnamen besar, Greysia tetap optimistis bahwa sektor ganda putri Tanah Air tidak akan kehabisan talenta. Ia bahkan menaruh harapan besar pada pasangan-pasangan muda seperti Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
"Saya yakin masih banyak potensi besar di sektor ganda putri. Tapi regenerasi harus dilakukan dengan hati-hati dan sabar," imbuhnya. "PBSI harus memberi ruang kepada atlet muda untuk berkembang, sekaligus mendampingi mereka dengan baik."
Menurutnya, pembinaan yang konsisten dan program pelatihan yang tepat akan menjadi fondasi kuat bagi pasangan ganda putri masa depan. Terlebih lagi, Indonesia memiliki warisan sejarah yang sangat kuat di nomor ini, mulai dari era Verawaty sampai sosok-sosok legendaris seperti Lilyana Natsir dan dirinya sendiri.
Warisan Semangat Greysia untuk Generasi Mendatang
Meski sudah tidak aktif sebagai atlet, kontribusi Greysia Polii dalam dunia bulu tangkis Indonesia belum berakhir. Pandangan kritis, semangat juang, dan pengalaman bertahun-tahun di lapangan menjadikannya sebagai rujukan penting bagi para penerus.
“Saya mungkin sudah tidak bertanding, tapi saya tetap ingin ikut menjaga agar sektor ganda putri kita tetap eksis dan berprestasi,” tuturnya.
Dengan adanya penilaian objektif dari tokoh senior seperti Greysia, diharapkan PBSI dan pelatih bisa lebih selektif namun tetap humanis dalam proses pembinaan. Ini penting guna memastikan bahwa regenerasi di sektor ganda putri tidak sekadar pergantian nama, tapi juga pergantian generasi yang benar-benar siap mengemban amanah.