Ratusan Driver ShopeeFood Yogyakarta Geruduk Rumah Takbirdha Tsalasiwi Wartyana Pelanggan yang Diduga Lakukan Kekerasan Fisik pada Rekan Ojol

Shopee-Instagram-
Ratusan Driver ShopeeFood Yogyakarta Geruduk Rumah Takbirdha Tsalasiwi Wartyana Pelanggan yang Diduga Lakukan Kekerasan Fisik pada Rekan Driver ShopeeFood
Aksi protes besar-besaran terjadi di kawasan Bantulan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ratusan driver ShopeeFood memadati sebuah rumah warga sebagai bentuk solidaritas atas perlakuan kasar yang dialami salah satu rekan mereka saat menjalankan tugas pengantaran makanan.
Peristiwa ini bermula ketika seorang driver ShopeeFood dan pacarnya mengalami insiden kekerasan fisik dari seorang pelanggan (customer) setelah menyelesaikan pesanan makanan. Kejadian tersebut sontak memicu kemarahan luas di kalangan mitra ojek online, khususnya di wilayah Yogyakarta.
Kronologi Penyerangan Terekam Viral di TikTok
Kronologi lengkap peristiwa ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @ayuntyasss. Video berdurasi singkat tersebut memperlihatkan momen tegang saat seorang pria diduga kerabat customer menyerang pacar sang driver secara tiba-tiba. Dalam video itu, tampak wanita tersebut ditarik, dijambak, hingga terjatuh. Akibatnya, korban mengalami luka lecet di tangan dan memar di wajah serta shock berat.
Video ini dengan cepat menjadi viral dan sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali. Berbagai komentar bernada empati dan kemarahan memenuhi kolom komentar unggahan tersebut. Warganet banyak menyayangkan tindakan pelaku yang dinilai tidak proporsional terhadap situasi yang terjadi.
Awal Mula Permasalahan: Double Order dan Macet Parah
Menurut narasi yang disampaikan dalam video, pasangan yang merupakan mahasiswa ini mendapat dua pesanan makanan sekaligus (double order) dari sistem ShopeeFood. Pesanan berasal dari dua restoran berbeda: Fore Coffee dan Special Sambal.
Agar lebih efisien, sang pacar yang juga seorang driver memilih untuk membawa pacarnya ikut serta dalam pengantaran tersebut. Namun, proses pengambilan pesanan sempat tertunda karena antrian panjang di kedua tempat tersebut.
Di tengah perjalanan, mereka pun terjebak dalam kemacetan parah akibat kirab budaya yang sedang berlangsung di sekitar lokasi. Meski demikian, pasangan ini tetap berusaha memberikan informasi perkembangan kepada pelanggan melalui chat aplikasi.
Sayangnya, salah satu pelanggan merespons dengan nada dingin dan sinis, dengan hanya mengetik: “Biar bintang yang berbicara.” Kalimat tersebut kemudian menjadi sorotan publik sebagai simbol kurangnya empati dan kesabaran dari pihak pelanggan.
Pengantaran Berujung Keributan
Setelah berhasil mengantar pesanan pertama, pasangan ini kemudian menuju alamat pelanggan kedua di kawasan Bantulan. Di sanalah konflik meletus.
Saat tiba di lokasi, driver mencoba menjelaskan bahwa double order adalah hasil otomatis dari sistem, bukan kesengajaan. Ia juga memohon agar pelanggan bisa bersabar mengingat kondisi cuaca dan kemacetan yang tidak bisa diprediksi.
Namun, pelanggan malah marah dan enggan mendengarkan penjelasan. Situasi semakin memanas ketika seorang pria yang diduga kerabat pelanggan langsung menyerang pacar sang driver.
Protes Massal Driver ShopeeFood di Malam Hari
Tidak terima atas perlakuan kasar tersebut, ratusan driver ShopeeFood dari berbagai wilayah di Yogyakarta melakukan aksi spontan pada Kamis (4/7/2025) malam. Mereka berkumpul di depan rumah pelanggan yang bersangkutan, menuntut klarifikasi dan permintaan maaf resmi atas tindakan kekerasan tersebut.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rekan mereka dan upaya untuk menegaskan bahwa profesi driver ojek online layak mendapatkan perlakuan hormat dan penghargaan dari masyarakat.
Para driver juga menyampaikan aspirasi mereka agar sistem pelaporan dan perlindungan bagi mitra ojol diperketat. Mereka berharap platform seperti ShopeeFood dapat lebih proaktif dalam melindungi para mitranya dari perlakuan buruk pelanggan.
Tanggapan Publik dan Seruan Edukasi
Reaksi publik terhadap kejadian ini sangat beragam, namun mayoritas warganet menyatakan dukungan terhadap aksi solidaritas para driver. Banyak yang mengimbau agar masyarakat lebih memahami cara kerja sistem double order yang sering kali dianggap merepotkan oleh pelanggan.
Sejumlah netizen juga menyoroti pentingnya edukasi publik tentang bagaimana sistem pengantaran bekerja, termasuk faktor-faktor eksternal seperti cuaca buruk, kemacetan, atau keterlambatan restoran dalam memproses pesanan.