Tragedi Meninggalnya Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan: Misteri di Balik Kematian Tragis dan Jejak Perjalanan Hidupnya

Tragedi Meninggalnya Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan: Misteri di Balik Kematian Tragis dan Jejak Perjalanan Hidupnya

Arya-Instagram-


Tragedi Meninggalnya Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan: Misteri di Balik Kematian Tragis dan Jejak Perjalanan Hidupnya
Kabar duka datang dari lingkaran diplomat muda Indonesia. Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dikenal berdedikasi tinggi dalam pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di sebuah kamar kos di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi, 8 Juli 2025.

Pria kelahiran Sleman, Yogyakarta, pada 15 Juli 1986 ini ditemukan terlentang di atas kasur dengan kepala tertutup lakban kuning dan berselimut biru dongker. Penemuan jasad Arya bermula saat sang istri, Meta Ayu Puspitantri, meminta penjaga kos untuk mengecek kondisi Arya yang tak kunjung memberi kabar sejak beberapa waktu sebelumnya.



Menurut kerabat korban, Iyarman Waruwu, kondisi tubuh Arya saat ditemukan cukup memilukan. "Korban ditemukan dengan posisi di atas tempat tidur dengan kepala tertutup lakban warna kuning," ujar Iyarman.

Sementara itu, Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan maupun barang milik korban yang hilang. “Kita masih selidiki lebih lanjut, visum luar menunjukkan tidak ada luka kekerasan,” kata Rezha.

Jenazah Arya langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi, sementara polisi tengah menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi guna mengungkap penyebab pasti kematian diplomat muda tersebut.



Karier Gemilang Seorang Diplomat Muda
Arya Daru Pangayunan merupakan sosok diplomat muda yang dikenal aktif dalam isu perlindungan WNI di luar negeri. Lulusan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya pernah bertugas di berbagai perwakilan RI, termasuk sebagai staf Kedubes RI di Yangon, third secretary di Kedubes RI di Dili, hingga menjadi second secretary di Buenos Aires pada periode 2018–2022.

Terakhir, Arya menjabat sebagai diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan WNI Kemlu. Salah satu momen penting dalam kariernya adalah ketika ia memimpin pemulangan tujuh anak Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO) dari Taiwan pada Juli 2023. Aksi heroik tersebut sempat ia tuliskan dalam artikel di media nasional dan mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan.

Selain kiprahnya di ranah diplomasi, Arya juga dikenal aktif di media sosial. Melalui akun Instagram @ddaru_chee dan kanal YouTube pribadinya, Arya sering membagikan aktivitasnya seperti snorkeling dan modifikasi mobil. Hal ini menunjukkan sisi lain dari dirinya yang suka menjelajah dan memiliki minat besar terhadap dunia otomotif.

Keluarga Besar UGM dan Kemlu Berduka
Arya merupakan menantu dari Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Prof. Basu Swasta Dharmmesta. Ia menikah dengan Meta Ayu Puspitantri dan dikaruniai dua orang anak. Sayangnya, hingga kini belum terungkap nama serta usia kedua buah hatinya tersebut.

Kabar meninggalnya Arya Daru Pangayunan mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga besar Kementerian Luar Negeri dan almamaternya, Universitas Gadjah Mada. Banyak rekan sesama diplomat dan alumni UGM yang turut berduka melalui unggahan di media sosial.

Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki secara intensif penyebab kematian Arya. Hasil autopsi dan analisis rekaman CCTV diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi keluarga dan publik terkait tragedi yang menimpa salah satu putra bangsa terbaik ini.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya