Kisah Hengki Saputra, Pria Asal Padang Pariaman yang Kehilangan Penglihatan: Bukan karena Cabut Gigi tapi Tumor Otak

Kisah Hengki Saputra, Pria Asal Padang Pariaman yang Kehilangan Penglihatan: Bukan karena Cabut Gigi tapi Tumor Otak

Hengki-Instagram-

Kisah Hengki Saputra, Pria Asal Padang Pariaman yang Kehilangan Penglihatan: Bukan karena Cabut Gigi tapi Tumor Otak

Viral di media sosial sebuah kisah menyedihkan tentang seorang pria muda bernama Hengki Saputra (30), warga Korong Koto Tabang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ia diberitakan mengalami kebutaan pada kedua matanya. Awalnya, banyak pihak menduga kondisi tersebut terjadi setelah ia menjalani pencabutan gigi di sebuah klinik beberapa tahun lalu. Namun, hasil penyelidikan terbaru mengungkap fakta yang mengejutkan.



Hengki pertama kali menjalani prosedur cabut gigi pada 2021 silam. Proses pencabutan dilakukan oleh dokter gigi berinisial RN tanpa melalui tahap rujukan atau observasi lebih lanjut. Setelah giginya dicabut, Hengki diketahui mengalami pendarahan cukup parah. Meski begitu, pada hari kedua pasca-operasi, ia kembali ke klinik yang sama untuk menambal gigi lainnya dan tidak ada keluhan berarti saat itu.

Namun, beberapa waktu kemudian, kondisi kesehatannya mulai memburuk. Hengki mengalami pendarahan hebat lagi, demam tinggi, hingga gangguan penglihatan yang semakin memburuk sampai akhirnya ia benar-benar kehilangan penglihatannya. Keluarga pun syok dan langsung mencurigai adanya malpraktik dalam prosedur pencabutan gigi yang telah dilakukan sebelumnya.

Pada Januari 2025, keluarga Hengki resmi melaporkan dugaan malpraktik ke Polres Pariaman. Mereka mendesak agar pihak terkait bertanggung jawab atas kondisi yang dialami oleh Hengki. Namun, hasil penyelidikan dari Polres Pariaman memberikan penjelasan yang berbeda dari dugaan awal publik.



Berdasarkan hasil radiologi serta pendapat ahli medis, Hengki ternyata bukan mengalami kebutaan akibat prosedur cabut gigi. Justru, penyebab utama hilangnya penglihatan pria tersebut adalah tumor otak yang dideritanya. Hal ini menjadi titik balik dalam pemahaman masyarakat tentang kasus ini.

Kabar ini juga menarik perhatian luas dari masyarakat, tak terkecuali para tenaga medis dan influencer kesehatan. Salah satunya adalah drg. Mirza, seorang dokter gigi yang aktif di media sosial. Melalui unggahan-unggahannya, ia memberikan klarifikasi ilmiah mengenai hubungan antara cabut gigi dan kebutaan.

Menurut drg. Mirza, secara teori kedokteran gigi, tidak ada hubungan langsung antara prosedur pencabutan gigi dengan kerusakan penglihatan atau kebutaan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jalur saraf antara area mata dan gigi. Saraf optik yang mengatur penglihatan tidak memiliki keterkaitan langsung dengan saraf trigeminal yang terdapat di area rahang dan gigi.

"Jadi, sangat tidak masuk akal jika ada asumsi bahwa cabut gigi bisa menyebabkan kebutaan," ujar drg. Mirza dalam salah satu unggahannya.

Meskipun begitu, drg. Mirza tetap menekankan pentingnya investigasi yang lebih mendalam untuk mengetahui secara pasti apa penyebab utama kondisi Hengki. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum tentu benar, terlebih yang bersumber dari media sosial.

Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap gejala kesehatan yang tidak biasa, terutama yang berkaitan dengan sistem saraf pusat seperti tumor otak. Tumor otak sering kali menunjukkan gejala yang tidak spesifik, seperti sakit kepala berat, gangguan penglihatan, mual, hingga perubahan perilaku. Sayangnya, banyak orang yang baru menyadari kondisi ini ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Baca juga: Siapa Abdy Azwar? Penyiar Asal Palu yang Kini Jadi Sorotan Publik Setelah Berkarier di KBS Korea Selatan

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya